-Persidangan-

1.7K 208 16
                                    

Persidangan untuk menentukan hukuman Jey akhirnya dilakukan. Jennie ikut hadir ke persidangan itu bersama keluarganya. Awalnya dia tidak ingin membawa Rosie namun tuh bocah terus aja merengek membuatkan Jennie hanya bisa pasrah.

"Rosie tidak butuh kursi roda"ujar Rosie ketika Jennie ingin mengeluarkan kursi roda dari bagasi mobil

"Terus mau tongkat?"tanya Jennie

"Iya Mom"sahut Rosie

Jennie mengeluarkan tongkat dan menyerahkannya kepada Rosie. Dengan antuasisnya Rosie mengambil tongkat itu"Yeay guna tongkat!"seru Rosie

Jennie mengernyit"Kok malah senang?"

"Sudah dari dulu Rosie mau ngerasain gimana rasanya menggunakan tongkat"sahut bocah itu

Jennie menggelengkan kepalanya. Ada ada aja kelakuan anak kesayangannya ini. Hah~terserah aja deh. Yang penting anaknya itu bahagia.

"Yuk kita masuk"ujar Jiyong

Mereka akhirnya berjalan memasuki ruang sidang. Pengacara yang disewa oleh keluarga mereka juga sudah berada disana.

"Hai semuanya"Hanbin berjalan menghampiri mereka

"Eoh Hanbin. Hai juga"sahut Jennie"Terima kasih ya. Gara gara kamu,dia akhirnya ditahan"

Hanbin tersenyum"Itu sudah menjadi tanggungjawab aku sebagai polisi. Kamu tenang aja,aku yakin dia bakalan mendapatkan hukuman yang berat atas semua kesalahannya itu.

Tidak lama kemudian,Jey dibawa masuk dengan kedua tangannya yang di borgol. Dia terus menatap kearah Jennie dengan tatapan benci namun Jennie sama sekali tidak mempedulikan tatapan itu. Cinta? Ck,awalnya Jennie memang mencintai pria itu namun rasa cintanya menghilang dan berganti rasa benci atas semua yang sudah pria itu lakukan.

"Semua tindakan kejahatan yang dilakukan tahanan 1058,Jey Stevan sudah terbukti lengkap dengan bukti bukti yang menyatakan dia bersalah"

"Maka,pengadilan memutuskan hukuman penjara 12 tahun dan membayar denda sebanyak 50 juta won!"

Tok tok tok

Tiga ketukan palu diatas meja mengakhiri persidangan ini. Jennie bersama keluarganya akhirnya bisa bernafas lega karna pria yang kejam itu akan menerima hukumannya.

"Semoga kamu bisa berubah Jey-ssi"ujar Jennie sebelum Jey dibawa masuk kedalam sel tahanan

Rosie pula hanya diam. Dia bingung harus gimana. Disatu sisi dia sedih melihat sosok Daddy nya yang akan dimasukkan kedalam sel tahanan itu namun disatu sisi yang lain dia juga senang karna sudah tidak ada sosok yang akan menyakiti Mommy nya lagi. Walaupun Jey tidak pernah berperan sebagai seorang Daddy kepadanya,Jey tetaplah ayah kandungnya makanya Rosie tidak bisa membenci Jey sepenuhnya"Rosie berharap Daddy berubah dan menyesali semuanya"gumam Rosie

"Sekali lagi aku mau mengucapkan terima kasih buat kamu"ujar Jennie dibalas senyuman sama Hanbin"Gimana kalau nanti malam aku traktir kamu makan? Kamu bisa membawa Haruto dan aku juga akan membawa Rosie"lanjutnya

"Apa tidak merepotkan?"tanya Hanbin

"Tidak sama sekali"sahut Jennie

Hanbin tersenyum"Baiklah. Nanti malam aku sama Haruto akan menjemput kamu sama Rosie"

Jiyong,Dara dan Kai yang sedari tadi menyaksikan semuanya itu hanya tersenyum"Kalau dia pilihan Jennie,aku setuju"bisik Jiyong pada sang istri.

"Tapi,apa Rosie akan setuju?"balas Dara yang ikut berbisik itu

"Aku yakin cucu aku itu juga ingin mempunyai sosok seorang ayah. Dari arti tatapan Rosie itu aja aku bisa melihat kalau dia cemburu sama teman teman dia yang selalu menghabiskan waktu bersama orang tua yang lengkap"jelas Jiyong

"Om. Kok Haru tidak dibawa?"tanya Rosie

Hanbin berjongkok menyamakan tingginya dengan Rosie"Haru lagi sama oma dia si. Nanti malam om sama Haru bakalan keluar makan malam dan kita mau kamu sama Mommy kamu ikut bersama. Apa kamu mau?"tanya Hanbin

"Mau om!"sahut Rosie antuasis"Sudah lama Rosie ingin makan malam sama orang tua yang lengkap walaupun om bukan Daddy Rosie"

Hanbin mengelus kepala Rosie"Om sudah menganggap Rosie seperti anak om sendiri kok. Rosie juga bisa memanggil om Daddy seperti Haruto memanggil om"

Rosie menatap Jennie seakan meminta izin"Terserah Rosie aja"sahut Jennie

Rosie kembali menatap Hanbin"Gomawo,Daddy"

Jennie tersenyum haru. Dia yakin anaknya itu juga membutuhkan sosok seorang ayah dan kehadiran Hanbin membuatkan Rosie akhirnya bisa merasai kehadiran sosok ayah.

Tanpa Jennie sadar,hatinya merasakan debaran aneh. Perlakuan Hanbin kepada Rosie dan dirinya itu membuatkan perasaan hangat menjalar di hati Jennie. Namun Jennie tidak ingin terlalu berharap. Andai Hanbin adalah jodoh yang ditentukan untuknya,dia akan menerima semuanya dengan ikhlas.

Kebahagian Rosie adalah segalanya bagi Jennie dan dia sanggup melakukan apa yang akan membuatkan Rosie bahagia.








  Tekan
   👇

My Bandel Daughter✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang