4. Haechan - Jaemin

57 5 0
                                    

Haechan

Haechan sedikit tersandung kerikil kecil di dalam menara yang ia susuri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan sedikit tersandung kerikil kecil di dalam menara yang ia susuri.

"Sst!" Prajurit di hadapannya menoleh dan memasang wajah galak. "Perhatikan langkahmu!" Ucapnya dengan nada bisikan. "Jangan sampai membangunkan para naga,"

"Ne?! Naga?!" Desah Haechan kaget.

"Ssst! Kubilang diam, kita akan segera memasuki sel naga!"

Haechan pun menutup mulutnya. Ia tetap berjalan pelan di belakang prajurit sambil tetap bingung dengan apa yang terjadi padanya. Tangga sempit di dalam menara serta penerangan yang seadanya membuatnya terus menatap tangga batu yang sedang ia pijak.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pundaknya.

"Jangan bersuara," kata suara di belakang Haechan.

Haechan pun menoleh, ia menatap sosok baju hitam yang mengikutinya.
"Hanya kau yang dapat melihatku," ucap Josung Saja. "Aku akan terus bicara, kau diam saja dan dengarkan, ya,"

Haechan menjawab dengan anggukan. Ia terus berjalan menyusuri anak tangga.

"Aku adalah Josung Saja. Aku kemari bukan untuk mengambil nyawamu. Tenang saja..." Josung Saja membuat kalimat pembukanya. "Jadi, kau dan teman-temanmu telah membuka naskah yang sudah kuberi segel. Ingat amplop yang kau temukan di bawah pohon? itu bukan amplop biasa. Kau kini masuk ke dalam sebuah naskah. Naskah itu berisi sebuah cerita mengenai penyihir yang menyerang sebuah Negeri,"

Mata Haechan membulat sambil tetap mendengarkan penjelasan Josung Saja. Haechan pun menoleh kebelakang. Ia membuka mulutnya dan membentuk kalimat tanpa suara, "Bagaimana dengan teman-temanku?"

"Ke-enam temanmu semua ada disini. Mereka juga memiliki peran masing-masing. Kalian bertujuh harus menamatkan cerita ini agar bisa kembali pulang dan keluar dari cerita,"

"Nah, kita sudah sampai," perkataan prajurit yang berjalan di depan Haechan memotong penjelasan Josung Saja.

Haechan dan sang prajurit berjalan berdampingan. Josung Saja masih mengikuti dari belakang.

Josung Saja sambil membaca naskah, melanjutkan penjelasannya. "Sekarang seluruh pegawai istana masih dibawah hipnotis sang penyihir. Mereka kini memihak sang penyihir. Kau jangan sampai ketahuan kalau kau tidak memihak para penyihir,"

Haechan mengangguk tanda ia paham.

"Sebentar lagi kau akan melewati sel penjara temanmu. Pura-puralah tidak kenal. Jangan menatapnya. Kalau tidak, prajurit di sebelahmu ini bisa membunuhmu,"

Haechan menelan ludahnya, ia melirik rekan kerjanya yang berbadan besar dan menyeramkan itu.

Haechan dan sang prajurit menyusuri sel-sel penjara di dalam menara tinggi. Sel-sel di dalam berisi manusia-manusia, raksasa, serta naga-naga yang menyeramkan.

[END] The Story Untold: READY OR NOT [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang