"Selamat datang". Seru Fiat antusias menyambut calon pembeli pertamanya pagi ini. Dia lantas memutari etalase demi untuk menghampiri calon pembeli tersebut yang ternyata adalah seorang wanita.
Fiat memasang senyum terbaik yang dia pasang pada wajahnya ketika melihat wanita berambut panjang lurus tersebut. Wanita itu sepertinya tengah sibuk memperhatikan toko kue miliknya,hingga tidak menyadari jika saat ini dirinya berada tepat dihadapan wanita itu.
"Maaf,bisa saya ban-".
Senyum lebar Fiat perlahan menghilang dengan untaian kalimat yang tertahan ditenggorokannya saat dia melihat wajah wanita yang dia kira sebagai calon pembeli ditoko kuenya itu. Punn.
"Ah,maafkan aku. Toko kuemu sangat nyaman. Aku menyukai dekorasinya". Seru Punn kearah Fiat. Wanita yang saat ini memakai dress merah muda selutut itu lalu melihat kearah etalase yang memajang berbagai macam kue dan roti. Pekik kecil terdengar darinya ketika melihat potongan kue coklat dengan daun mint diatasnya.
"Apa kau pemilik toko kue ini?". Tanya Punn pada Fiat. "Kue-kue ini sangat cantik. Aku tidak sabar untuk mencobanya". Lanjut Punn lebih dekat memlerhatikan jajaran kue dietalase tersebut.
Fiat masih membeku ditempatnya. Dia tidak beranjak selangkahpun dari tempat dirinya berdiri. Bahkan suaranya seakan hilang. Dia tidak tahu harus melakukan apa saat ini. Tidak pernah ada dibayangannya jika hari dimana dirinya bertemu dengan istri sah Leo secara langsung akan terjadi hari ini.
Fiat merasa gelisah dan cemas. Terlebih tubuhnya tidak bisa diajak kerja sama untuk sekedar bergerak ataupun membalas setiap perkataan yang dilontarkan oleh Punn. Wanita yang menampar dirinya secara telak oleh kenyataan. Bahwa Fiat adalah simpanan suaminya.
"Apa kau baik-baik saja?". Tanya Punn khawatir. Wanita itu tampak mengerutkan dahinya khawatir melihat wajah pucat Fiat.
Fiat menggelengkan kepalanya cepat. Dia lalu bergegas berjalan kembali kebalik etalase dan mulai mengambil kue apa saja yang diinginkan oleh Punn. Dari balik kaca etalase yang transparan,Fiat bisa melihat dengan jelas wajah cantik Punn. Bahkan hanya dengan sekilas melihat saja,dia sudah mengagumi kecantikan wanita tersebut. Terlebih sikap ramah dan ceria yang ditunjukkan wanita itu kepadanya. Terlintas pertanyaan dalam benaknya kini. Bagaimana jika wanita tersebut tahu kalau suaminya menghabiskan waktunya setiap malam dengan dirinya?. Apa masih bisa dia menunjukkan sikap ramah seperti yang saat ini dia perlihatkan?.
"Ini pesanan anda nona". Ucap Fiat canggung. Dia menyodorkan sebuah kotak kemasan berisi kue-kue yang dibeli Punn didalamnya. Tidak lupa Fiat menambahkan kantung plastik tebal berwarna coklat muda untuk mempermudah wanita itu membawa pesanannya.
Punn tersenyum. "Terima kasih. Aku mendapatkan rekomendasi toko kue ini dari temanku". Ujar Punn setelah menerima sodoran kue yang Fiat berikan. "Dan aku rasa suamiku akan menyukainya".
Fiat terhenyak. Kalimat Punn yang terakhir berhasil menohok ulu hatinya. Dia hanya bisa mengangguk ragu sebelum membungkukkan badan dan mengucapkan terima kasih pada wanita tersebut. Kesemua jari Fiat saling meremas erat saat Punn akhirnya berjalan keluar melalui pintu toko kue miliknya. Dadanya berdebar kencang dengan detakan jantung yang lebih cepat. Sungguh Fiat merasa berdosa saat ini. Punn sangat cantik dan baik. Bagaimana bisa Leo mengkhianati istri sebaik Punn?. Dan bagaimana bisa dirinya dengan mudah masuk kedalam hubungan menatikan yang Leo tawarkan?. "Fiat kau sungguh bodoh. Benar-benar bodoh". Gumam Fiat memaki dirinya sendiri.
.
.
.Punn menghentikkan langkah kakinya tepat didepan sebuah mobil miliknya. Dia tolehkan wajahnya kearah belakang. Melihat daun pintu toko kue yang baru saja dia masuki. Ujung bibirnya terangkat sebelah dengan dengusan kasar keluar dari hidungnya. "Jalang". Desisnya menatap tajam bayangan tubuh Fiat dibalik kaca transparan jendela toko kue pria itu.