Nenek tua itu bernama Kaede, ia tinggal bersama cucu lelakinya. Rumah mereka sama seperti orang-orang desa pada umumnya. Setelah Sakura menjelaskan apa maksud tujuannya. Kaede dengan senang mengizinkan Sakura tinggal dirumahnya.
Siang hari Sakura menemani Hotaru ke hutan, mencari jamur dan kayu kering. Saat melewati rimbunan pohon bambu Sakura menunjukkan kelihaiannya memakai pedang. Sakura berputar sambil mengarahkan pedangnya ke rimbunan bambu.
"Kret..Krett."
"Bruk." Suara pohon bambu yang tumbang.
"Wahh, kakak Sakura hebat!" Hotaru bertepuk tangan.
"Saat kau besar nanti, kau bisa jadi lelaki yang kuat Hotaru." Sakura mengelus kepala Hotaru penuh sayang.
"Ayo kita segera selesaikan pekerjaan ini sebelum petang."
Mereka berdua berjalan makin masuk ke hutan. Hotaru tidak lagi merasa takut, karena punya kakak hebat bersamanya.
****
Sudah sejak pagi Naruto menemani Sasuke berburu. Mereka sudah mendapat 3 ekor rusa dan 5 kelinci hutan. Tapi Sasuke masih ingin terus berburu. Ia tau temannya ini sedang marah dan kalut."Sasuke, ayo kita kembali ke tenda, ini sudah siang dan aku takut jika terjadi sesuatu di tenda." Suara langkah kaki kuda yang beradu menemani perburuan mereka.
"Apa yang kau takutkan? Ada Sai disana."
Naruto memutar otaknya. Perutnya sudah amat sangat kelaparan.
"Jenderal aku-...."
"Kembalilah lebih dulu, Naruto." Potong Sasuke.
Ia merasa terganggu dengan keluhan Naruto. Berisik. Bawel. Cerewet. Konyol. Kata apa lagi yang bisa ia sematkan pada teman sepopoknya itu?
Sasuke semakin kencang menarik tali kudanya, meninggalkan Naruto dengan buruan mereka.
"Heiiiiiiii!" Teriak Naruto.
"Dasar Teme! Jenderal tak tahu diuntung!"
****
Suara teriakan yang Sakura kenal betul siapa itu. Sakura segera berlari meninggalkan keranjangnya begitu saja ke tanah. Ia menghampiri lelaki kecil di seberang sana."Hotaru, kenapa?" Sakura bersimpuh lalu memeluk Hotaru. Tangan kecilnya menunjuk ke arah sana dengan gemetar.
Sakura mengalihkan pandanganya. Disana, mayat tanpa kepala tergeletak di sembarang tempat. Mata emeraldnya menatap tajam lurus ke depan.
Siapa yang telah berbuat keji seperti ini?
Tangisan Hotaru yang semakin keras menyadarkan Sakura dari pikirannya. Cepat-cepat ia mengangkat Hotaru lalu pergi meninggalkan tempat itu. Ia harus menyelidikinya.
Apa ini perbuatan Kakashi Hatake? Atau malah ia akan menemukan hal baru yang lebih menarik?
***
Kuda besar bersurai hitam itu berhenti di dekat air terjun. Mengikuti komando dari penunggangnya. Sasuke berjalan ke arah batu besar di sana. Ia duduk bersila. Tak ia hiraukan pakaiannya yang basah terkena air.Ia marah! Sangat marah! Bagaimana bisa? Kakashi dengan mudah mendapatkan akses ke semua tempat di istana? Ayahnya memang sudah kelewatan! Terlalu percaya dengan segala tipu muslihat Kakashi. Tidak sembarang orang bahkan keturunan Uchiha untuk mengakses ruang di seluruh istana kerajaan. Ada ruang-ruang tertentu yang hanya bisa dimasuki oleh raja saja.
Ia ingin sekali membunuh Kakashi sekarang, tapi membunuh tanpa bukti akan menimbulkan ketidak- seimbangan dalam istana kerajaan. Apalagi Kakashi adalah tangan kanan ayahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight In The Moonlight
FanfictionPeristiwa pembantaian keluarganya 5 tahun yang lalu membuat hidup Haruno Sakura berubah 180 derajat. Sejak peristiwa itu, ia bersumpah akan menjadi gadis yang kuat dan mencari tahu dalang dibalik pembunuhan keluarganya. Dalam perjalanannya, Sakura...