Mystery

358 46 8
                                        

Debaman suara daun pintu yang membentur tembok dibelakangnya menyita perhatian sang pemilik ruangan. Tanpa menunggu ijin yang menyuruhnya masuk,Leo sang pelaku pembuka pintu berjalan dengan langkah lebar kedalam ruangan.

"Apa yang ayah lakukan semalam ditoko kue milik Fiat?!". Marah Leo menggebrak permukaan meja berlapis kaca hitam menggunakan tangannya.

"Membeli kue tentu saja". Jawab ayahnya enteng. "Dan aku masih punya sebagian sisa kue didalam lemari kalau kau mau". Selorohnya beranjak dari kursi dan berjalan kearah Leo. Putra semata wayang dirinya dengan sang istri yang sudah lama meninggal dunia.

Leo mendengus. Dia semakin menatap tajam ayahnya yang kini duduk ditepi meja disamping tubuhnya. Meski umur ayahnya tidak muda lagi,namun aura dominan yang dimiliki laki-laki itu masihlah sangat terasa. Malah semakin matang dengan wajah tampan nan angkuh. Jika keduanya disandingkan,maka banyak yang mengira bahwa Leo dan ayahnya adalah kakak beradik. Bukan hanya soal fisiknya saja yang hampir mirip,namun sifat dan kearoganan yang juga sama persis.

"Aku peringatkan padamu. Jangan mengusik kehidupanku dan Fiat. Cukup kau rusak semua hal tentang hidupku,tapi tidak dengan Fiat". Tandas Leo sarat ancaman. Lalu dia berbalik dan melangkah pergi dari ruangan kerja milik ayahnya itu dengan amarah yang masih besar.

"Ah,perkenalkan namaku James Thutanukul. Kau bisa memanggilku dengan sebutan apapun yang kau mau". Ujarnya ramah dengan sebelah telapak tangan tersodor kearah Fiat. 

"Fiat,paman bisa memanggilku Fiat".

James mengangkat telapak tangan kanannya. Dia perhatikan setiap ruas jari disana dalam diam.

"Wajahnya cantik,sama sepertimu. Bahkan Tuhanpun tidak mengijinkanku kehilanganmu untuk kedua kali". Gumam James dengan senyuman tipis diwajahnya.

---

Seseorang yang benar-benar aku cintai
Seseorang yang lebih berharga dari apapun
Selamanya, di sisiku
Seseorang yang seperti sebuah keabadian
Dia pergi meninggalkanku

(Ulala session - Crying heart)

---

"Leo tunggu!. Kau mau kemana?. Kau baru saja tiba dirumah". Seru seorang wanita kearah Leo. Tangannya mencekal lengan Leo erat. Namun harus terlepas karena tepisan yang dilakukan oleh laki-laki tersebut.

"Jangan campuri urusanku!". Sentak Leo marah. Dia bahkan melotot tajam kearah Punn yang kini menciut takut.

Punn menarik nafasnya sejenak. Dia mencoba meraih kembali lengan Leo,dan harus berujung kegagalan karena tepisan yang sama dilakukan Leo padanya. "Aku merindukanmu. Sudah lama aku tidak-".

Decak kekesalan terdengar. Leo lantas melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar untuk pergi dari rumahnya yang dia rasa sangat memuakkan. Sepeninggal ibunya beberapa tahun yang lalu,suasana didalam rumah itu menjadi lebih tidak menyenangkan. Apalagi bertambah dengan hadirnya Punn dirumah tersebut,semakin menambah rasa muak yang dirasakan olehnya.

"Leo!". Panggil Punn lagi tidak menyerah. Wanita itu berlari mengejar langkah Leo yang cepat.

Leo menghentikkan langkahnya dan menoleh kearah Punn yang tampak terengah karena aksi wanita itu untuk mengejarnya. "Hentikan tingkahmu yang menyebalkan ini,atau aku akan menceraikanmu saat ini juga".

Punn tersentak ditempatnya. Tangannya terkepal erat dan dengan rasa sakit yang besar pada hatinya,dia hanya bisa melihat Leo masuk kedalam mobil miliknya dan mengendarai mobil tersebut menjauh dari kediaman Thutanukul. Aliran air mata terlihat mengalir dari kedua matanya.

"Fiat sialan". Desisnya benci.

---

Sayangku, berhentilah disana
Sekarang aku akan datang kepadamu
Tanpa dirimu, sekarang aku bahkan tak bisa menjalani hari-hariku
Aku menangis dengan segenap hatiku

(Ulala session - Crying heart)

-

tbc-

Afraid of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang