-Bocah kecil-

2.6K 322 38
                                    

Pukul 3 sore,Rosie bersama kedua sahabatnya itu masih belum pulang dan mereka lagi nongkrong disebuah cafe yang baru aja diresmikan beberapa hari yang lalu itu.

"Nih cafe keren juga ya"ujar Seulgi

"Tapi harga makanan sama minumannya pasti mahal nih. Gue tidak punya uang. Bu Jihyo hanya beri gue 5 ribu buat jajan"ujar Rosie

Lisa merangkul Rosie"Gue sama Seulgi bakalan traktir elo"ujarnya

"Mantap!"balas Rosie.

Akhirnya ketiga bocah itu memesan minuman mereka dan mereka memilih untuk duduk dibangku disamping jendela.

"Woah,rasanya enak banget! Makasih ya Lis,Seul karna sudah traktir gue"ujar Rosie meminum minumannya yang baru tiba itu.

Lisa sama Seulgi tersenyum"Santai aja. Lagian uang jajan gue 500 ribu kok"sahut Seulgi

"Uang jajan gue juga 500 ribu"lanjut Lisa

Rosie tersenyum tipis. Sejujurnya dia iri dengan kehidupan kedua sahabatnya itu. Kedua sahabatnya itu terlahir di keluarga yang kaya,berbeda dengan dirinya yang membesar dipanti asuhan. Namun,dia tetap bersyukur karna Seulgi sama Lisa tetap mau berteman sama dia walaupun kasta mereka berbeda.







Dimeja kasir,terlihatlah Sana yang tersenyum ketika menatap ketiga bocah yang asyik ngobrol itu"Lihatin apaan kamu?"timpal Kai tiba tiba muncul.

"Eh bos!"kaget Sana"Itu saya lagi lihatin mereka. Mereka lucu ya"

Kai menatap kearah yang ditatap oleh Sana"Mereka siapa?"

"Mereka bertiga kelihatan seperti sahabat si"sahut Sana

Kai mengangguk paham"Keren ya bocah jaman sekarang. Nongkrong aja di cafe. Saya dulu aja nongkrong diwarung pinggir jalan"

Sana menatap Kai"Saya tidak tahu dan saya tidak mau tahu soal bos si"dia bergegas pergi dari sana.

Kai mendengus. Punya karyawan memang suka aneh. Sekarang yang bos siapa coba?

Tidak lama kemudian pandangan Kai kembali tertuju kepada sosok 3 bocah itu. Dengan langkah pelan dia mendekati ketiganya"Hai anak anak"sapa nya.

"Hai juga om"sahut ketika bocah itu.

"Bisa om gabung sama kalian?"

"Bisa kok. Duduk aja om"sahut Rosie

Kai langsung mendudukkan dirinya disamping Rosie. Sejujurnya dia penasaran sama Rosie karna wajah Rosie itu mengingatkan dirinya pada seseorang"Nama kalian siapa?"

"Nama aku Seulgi,anaknya Mamah Irene sama Papi Suho"

"Nama aku Lisa,anaknya Mama Jisoo sama Papa Haein"

"Nama aku Ruby"seperti biasa,Rosie akan memperkenalkan dirinya menggunakan nama belakangnya pada orang asing. Pas ditanya kenapa dia malah bilang "Biar gue kelihatan misterius aja si" dahlah,serah nih bocah aja deh.

Raut wajah Kai sedikit kecewa ketika Rosie memperkenalkan dirinya. Sejujurnya dia berharap agar Ruby itu adalah ponakannya yang dicari selama ini.

"Nama om siapa?"tanya Lisa

"Ah,nama om Kai"sahut Kai

"Woahh,nama om seperti nama Kai Ekzoh"seru Seulgi

"Ekzoh? Siapa tuh?"bingung Kai

"Itu loh yang jago dance. Dia anggota group Ekzoh loh"jelas Seulgi

"EXO maksudnya om. Tidak perlu dengarin Seulgi. Dia memang suka sesat orangnya"timpal Rosie membuatkan Kai terkekeh kecil.







Dengan mengemut lolipop rasa susu kesukaannya itu,Rosie berjalan dipinggir jalan sendirian tanpa Seulgi sama Lisa karna kedua bocah itu sudah dijemput pulang oleh supir mereka.

Hah~ Andai bisa,Rosie juga ingin hidup seperti kedua sahabatnya itu tapi takdir sepertinya belum mengizinkannya.

"Argh sial!"langkah Rosie terhenti ketika mendengar umpatan seseorang yang berada dipinggir jalan saat ini.

"Tante kenapa?"polos Rosie"Seperti kucing yang kehilangan anaknya saja"lanjutnya

Sosok yang dipanggil tante itu menatap kearah Rosie"Iya,anak saya hilang! Kenapa hah!?"

"Eh kok ngamok?"bingung Rosie

Sosok didepannya itu mendengus"Apa kamu tidak melihat kalau sekarang mobil saya ini lagi rusak huh?"

"Lah,mana saya tahu. Tante pikir saya cenayang?"

Sosok itu menggeram kesal"Arghhh! Kamu nyebelin! Pasti Mommy kamu repot ngurusin kamu!"

Rosie terkekeh miris"Saya juga berharap Mommy sama repot ngurusin saya tapi nyatanya saya aja tidak tahu dia dimana"suara Rosie semakin mengecil diakhir kata.

"Ha? Kamu ngomong apa?"

"Tidak ada apa apa kok tante"Rosie kembali tersenyum ceria"Nama tante siapa?"

"Jennie Ruby"

"Woahh! Nama saya juga Ruby loh!"

"R-Ruby?"ulang Jennie dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

Rosie mengangguk"Tante mau lolipop ? Saya punya banyak lolipop rasa susu loh"Rosie menyondongkan satu lolipop yang belum dimakan itu kepada Jennie.

Jennie mengambil lolipop itu. Dia tidak suka sama lolipop tapi dia hanya mengikuti kata hatinya untuk mengambil pemberian dari bocah didepannya itu.

"Saya pulang duluan ya. Kalau saya pulang telat,ibu saya pasti khawatir"ujar Rosie menyadarkan Jennie dari lamunannya.

"Mau saya hantarin kamu pulang?"

"Tante mau hantarin aku pulang gimana coba? Mobil tante rusak bukan?"sahut Rosie

"A-ah iya,kamu benar"sahut Jennie sedikit malu. Tidak tahu kenapa dia malah kelihatan bodoh didepan bocah berpipi gembul itu.

"Bye tante! See you later maybe never" dengan langkah mungilnya Rosie berganjak pergi meninggalkan Jennie.

Jennie menatap lolipop yang ada digenggamannya itu. Ada perasaan yang aneh ketika dia ketemu sama bocah yang memperkenalkan dirinya sebagai Ruby itu. Dia seakan tidak mau berjauhan dari bocah itu"Rosie,a-apa itu kamu?"






  Tekan
   👇

My Bandel Daughter✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang