15. Peperangan Dimulai

34 3 0
                                    

"Si..sini...anak manis..." Jaemin memanjangkan tangannya. Ia menatap naga besar yang dapat mengeluarkan semburan air dan petir dari dalam mulutnya. Ini adalah pertarungan Jaemin dengan naga berwarna hitam logam itu di hari kedua. Sang naga sungguh kuat hingga butuh waktu lebih untuk menjinakkannya.

Jaemin memberanikan diri memajukan langkahnya. Seluruh sorak sorai penonton mengiringi aksinya. Jaemin sudah tidak peduli lagi dengan cemooh para penyihir dan prajurit yang menertawainya. Setelah menjinakkan banyak naga, ia kini semakin percaya bahwa naga adalah makhluk yang jinak dan dapat ia sayangi.

Jaemin membuang tongkat kayunya. Ia menunjukkan pada sang naga bahwa Jaemin tidak akan menyakitinya, bahwa Jaemin tidak akan mengeluarkan jurus macam-macam untuk dapat menjinakkan naga.

Pupil mata sang naga berubah, Jaemin tersenyum karenanya. Pupil mata sang naga yang tadi terlihat tajam dan menyeramkan berubah menjadi membulat. Naga berwarna gelap itu juga ikut memajukan langkahnya. Mereka pun bertemu di tengah arena. Sang naga mengusapkan kepalanya pada tangan Jaemin. Jaemin pun memeluk kepala naga itu.

SYUNG!

Belum sempat penonton bertepuk tangan, sebuah anak panah masuk ke arena gladiator. Panah itu berasal dari luar istana. Panah datang berhamburan. Sangat banyak dan mulai menusuk tiap-tiap makhluk yang ada di arena.

"Kita diseraaang!!!" Seru salah satu prajurit. Penonton berhamburan keluar dari kursinya. Mereka berebut masuk ke istana.

Sang naga yang sudah jinak itu berdiri tepat di depan Jaemin. Ia melindunginya. Jaemin dengan cepat berjalan mundur. Ia menemukan Haechan yang berusaha melindungi diri dengan mengangkat tameng besi di kanannya. Jaemin meraih lengan Haechan dan mengajaknya berlindung di bawah naga sambil berlari masuk.

TEEEEEEEEEEEEEETTT!!

Sebuah terompet nyaring dibunyikan. Perang dimulai. Menara istana tiba-tiba hancur, para titan pun keluar dari arah dalam istana. Rupanya terompet tadi merupakan tanda penyerangan terhadap istana, dan titan-lah yang harus pertama kali bertindak untuk memusnahkan para penyerang.

Dari luar istana, Jeno terlihat mengencangkan pacuan kudanya, ia berada di depan barisan bersama Prajurit Yoo dan Prajurit Im, mereka bersiap untuk menerobos gerbang istana. Mark pasukan lainnya memelankan pacuan kudanya untuk menghadang titan yang keluar dengan cara menghancurkan menara istana.

ROAARRR!!

Alahkah kagetnya Mark melihat sosok naga keluar dari arah dalam istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alahkah kagetnya Mark melihat sosok naga keluar dari arah dalam istana. Naga itu begitu besar. Sang naga kemudian mengeluarkan api dari dalam mulutnya. Ia mencoba membakar seluruh pasukan Chenle.

"Menyebaaar!!" Seru Prajurit Shim. Semua pun menatap atas dan menghindar dari kobaran api yang dikeluarkan naga.

Para ninja terlihat sedang memanjat tubuh titan dan menusuk dadanya. Sang titan yang lemah itu pun oleng, Mark mencoba menghindar dari reruntuhan titan yang memiliki badan sangat besar.

Mark pun memfokuskan tatapannya pada sang naga. Ia mencoba memanah sosok yang duduk di atas naga api itu. Namun dirinya malah membatu, ia melihat sosok yang ia kenal duduk di atas naga yang mencoba membunuhnya.

"I..itu..." Gumam Mark. "Johnny hyung?"

---------------+++++++++++++--------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---------------+++++++++++++--------------------

Jaemin dibawa paksa prajurit istana. Kedua prajurit istana itu menyeret Jaemin masuk ke istana. Naga hitam yang tadi bersamanya mencoba mengikutinya. Jaemin melewati terowongan yang menghubungkan bangunan istana dan menara. Ia melihat para penyihir menyeret naga-naga yang dirantai besi satu sama lain. Penyihir itu menyeret menggunakan tongkat kayu yang mengeluarkan sinar keemasan.

"Bawa dia ke ruang raja," perintah sang penyihir menunjuk Jaemin.

Kedua prajurit itu pun segera menyeret paksa Jaemin. Jaemin sempat bertukar pandang dengan naga yang berada di barisan paling depan. Itu adalah naga yang pertama kali ia jinakkan. Tatapan mata naga itu tampak memelas.

BRUK!

Badan Jaemin dilempar kasar oleh prajurit. Ia kini ada di dalam ruang raja yang luas. Seluruh naga yang dibawa penyihir juga kini ada di dalamnya. Naga-naga itu menunduk pada Jaemin. Namun hanya ada satu naga yang masih menatapnya angkuh, itu adalah naga putih milik sang raja. Ruangan yang sudah tidak ada prajurit dan penyihir itu kini terasa semakin mencekam.

[END] The Story Untold: READY OR NOT [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang