-Pingsan-

2.3K 280 45
                                    

Suasana didepan rumah Jennie menjadi heboh. Mereka semua sudah berkumpul disana untuk mencari ketiga bocah bandel itu bersama"Gimana Seulgi bisa hilang?"tanya Suho

"Aku tidak tahu yank"sahut Irene"Waktu itu aku lagi mandiin Winter"lanjutnya membuatkan Suho memijit pelipisnya dengan pusing

"Lisa juga menghilang waktu aku tidur sama Lia"ujar Jisoo

Haein menghela nafasnya dengan kasar"Yang aku takutkan akhirnya terjadi"ujarnya

"Kita harus cari mereka dimana? Aku yakin mereka pasti bersama"ujar Jennie dengan air mata yang sudah membasahi pipinya itu 

"Mendingan kita cari disekitar komplek ini aja duluan"usul Jiyong

"Baiklah,kita bagi dua aja. Aku sama Suho hyung. Kai sama om Jiyong"ujar Haein disetujui oleh mereka semua

Akhirnya para cowok mula berpencar dan mencari keberadaan 3 bocah bandel itu.

"Hiks Ma,Jennie harus gimana Ma. Jennie tidak mau kehilangan Rosie lagi"isak Jennie

"Tenang Jen. Jangan biarin panic attack kamu kambuh"Dara berusaha menenangkan Jennie dengan mengelus punggung Jennie.














Disisi lain,terlihatlah ketiga bocah yang sok ngambek ini lagi bersantai dirumah pohon mereka"Wah,banyak juga ya cemilan kita"ujar Rosie

"Cukup nih untuk kita bertahan hidup"ujar Seulgi

"Tapi,apa kita bakalan tetap sekolah?"tanya Lisa

"Ngapain sekolah coba? Sekarang kita sudah bebas jadi kita bisa lakukan apa aja yang kita mau"sahut Seulgi

Rosie mengangguk setuju"Sekarang kita hanya perlu bertahan hidup. Kalau butuh uang,kita kerja aja"

"Rosie,lo kenapa ikut kabur?"tanya Seulgi yang sedari tadi penasaran itu

"Kalian cemburu sama adek kalian dan gue cemburu sama anjing punya Mommy gue. Masa Mommy gue sibuk ngurusin tuh anjing! Gue kan tidak mau berbagi kasih sayang Mommy gue!"kesal Rosie

"Cemburu kok sama anjing"sahut Lisa terkekeh kecil

"Mendingan gue cemburu sama anjing daripada elo yang cemburu sama adek elo sendiri"sahut Rosie membuatkan Lisa bungkam

"Apa mereka bakalan mencari kita?"tanya Seulgi

"Tidak mungkin si. Sekarang Mama sama Papa gue pasti lagi jalan jalan Bareng Lia"sahut Lisa

"Gue jadi tidak ingin punya adek deh. Awalnya gue memang mau Daddy baru si tapi pas melihat apa yang terjadi sama kalian ini bikin gue jadi takut. Gue takut pas Mommy sudah nikah dan punya anak lagi,dia tidak akan peduli sama gue. Dari kecil gue tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua gue makanya sekarang gue takut banget"lirih Rosie"Tapi disatu sisi yang lain,gue mau ada cowok yang bisa menjaga dan melindungi Mommy gue. Gue harus pikirin kebahagiaan Mommy gue. Gue tidak boleh egois"lanjutnya

Seulgi sama Lisa mengusap pundak Rosie"Kalau memang benar Mommy elo bakalan nikah lagi,lo jalani aja semuanya sesuai takdir. Apa pun yang terjadi,gue sama Seulgi akan terus bersama elo"ujar Lisa

Rosie tersenyum haru"Gomawo. Kalian memang sahabat terbaik gue"Seulgi sama Lisa ikut tersenyum.

















Para cowok sudah kembali berkumpul didepan rumah Jennie. Sudah hampir 2 jam mereka mencari namun mereka tidak menemukan keberadaan ketiga bocah itu.

"Kita harus melapor polisi"ujar Irene yang panik itu

"Kita harus menunggu 24 jam yank"ujar Suho

"24 jam!? Kita bahkan tidak tahu gimana keadaan Seulgi sekarang! Gimana kalau dia kesakitan!? Gimana kalau dia kelaparan!?"marah Irene

"Kita harus tetap tenang"ujar Haein"Apa ada yang tahu dimana tempat mereka selalu nongkrong?"tanyanya

"Bisanya mereka kerumah Pak Sutopo"sahut Jennie dengan mata sembabnya

"Tadi oppa sudah mencari disana. Pak Sutopo juga bilang kalau mereka bertiga tidak kesana"ujar Kai

"Apa mungkin mereka berada dirumah pohon?"timpal Jisoo membuatkan perhatian mereka semua tertuju kepadanya

"Rumah pohon?"bingung Jennie

"Ah majja! Rumah pohon itu dibikin khusus untuk mereka bertiga. Mereka juga sering menongkrong disana!"ujar Irene"Kita harus mencari mereka disana!"lanjutnya

Akhirnya mereka bergegas berlalu kerumah pohon. Dara sama Jiyong pula memilih untuk menunggu dirumah dengan Irene sama Jisoo yang menitipkan Winter sama Lia kepada mereka.















Duarrrrr

Ketiga bocah itu saling berpelukan ketika hujan turun. Mereka sudah kedinginan karna air hujan terus membasahi mereka

"G-Gue kedinginan"ujar Lisa dengan bibir yang sudah membiru

"G-Gue juga"sahut Rosie. Seulgi pula hanya diam. Dia benar benar kedinginan sehingga dia tidak bisa mengeluarkan suara

"Hiks,kenapa nasib kita seperti ini"Lisa mula terisak

"I-ini sudah takdir kita Li"ujar Seulgi pada akhirnya

"LISA!!"

"ROSIE!"

"SEULGI!"

Mereka saling bertatapan ketika mendengar teriakan dari orang tua mereka itu"M-mereka ada dibawah"ujar Seulgi

"Kalian"Kai memanjat rumah pohon itu bersama Haein dan Suho

"Hey"Suho menangkup pipi Seulgi

"D-dingin"lirih Seulgi

Suho bergegas menggendong Seulgi dan membawa anaknya itu turun dari rumah pohon. Haein juga menggendong Lisa,dan Kai juga menggendong Rosie

"Rosie!"Jennie langsung memeluk anaknya dengan erat"Kenapa kamu kabur sayang?"tanya Jennie menangkup pipi dingin anaknya itu

"M-Mommy tidak sayang sama Rosie"sahut Rosie terketar ketar

"Aniyo. Mommy sayang sama kamu"ujar Jennie kembali memeluk Rosie dengan erat 

"M-Mama sama Papa jahat"ujar Lisa ketika sudah berdiri didepan orang tuanya

"Kenapa sayang?"tanya Haein mengelus pipi Lisa

"Mama sama Papa hanya sayang sama Lia. Kalian tidak sayang sama aku"lirih Lisa

"Mama sama Papa sayang sama kamu. Maafin kita sayang"ujar Jisoo dengan mata berkaca kaca. Dia langsung memeluk anaknya itu dengan erat

"Untuk apa Mamih sama Papi kesini? Mendingan kalian habisin waktu kalian sama Winter aja. Kalian hanya sayang sama dia. Kalian tidak sayang sama aku"ujar Seulgi menahan rasa dingin disekujur badannya

"Papa sama Mamih sayang sama kamu"ujar Suho sendu

"Jangan pernah berpikir kalau Mamih sama Papi tidak menyayangi kamu"lanjut Irene

Seulgi menatap kedua orang tuanya bergantian. Pandangannya mula buram dan dia akhirnya oleng"Seulgi!!"teriakan Irene mula kedengaran ketika Seulgi pingsan didalam dakapannya

"Lisa!"Jisoo juga ikut terpekik histeris ketika Lisa tidak sadarkan diri didalam pelukannya

Rosie menatap kedua sahabatnya yang pingsan itu bergantian. Sejujurnya dia juga sudah tidak mampu menahan rasa dingin disekujur badannya itu"M-Mommy"panggilnya

"Iya sayang"sahut Jennie

"A-apa aku egois kalau aku mau Mommy hanya menyayangi aku?"itulah pertanyaan terakhir yang dilontarkan oleh Rosie sebelum dia ikut pingsan

"Rosie!!"Jennie berseru panik dengan tangannya yang mengelus pipi pucat anaknya itu

Akhirnya para orang tua langsung membawa ketiga bocah itu kerumah sakit yang berdekatan.








  Tekan
   👇

My Bandel Daughter✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang