ℙ𝕣𝕚𝕧𝕒𝕥𝕖 𝔻𝕣𝕚𝕧𝕖𝕣 💦

191K 2.5K 120
                                    

Sudah satu jam mobil Amora berdiam ditol dengan pergerakan yang minim, ini akhir pekan jadi wajar saja macet. Tapi Amora tidak akan menyangka bahwa akan semacet ini. Untung saja daddy mengirim Kanara untuk menjadi supir pribadinya.

Ah soal Kanara, perempuan itu sangat menjaga suaranya bahkan Amora dari awal naik sampai detik ini belum mendengar Kanara mengeluarkan suara untuk berbasa basi atau mengeluh karena tol yang macet.

Jika Amora lihat, Kanara itu seperti seorang perempuan tomboy yang seumuran denganya. Cara Kanara menyetir dengan satu tangan yang terletak diatas stir, satu tangan lagi berada di paha Kanara dan akan berpindah jika Kanara mengoper gigi mobil, sangat berbeda dengan para wanita saat mengemudikan mobil.

Tapi lupakan itu karena sekarang bokong Amora panas.

Gerah.

Jadi, tanpa mengatakan apapun Amora melepas cardigannya dan mengangkat kedua kakinya keatas jok mobil dengan menyimpan kipas angin portable tepat diantara kedua pahanya membuat sesuatu didalam roknya lebih nyaman.

Amora tahu bahwa Kanara sempat melirik lama paha mulusnya yang memang sengaja dia pampang karena kaca mobilnya tidak dapat terlihat dari luar dan mereka berdua sama-sama seorang perempuan.

Entah kenapa Amora sangat gerah padahal ac di mobil sudah dinyalakan, Amora melepas kaitan branya dan melempar bra putih itu kebelakang yang sudah disulap oleh daddynya menjadi tempat tidur dengan kasur pompa yang lengkap dengan bantal, guling dan selimut.

"Kanara"

"Ya?"

"Kamu ga kepanasan apa itu pake jaket?"

"Ga"

"Ihhh, cuek banget"

Amora memanyunkan bibir dan menilangkan kakinya tapi Amora lupa bahwa ada kipas portable diantara kedua pahanya membuat kipas itu terdorong kedalam pahanya dan ujung kipas mengenai vaginanya.

"Ahhh" desah Amora.

Kanara menelan ludahnya saat melihat celana dalam putih Amora yang tercetak jelas memperlihatkan vagina Amora yang tertekan ujung kipas.

Paha Amora sangat putih dan bersih, bahkan saking putihnya ada sedikit bintik kemerahan karena terkena panas matahari yang sangat terik.

"Matanya nakal ih"ucap Amora membuat Kanara sadar bahwa sudah cukup lama dirinya menatap paha Amora.

"Mau nyoba ga?"

Kanara terkejut mendengar ucapan Amora.

Cukup lama Kanara terdiam sampai dia tidak sadar bahwa tangan kirinya sudah berada diatas paha Amora. Ini lembut dan sangat nyaman untuk Kanara sentuh.

"Shhh, ga usah diremes gitu sakit tauu"

Sial, Kanara tidak bisa mengontrol tangan kirinya.

"So-"

"Tertarik sama paha atau benda ditengah ini?" Amora memotong ucapan Kanara sambil menujuk vaginanya yang masih ada ujung kipas tertahan disana.

"Mora"

"Yes, it's my name"

"What are you doing?" Kanara mati-matian menahan tanganya untuk tidak mengelus vagina Amora.

"Lakukan semua yang kau mau, aku tidak akan menolaknya"

Amora membawa tangan Kanara menuju vaginanya yang masih terbalut cd putih, perlahan Kanara bisa merasakan bahwa vagina Amora mulus sesuai yang dia fikirkan saat mengetahui paha Amora.

"Are you lesbian?"

"I didn't before but if it's you I want"

Kanara merasakan bahwa cd Amora tidak lagi kering, Ah ternyata Amora sudah terangsang.

ℙ𝕣𝕚𝕧𝕒𝕥𝕖 𝔻𝕣𝕚𝕧𝕖𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang