🥀 - sorry not sorry

350 73 42
                                    

"..  aku .. bersedia."

Hugo tersenyum senang, para hadirin melonggar dada ikut bersukacita. Pendeta mulai mengangkat tinggi sebuah buku di hadapan kedua mempelai. "Dengan kitab suci di tanganku serta janji yang telah terlisankan kedua mempelai, aku nyatakan kalian sejak saat ini, sebagai—"

Klop ..! Klop ..! Klop ..

Dalam khidmatnya sesi pengucapan janji suci, derap suara langkah yang menjejak lantai aula penuh khidmat muncul dari arah yang entah. Suara itu sontak mencuri perhatian seluruh makhluk yang bernapas di dalam aula tanpa terkecuali.

"Acara yang mengagumkan!!" Sesosok pria bersetelan linen dengan bagian lengan dilinting hingga ke sikut tersenyum manis menatap lautan humanoid pucat yang memandangnya dengan berbagai macam ekspresi.

Termasuk Hugo, sang pemilik acara yang tiba-tiba menegaskan rahangnya, menatap sengit pria tak diundang yang mengacaukan acara istimewanya.

Pria yang kini jadi pusat perhatian tersebut terduduk santai pada tumpuan tangga.

"Apa yang dia lakukan?" cemas Troll yang mengintip tingkah laku si putra Raja dari balik pilar aula.

Troll juga punya sebuah misi. Ia tengah mengincar kelengahan semua orang agar ia bisa mendekati Chaewon.

Tanpa beban, Felix berselancar bebas bertunggang kaki sepanjang tumpuan pualam dari tangga itu menuju perkumpulan para drakula, mendarat tepat di tengah-tengah aula.

Dia menubruk-tabrak bahu orang-orang pucat yang menghalanginya sampai berhasil berhadapan dengan sang raja baru tepat di depan altar.

"Senang bertemu denganmu, kamerad lamaku." Smirk kecil tercetak di bibir Exion.

Felix melirik wanita disamping Hugo. Dari mata gadis itu, nampak jelas bahwa Chaewon tengah dikuasai sihir. Jujur itu menganggu, tapi Felix berupaya terlihat baik-baik saja sebelum rencananya berhasil.

"Kau ternyata punya cukup keberanian untuk datang ke negri ini, huh?" Hugo menuruni anak tangga pendek altar, mengikuti musuhnya yang berjalan mundur menjauh memberi ruang. Aroma pertarungan sepertinya mulai tercium disini.

Sementara itu, setelah Hugo dan dracula lain lengah, Troll segera menghampiri Chaewon dari lain arah.

"Nona! Aku Troll! Aku temannya Pangeran Exion! Aku datang ke sini untuk menyelamatkanmu, ayo ikut bersamaku!" Troll menarik-narik tangan Chaewon yang menjuntai tanpa energi.

Dingin sekali dan begitu kaku, membuat Troll sempat terkejut saat menyentuhnya.

"Nona! Sadarlah! Kau dalam bahaya! Kau dibawah pengaruh sihir para dracula!" Troll masih berusaha membuat Chaewon siuman dari hipnotis itu, Troll menarik tangannya, menarik juga gaunnya dan seluruh upaya Troll lakukan semampu yang ia bisa.

Tapi nihil, Chaewon masih mematung di tempatnya berdiri. Hingga Troll yang menolak disebut kurang akal, mulai mencari tali untuk kemudian ia gunakan untuk membawa Chaewon pergi.

Sementara ketegangan masih berlangsung di tengah-tengah aula. Semua hadirin memberi ruang bagi Pangeran Exion dan Raja baru dracula—Atherton Hugo. Membicarakan masalahnya secara ksatria.

"Untuk apa kau datang ke negriku? Kerajaanku tak pernah ingin lagi mengusik dinastimu, tapi kini kau seakan memulainya kembali," tekan Hugo.

Exion Felix terpanga. "Benarkah?" Rahang kokoh itu menaik menatap sang rival dari sudut yang lebih tinggi. "Aku tidak sudi menginjakkan kakiku di wilayahmu yang menyedihkan ini, kalau kau tak memulainya, bawahan."

"Tidak perlu membual seolah Barat lebih baik daripada Utara. Kami adalah pusat Neverland," bangga Hugo. "Di mana semua yang tersesat bisa menemukan jalan pulangnya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐔𝐍𝐃𝐄𝐀𝐃 ࿐ྂ。• chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang