ℙ𝕣𝕚𝕧𝕒𝕥𝕖 𝔻𝕣𝕚𝕧𝕖𝕣

"Ya?"ucap Kanara dengan suara khas bangun tidur, bahkan kedua matanya masih tertutup rapat.

"Baru bangun?"

"Hmmm"

"Ga liat sekarang jam berapa?"

"Mana gue tau. Ga usah belibet ada apa?"

"Maksud chat tadi malem apa?"

"Lu baca baik-baik aja, gue masih ngantuk" 

Kanara mematikan teleponya lalu melihat jam di ponselnya menunjukan pukul 9. Kanara terlalu lelah untuk bangun jadi dia meletakan kembali ponselnya, menarik selimut lebih tinggi untuk menutupi tubuhnya yang memeluk erat Amora.

Setelah kenikmatan tadi malam dibathup mereka kembali melakukanya dikasur tanpa rasa lelah dan rasa dingin padahal mereka baru saja mandi bersama, Kanara sebenarnya ingin lebih dari itu tapi dia sadar bahwa Amora sudah tidak kuat jadi dia akhiri tepat pukul 2 dini hari.

"Shhhh" Erangan milik Amora saat Kanara melahap nipple pink miliknya.

"Masih pagi"ucap Amora dengan suara lemah bahkan hampir kehilangan suaranya.

"Cuman nyusu aja, ga lebih." 

"Pelan aja, masih sakit" Amora menatap Kanara yang menyedot asinya dengan rakus.

"Ia moraaaa, aku pelan"

"Tambah satu malem lagi yah"

"Ah?"

"Ia, jadi 3 malem disini. liat kelakuan kamu ga bakalan ilang secepet itu"ucap Amora yang menunjuk leher, bibir, payudara dan perutnya yang lebam dan memerah karena ulah Kanara.

"Iaaa, suruh siapa tadi malem kamu sexy banget"

"Kamu aja yang mesum"

"Cuman sama kamu, mau pindah kamar ga?"tanya Kanara.

Kanara tetap memasukan nipple Amora saat dia berbicara membuat Amora sesekali mendesah.

"Kemana? emang kamu udah booking?"

"Ada deh, udah. Nanti kita pindah kalo kamu kuat"

"Gendong ajaaa, sakit tau buat jalan"

"Siap tuan putri"

Kanara kembali menyusu sementara Amora mengelus rambut Kanara sampai dia tidak sadar bahwa dirinya kembali tidur. Yah harap dimaklumi, itu pertama kalinya Amora bermain secara nyata karena selama ini Amora selalu membayangkan dan berakhir solo itupun hanya mengesekan vaginanya bukan memasukan hal hal lain kedalam vaginanya.

Amora tidak pernah berfikir bahwa sex seindah dan seenak itu, dirinya tidak bisa menjelaskan tapi saat dia membayangkan rasa itu dapat dia rasakan. 

★★★ℙ𝕣𝕚𝕧𝕒𝕥𝕖 𝔻𝕣𝕚𝕧𝕖𝕣★★★

Kanara membiarkan Amora tertidur dengan guling sebagai penganti dirinya, sebelum menutup tubuh Amora, Kanara mengamati beberapa titik ditubuh Amora memerah bahkan dikedua pergelangan tangan Amora sedikit membiru, dipayudara bercak merah mulai terlihat lebih jelas dari tadi malam dan vagina Amora masih mengkilap karena lecet.

Hasil karyanya sangat indah.

Tidak sia-sia dia meminta Maxim- daddy Amora- mempekerjaanya.

Kanara Charlotte,  Anak tunggal keluarga Charlotte. Kanara satu-satunya pemegang warisan tapi dirinya tidak begitu mementingkan hal itu karena tanpa mendapat warisan dari kedua orang tuanya dia bisa berdiri sendiri.

Jadi anak tunggal bukan hal yang menyenangkan apalagi jika berada dilingkaran setan, Ayah Kanara seorang CEO yang bergerak sebagai pemasok ganja terbesar sementara sang ibu seorang wanita kejam tanpa hati nurani dan selalu menegakan hukum untuk orang lain tapi buta akan kelakuan sang suami yang melakukan perdagangan ilegal.

Tidak ada yang tahu bahwa seorang hakim wanita yang dikenal kejam memiliki suami yang tidak taat akan hukum dan seorang anak perempuan yang tidak kalah gila  dari kedua orang tuanya

Ya itu adalah keluarga Kanara, kalau Kanara sendiri dia membuat perusahaan dengan bantuan beberapa temanya dan pemegang saham diperusahaan sang ayah dan ayah Amora.

"Kanaaa~"

"Eung?"

"Laper"

"Mau makan apa?"

"Makan kamu"

"Amora"

"Indomie kuah pake baso"

"Kamu belum makan nasi"

"Iaaaa, itu nanti pake nasi"

"Ga ada, ganti makanan aja"

"Spaghetti Aglio e Olio"

"Oke"

Kanara berjan kearah Amora setelah memesan makanan untuk Amora dan dirinya, "Mau nonton film apa?"tanya Kanara yang sudah duduk disebelah Amora.

"Fifty Shades Of Grey"

"Terus aja gitu"

"Heheh bercanda kanaaa, bad and crazy aja"