The Story Untold: READY OR NOT

40 6 0
                                    

"Jisung ah!" Panggil Jaemin dari langit. Ia melihat Jisung sedang berlari membawa obor.

Jaemin mendekatkan naga yang ia tumpangi ke arah Jisung yang sedang berlari panik. Jisung terlihat berlari menghindari Jaemin. Ia takut pada wajah naga yang ditumpangi Jaemin.

"Hya... tidak apa-apaa!" Seru Jaemin masih berteriak agar Jisung dapat mendengarnya. "Ayo naik!" Jaemin mengulurkan tangannya. Jisung pun masih berlari menghindari Jaemin dan sang naga.

Naga yang jinak itu pun semakin terbang mendekati Jisung dari sisi belakang. Kepala sang naga pun menyentuh punggung Jisung. Diangkatnya Jisung hingga naik ke kepala naga. Jaemin tersenyum melihat naga membantu dirinya membawa Jisung. Jaemin kemudian menarik badan Jisung dan membuatnya duduk manis di depannya.

"A..aku takut, hyung!" Seru Jisung.

"Tenang, naga ini baik, kok," ucap Jaemin sambil mengelus punggung sang naga. "kau butuh api 'kan? Dia bisa membantumu,"

"A..apa?"

"Pengangan yang erat,"

Naga yang mereka tunggangi terbang kencang menuju bagian pintu utama istana. Ia menyemburkan api yang sangat kuat.

--------------+++++++------------

"Awas!" Renjun menusuk penyihir yang ada di belakang Chenle. Chenle yang kaget pun segera menoleh. Chenle lalu menebas kepala sang penyihir yang mengangkat tongkat kayunya.

"Hya! Cepat!" Seru Lin-lin yang masih bertarung melawan penyihir. Naga putih miliknya juga sedang beradu kekuatan dengan naga api milik raja.

Benar kata Lin-lin, sang raja tidak bergerak sedikit pun. Matanya masih menerawang kosong dan sedikit merah, sama seperti para prajurit istana.

Renjun berusaha menghadang tiap penyihir yang datang mendekati Chenle.  "Ch..Chenle ah! Cepat!!" Serunya yang harus melawan dia penyihir sekaligus.
Chenle masih berjalan ragu. Ia melihat Yuta, sang raja, masih duduk diam.

"Omo!" Seru Chenle. Sang raja tiba-tiba menoleh menatapnya. "Aa!!" Dengan cepat, mata Chenle ditutup oleh seseorang yang ada di belakangnya.

"Dasar. Kau ini," gumam suara itu. Sosok itu kemudian dengan cepat mengambil mahkota dari kepala sang raja dan memakaikannya ke kepala Chenle.

Chenle menoleh. Sosok yang membantunya adalah Lin-lin. Darah segar terlihat mengalir dari lengan dan ujung bibir Lin-lin.

"..Uwoooo..." Suara gerumunan prajurit terdengar jelas memasuki ruang raja. Efek hipnotis sudah habis. Mahkota sudah berada di orang yang tepat. Prajurit-prajurit yang sudah tidak terkenak efek hipnotis itu pun balik menyerang sang penyihir.

"Ayo," Lin-lin memukul pelan punggung Chenle dan berjalan ke tengah ruangan. Para prajurit itu membantu pasukan Chenle serta Mark dan Jeno dalam membunuh para penyihir jahat.

Jaemin pun tiba-tiba datang dari atas dengan menaiki naga api. "Hya!" Serunya. "Api sudah mulai membakar istana! Ayo cepat pergi!"

Jeno melihat tembok ruang raja mulai terbakar, begitu pula pintu dalam yang menghubungkan ruangan raja dengan lorong istana.

Naga-naga yang dibawa Jaemin terlihat membantu menyerang penyihir. "Hyung!" Panggil Jaemin sekali lagi.

"Ini belum selesai!" Seru Jeno menatap Jaemin di langit. "Aku tak mungkin meninggalkan mereka, Jaemin ah!"

"Penyihir Jaemin," panggil Lin-lin meminta bantuan. "kuminta bawa seluruh naga untuk mengangkut prajuritku,"pintanya.

Lin-lin lalu menyentuh punggung Chenle. "Kau, pimpinlah mereka,"

[END] The Story Untold: READY OR NOT [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang