Mata Amora membulat saat melihat pemandangan kamar barunya, ia sangat yakin malam ini mereka akan kembali bercinta panas tanpa sadar akan waktu.
Amora baru tahu ternyata dihotel ini memiliki kamar yang begitu menarik, fantasi liar Amora terus bermain membuat suhu tubuhnya semakin meninggi. Kanara yang memeluk tubuh Amora tersadar akan naiknya suhu tubuh Amora membuat kedua tangannya meremas bokong sintal Amora.
"asghhh" desah Amora yang sudah kembali ke alam nyata.
"Baru juga masuk, masa udh honry" goda Kanara.
"tiangnya bagus, aku bisa nari disana"
"turun. aku mau liat kamu nari" ucap Kanara sembari menurunkan Amora dari gendongannya.
Amora yang hanya mengunakan baju oversize tanpa dalaman segera berjalan menuju tiang di ujung kasur sementara Kanara mengambil sebotol wine didalam lemari.
Kanara duduk di kasur dengan segelas wine di tangan kanannya sementara mata Kanara terus terpaku pada Amora yang sedang melakukan pemanasan sebelum memulai pole dance.
"Kanaa, kamu mandi dulu sana" ucap Amora sembari berjalan kearah Kanara.
"tadi pagi aku udah mandi honey"
"aaaaa, cepet mandi dulu. aku mau kasi kamu pertunjukan jadi kamu harus mandi" rengek Amora tepat di hadapan Kanara.
"apa hubungannya sama aku mandi dulu?"
"yah biar kamu ga liat aku nyiapin pertunjukan buat kamu, jadi kamu mandi dulu aja sanaaa" rengek Amora membuat Kanara pasrah dan beranjak dari duduknya.
"butuh berapa menit?" tanya Kanara yang sudah memeluk tubuh Amora.
"20 menit? pokonya tunggu aku ketok pintu baru kamu boleh keluar"ucap Amora dengan senyum indah.
"okey, jangan lama lama ya" Kanara mengecup singkat bibir merah Amora dan segera bergegas menuju toilet.
Amora tidak membuang waktu, ia segera berlari ke arah lemari yang memiliki beberapa pasang lingerie. ia memilih dengan hati-hati agar penampilannya dapat membuat Kanara tak berkutik.
satu persatu lingerie dikeluarkan untuk Amora lihat apakah itu cocok atau tidak dengan dirinya yang berdiri didepan cermin full body. setelah memilih cukup lama Amora memilih lingerie pink muda dengan kalung mutiara untuk ia pakai.
Amora melepas baju oversizenya yang membuat ia dapat melihat tubuh telanjang dirinya yang masih penuh bercak merah ke biruan. ia menatap payudara putih sintal yg begitu menggoda membuat kedua tangannya secara otomatis meremas aset berharganya.
setelah memakai lingerie dan kalung, Amora berdandan sedikit untuk memperkuat peran sebagai wanita penggoda.
setelah merasa cukup dengan semua persiapannya, Amora mengetuk pintu kamar mandi dan menyuruh Kanara keluar sembari menutup kedua matanya.
Amora menuntun tangan Kanara untuk duduk di sofa yang berada tidak begitu jauh dari tiang lalu menghitung sampai 3 untuk Kanara membuka matanya.
"satu"
"dua"
"tiga"
Kanara terenyum puas atas tubuh indah Amora. gairahnya semakin meninggi membayangkan betapa indahnya malam yang akan mereka lalui saat ini.
"kamu angkat kursi ini sendiri?" tanya Kanara yang sadar akan letak kursi.
"ia, soalnya ga mungkin aku minta bantuan kamu"
"lain kali jangan bawa barang atau mindahin barang berat sendiri. itu tugas aku." ucap Kanara sedikit meninggi Karena takut Amora terluka.
"maaf. tapi sekarang bukan waktunya kamu marah" Amora mengalihkan topik pembicaraan agar Kanara tidak marah.
Amora melepas cardigan membuat lingerie yang ia gunakan semakin terlihat jelas. ia berjalan menuju Kanara sembari memainkan lidahnya membuat Kanara berdiri dari duduknya.
"sit down" bisik Amora sembari menjilat telinga Kanara.