"Ini adalah collab yang sangat luar biasa antara susu cokelat sama mie instan."
Luna memamerkan mie instan yang dicampur dengan susu cokelat untuk diunggah di akun instagramnya. Terlihat sangat menggugah makanan mematikan ini. Tapi bagaimana bisa kedua mata Luna berbinar saat melihat makanan itu?
"Pantesan aja kepala dia sedeng, orang biasanya makan yang aneh-aneh," komentar Alfia.
"Miris. Mana masih muda," sahut Felina.
"Yoi."
Sementara Gifta dan Ajeng tidak terpengaruh dengan obrolan mereka. Karena perut mereka sudah terlalu lapar akibat permainan tadi yang benar-benar menguras tenaga, jadi mereka hanya fokus makan.
"Luna, itu emangnya enak apa digituin!?" pekik Hany sedikit membanting meja makan membuat yang lainnya sontak terkejut.
Kepala Luna mendongak, mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
"Enak lah, Han. Ini itu makanan favorit gue tau," jawab Luna.
Kening Felina mengerut.
"Tumben banget, Han. Menolak pengaruh Luna."Biasanya apa yang dilakukan Luna pasti akan diikuti oleh Hany, begitupun sebaliknya. Apakah ini pertanda jika otak Hany sudah mulai membaik?
Gifta menyahut di antara percakapan mereka, "Tau nih, biasanya juga kalian berdua itu sejenis. Sama-sama dongo dan nggak jelas."
Hany hanya tertawa mendengar ucapan mereka. Dia melanjutkan omongannya yang tertunda. "Tapi ada yang kurang, Luna," katanya. Dan itu benar-benar membuat Luna semakin bingung. "Kamu kurang nambahin sirup marjan. Kalo ditambahin sirup marjan, percaya deh rasanya jadi makin enak."
Kedua mata Luna melebar. Setuju dengan saran Hany.
"Bener juga ya saran lo!" Jawabnya. "Oke deh, bentar gue ambilin marjan dulu."Kemudian Luna segera berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah dapur. Sementara mereka yang ada di meja makan, kecuali Hany, hanya bisa melongo mendengar hal itu. Tidak percaya Hany malah menyarankan menambahkan sirup marjan pada mie yang sudah dicampur susu cokelat.
Akan jadi apa rasanya?
Tidak menghabiskan waktu lama setelah kepergian Luna, akhirnya Luna kembali dan langsung mencampurkan sirup marjan pada mienya. Setelah selesai, Hany mengambil sirup itu lalu menuangkan juga pada mienya.
Penampakan mie mereka berdua sekarang terlihat jadi mengerikan bagi mereka berempat!
"Gila! Gimana rasanya mie dicampur marjan? Mana rasanya yang cocopandan lagi," teriak Alfia heboh.
"Kalian mau?" tawar Hany seraya mengangkat botol sirup.
"Ini enak lho," angguk Luna meyakinkan.
"Mienya jadi lebih enak," kata Hany.
"Yaudah gue mau nyoba deh," sahut Felina. Akhirnya ikutan terpengaruh oleh mereka berdua.
Ajeng yang sebelumnya lagi fokus makan pun, juga ikutan berbicara, "Gue juga penasaran jadinya. Seenak apa sih?"
Sambil tersenyum tipis, Hany segera menuangkan sirup tersebut pada mangkuk Felina dan Ajeng. Dari ekspresinya terlihat begitu meyakinkan sehingga membuat mereka penasaran.
Di sela-sela mengunyah, Alfia lekas berkata, "Jeng, Fel, kalo kalian berdua pingsan, tenang ntar gue telponin kalian Rumah Sakit Jiwa buat bawa kalian ke sana! Jangan khawatir."
"Kalo perlu bawain keranda aja sekalian," lanjut Gifta.
Felina mulai memegang sendirinya kemudian menanggapi omongan-omongan tersebut dengan senyuman tipis, sedikit sinis. "Terimakasih atas perhatiannya. Gue jadi pengen banget ceburin kalian ke laut, khusunya lo Gifta."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kami Sahabat Sejati 3
Teen FictionDi suatu hari saat setelah kelulusan SMA bagi mereka, tiba-tiba ada sebuah insiden yang membuat semuanya harus melupakan persahabatan mereka ketika baru saja mereka duduk di bangku kuliah. Insiden yang bagai bom yang tiba-tiba menghancurkan persahab...