𝐔𝐍𝐃𝐄𝐀𝐃 ࿐ྂ。• chaelix

🥀 - they from the north

      Jika di atas langit masih ada langit maka 'pun serupa bahwa di dalam bumi masih ada ruang inti.

      Apa yang tidak kamu lihat dan kamu ketahui, belum tentu tidak ada di dunia ini.

—dikutip dari monosyllabic, lembar ke-16.

••••

Simon bergegas menunjukan arah menuju ruang bawah tanah. Tempat yang ia pikir lebih aman dari ruangan rahasia di menara kastil sebelumnya.

"Lewat sini," arah Simon pada dua sosok yang mengikutinya.

"Nona Esme, kau pasti tahu hukum di setiap tempat, .."

"Tidak semua lamia di sini baik. Yang bisa memaklumi dan menerimamu kemungkinan hanya sedikit," ujar Simon usai tempo detik mendeteksi gurat shock di wajah Chaewon.

Sekarang tidak terlalu pucat pasi.

"Menjelang malam vrykolakas, mereka memikirkan apa dan siapa yang harus menjadi tumbal," lengkap Simon.

Seakan menjawab bukaan lebar iris mata sang gadis yang memandakan cemas dan kebingungan.

Sepanjang jalan yang mereka tempuh sekarang, Felix tak bisa mengurung netra untuk tidak memerhatikan gadis yang berjalan di sampingnya.

"??" Langkah Chaewon terhenti kala pria di sebelahnya tiba-tiba berjongkok di hadapannya.

"Naik ke atas ke punggungku."

Chaewon melambai kecil, menolak halus. "Ah, kau ini apa maksudnya. Sudahlah~ aku bi—"

"Aku bilang, naik!" Felix menegaskan kalimatnya, yang berarti ia tak bisa menerima kata tolak.

Chaewon mengangguk patuh lalu naik ke punggung sang partha dengan tangan melingar di leher pria itu dan dagu menopang di bahu.

Ketiganya semakin mendekati ruang bawah tanah.

Simon segera menyalakan obor di setiap sudut ruangan agar sedikit terang. Terdapat ranjang, rak buku, tungku api dan ruangannya cukup luas.