[ T A M A T ]
( book ke - 3 )
Jika Jane itu Gelap maka Jeanne itu terang maka
Jika Jeanne itu malaikat maka jane itu iblis
Jika Jeanne itu kehidupan maka jane itu kematian
Si kembar yang berbeda kepribadian meskipun terlahir dari rahim yang sama
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💫
____________________________________
" Cinta adakah kuatmu dalam dalam bertahan Tapi lepaskanlah jika kuatmu tidak di hargai "
BTTP
____________________________________
💫
Hari berlalu dengan baik selama dua minggu ini. Dan jane masih setia mendapat bunga matahari berserta notes itu. Jane sebenarnya tak ambil pusing dengan hal itu. Tapi tetap saja itu membuatnya penasaran
Pernah jane mencoba datang lebih awal untuk mengetahui siapa pengirim bunga itu. Namun dia tidak mendapati siapapun dan bunga nya sudah ada di laci mejanya. Sebenarnya seberapa pagi orang itu datang pikir jane
Setelah itu jane tidak berusaha mencari siapa pengirim bunga itu. Selama orang itu tidak meneror jane. Jane tidak akan bertindak
Ujian tengah semester telah berlalu seminggu yang lalu. Dan saat ini adalah pembagian nilai. Nilai para murid biasanya akan di pajang di mading. Dari rangking paralel dan juga rangking tiap kelas
Jane, yesha, rossa dan jihan juga ingin melihat nilai mereka namun masih malas karena masih banyak manusia yang berkerumunan di depan mading. Jadilah mereka menunggu daripada berdesak desakan
" ini lihat nilai kayak antri sembako njir " kesal yesha menatap kerumunan itu
" udahlah sya mau gimana lagi " ucap jane menyenderkan kepalanya pada bahu yesha yang lebih darinya
Yesha menghela nafas lalu mengusap rambut jane. Sambil melihat ke arah kerumunan
" kita bisa lihat kalau mau nerobos kerumunan itu " ujar jihan
" bener tuh, biar gue ama jihan yang buka jalan " rossa menatap jihan seolah bertelepati kemudian menyeringai
Jane dan yesha mulai merasakan hal yang tidak enak. untuk berjaga jaga yesha mulai menutup telinganya di ikuti oleh jane
" MINGGIR AIR PANAS AIR PANAS!! " teriak jihan dan rossa seraya membuka jalan
Yesha dan jane yang di belakang mereka hanya geleng - geleng kepala. Namun tak urung mengikuti mereka dari belakang
