🥀 - as long the time still going on.

236 75 16
                                    

"Ketahuilah, Ruby. Hades jatuh cinta pada Persephone untuk yang pertama dan terakhir kali dalam ribuan tahun dia hidup di dunia bawah."

"Tapi Demetri menentang hubungan mereka, karena Hades berasal dari dunia kegelapan. Saat Hades kehilangan gadisnya, tidak ada lagi sepucuk pun tumbuhan yang hidup di alam bawah, juga di hatinya."

"Setahuku dewa matahari mengetahui hubungan mereka, 'kan, Yang Mulia?"

"Benar. Bahkan Helios yang menjadi saksi pun tidak bisa berbuat. Seluruh Gaia tahu bahwa mereka berasal dari alam yang berbeda."

".. dan aku mulai ketakutan."

"Kau? Ketakutan soal apa? Aku menakutkan?"

"Tidak. Kau cantik. Takutku jika alam semestamu kembali membawamu pulang tanpa sepengetahuanku."

"Yang mulia, kau mabuk?"

"Tentu saja."

"Yang Mulia?"

"Yang Mulia?"

























































"Yang Mulia Exion, bangunlah ..!"




























"Tugas analisis untuk skripsiku belum selesai semua." Chaewon membenturkan kening mulusnya pada dipan ranjang.

"Bagaimana kabar ibu di rumah, ya?"

"Ayah," Menggumamkan namanya Chaewon teringat sosok berjasa itu. Ada canggung dan kaku semenjak Chaewon menginjak masa remaja. Tidak seluwes dulu saat masa kanak-kanak.

Untuk usianya sekarang, sekedar mengucap isi hati rasanya sulit.

"Kalau saja saat itu aku mendengar perintah ayah, mungkin sekarang aku akan baik-baik saja." Chaewon tersenyum miris dalam lipatan kain yang melingkup tubuhnya.

"Dikelilingi orang-orang yang mencintaiku, berkumpul dalam kehangatan keluarga."

".. sekalipun aku harus diperistri laki-laki yang sama sekali tidak aku kenali."

Sorot sendu gadis itu terlempar ke arah pintu. Nafasnya dibuat kembali menderu kasar atas kehadiran yang tidak pernah ia harapkan.

Chaewon beringsut mundur sembari memalingkan wajah. Bagaimanapun, Chaewon ingat bahwa ia hanya manusia biasa sementara pria itu adalah bangsa amerta, penghuni kegelapan, pencuri inti sari kehidupan.

Juga sekuat apapun seorang wanita melawan, pada akhirnya ia berakhir di titik lemah, keberanian itu perlahan akan terkikis dan ujung-ujungnya habis.

Hugo memerhatikan setiap gerakan yang Chaewon lakukan. Respon itu perlahan dapat diterimanya, dan Hugo bermaksud ingin memperbaikinya.

Setelah menutup pintu, pria itu berjalan lalu duduk di kursi rias dekat ranjang dimana Chaewon berada.

Bibirnya masih terasa kaku untuk memulai semuanya. Ia bingung, gugup dan canggung. Tidak seperti sebelumnya.

Hugo menyimpan cawan yang dibawanya diatas meja, kemudian membenahkan posisi duduk. "Kau kedinginan?"

"Um... Udara di negri ini terlalu dingin bagimu, ya?"

Chaewon kukuh bergeming, tak ada niat sama sekali untuk menjawabnya. Memuakkan.

"Kau perlu sesuatu? Berendam air hangat atau ... ada santapan yang kau inginkan? Aku akan persiapkan," sanggup Hugo, masih berjuang menggapai sekeping jawaban.

𝐔𝐍𝐃𝐄𝐀𝐃 ࿐ྂ。• chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang