Amora tak henti mendesah saat kedua payudaranya dimainkan oleh jemari Kanara, sesekali Kanara menarik nipple Amora hingga Amora berteriak kesakitan tapi berakhir dengan desahan karena Kanara melahap habis salah satu payudara Amora.
"Ahhhh, kasurrr" desah Amora sembari menjambak Kanara yang sibuk melahap payudaranya.
"Disini aja ya" ucap Kanara yang suka akan posisinya saat ini, bagaimana Kanara tidak menyukainya jika saat ini Amora mengangkang diatas pahanya lalu payudara Amora tepat berada dihadapan matanya membuat Kanara benar benar terpesona oleh nipple pink itu.
"Pingin boboo, pegel pinggang aku kalo giniii" keluh Amora yang merasakan sakit di pinggangnya karena kenikmatan yang diberikan Kanara pada tubuhnya.
"Bosen, aku pingin hal menarik lain"
Mendengar ucapan Kanara sontak Amora turun dari pangkuan Kanara dan berjalan menuju tiang tari dengan keadaan tanpa busana, entah piyama yang ia pakai sudah dilepas sejak kapan.
perlahan tapi pasti Amora menari di tiang dengan tarian erotis membuat Kanara menghampirinya.
"gadis liar" ucap Kanara sembari tersenyum kearah Amora yang memamerkan vaginanya, entah apa yang merasuki Kanara ia segera menyekik pelan leher Amora yang masi berada di atas tiang.
kedua lidah mereka saling bermain didalam mulut, Amora yang merasakan nafsu kuat dari Kanara seketika kewalahan saat kedua nipplenya kembali di tarik oleh Kanara membuat keseimbangan tubuhnya menghilang.
"Belajar dari mana hah?" tanya Kanara yang menangkap tubuh Amora.
"Dari kelas poledance"
"Bukan soal tarian, tapi soal menggodanya kamu" ucap Kanara sebelum ia kembali melahap bibir mungil Amora.
Kali ini mereka bercumbu penuh gairah dengan posisi Amora bersandar pada tiang poledance sementara pinggulnya terus bergoyang menempel ditubuh Kanara.
Amora mulai menyukai kekerasan yang sesekali Kanara buat, ini semakin membuat mereka larut Hinga entah bagaimana jadinya Amora mengangkang sembari memegang tiang poledance sementara Kanara melahap vaginanya yang sudah berkali kali mengeluarkan air mancur.
Amora sudah amat lelah, tenaganya sudah tak tersisa tapi tubuhnya tak bisa turun dari tiang Karna Kanara menahan tubuh Amora sembari terus bermain di klitoris Amora yang sudah membengkak.
Kanara merasa cairan yang keluar dari vagina Amora amat sangat manis lalu wangi bunga memenuhi vagina Amora.
"ahhhhh kanaaaa" desah Amora tuk kesekian kalinya sembari mengeluarkan air mancur yang membasahi wajah Kanara.
"udahhhh, capee. mau boboo" rengek Amora yang sudah tak memiliki tenaga.
"Baru juga lima kalii, masa udah cape" ucap Kanara membuat Amora memanyunkan bibirnya.
"istirahat bentarrr, setelah itu lanjut lagi. aku bener bener lemesss" ucap Amora yang menyilangkan kakinya di leher Kanara membuat vagina Amora kembali dilumat.
Amora lagi dan lagi mendesah sembali menjambak Kanara yang membuatnya hilang arah. Kanara benar benar membuatnya gila, ia tidak hanya bermain di vagina dengan klitoris tapi Kanara memasukan lidahnya kedalam lubang vagina Amora dan tangannya memainkan payudara Amora.
"Aghhh, kanaaaa" desah Amora sembari menekan wajah Kanara kehadapan vaginanya.
kali ini Amora benar benar tak berdaya, Kanara yang merasakan hilangnya tenaga Amora segera membawa Amora menuju kasur dan membaringkannya.
"sorry" ucap Kanara kepada Amora yang menatapnya dengan lesu.
"it's okey, I like it. tapi istirahat dulu soalnya cape bangett"
Kanara mengecup seluruh wajah Amora yang berbaring diatas kasur sembari memeluk dirinya.
"lain kali aku bakalan lebih nakal dari ini, kamu tunggu aja yaa"
"ga usah ngegoda kaya gitu. kamu diem aja aku udah kegoda" ucap Kanara sembali mengelus rambut Amora.
"itumah kamu aja yang imanya jelek"
"siapa si yang ga suka sama body kamu, mana ni susu enak banget" ucap Kanara sembari menatap lekat payudara Amora.
"mau Mimi?" tanya Amora yang tahu keinginan Kanara
"mauuu"
Amora menurunkan selimutnya dan menyodorkan payudara kepada Kanara yang sudah siap menerima payudara sintal itu.
Kanara terlalu menikmati payudara Amora hingga dirinya tak sadar terlelap dalam pelukan Amora sembali menyusu layaknya anak kecil