Chapter 4

245 60 8
                                    

Halooo
Wahhh bagaimana kabar kaliann??? Semoga selalu baikk .. maaf sekali author jarang updateee.. slowww sekaliii.. banyak sekali hal didunia nyata yang tidak seindah ekspetasiii ... sedang berusaha untuk menjadi pribadi yang baik.
Enjoy your timeee yukkk

Starlight in the moonlight

Kesialan apa yang telah aku dapatkan? Karma jelek masa lalu apa yang telah aku lakukan? Hingga aku harus berakhir disini. Di tempat yang bahkan selalu diimpikan setiap orang mana pun. Kerajaan. Tepatnya kerajaan Uchiha. Ibu kota megah, ramai dan tentram. Oh! Jangan lupakan rakyat yang sejahtera. Semua itu yang Sakura dengar selama ia tinggal dilereng gunung. Selain bertukar tanaman obat dengan bahan pokok. Mereka juga menceritakan betapa indahnya ibukota Uchiha.

Lupakan tentang ibukota Uchiha! Sejak dirinya pingsan secara tidak rela, alias akibat Sasuke. Di otaknya tersusun rencana bagaimana melarikan diri dari sini. Sakura melirik Hana,  gadis pelayan yang senang hati menceritakan tentang kejadian tadi dan tempat ini. Paviliun pribadi sang iblis yang tak bisa mati dari neraka.

Uchiha Sasuke. Tidak! Lebih tepatnya Jenderal Uchiha Sasuke. Putra bungsu Raja Fugaku dan Selir Mikoto, sekaligus adik Uchiha Itachi.

"Salam hormat, Jenderal." Hana yang melihat Sasuke datang segera membungkukkan badan. Begitu juga dengan tabib yang sedang mengobati punggungnya. Sakura hanya melirik tidak peduli.

"Bagaimana?"

"Racun milik Nona Muda sudah berhasil dikeluarkan. Dalam waktu 1 minggu nona akan pulih. Hamba akan menuliskan resep obat untuk pemulihan."

"Antar dia ke depan, Hana." Hana segera mengemasi peralatan tabib kerajaan lalu memasukkannya ke dalam tas kulit dengan rapi.

"Baik, Yang Mulia."  Mereka berdua undur diri.

Sasuke melangkah mendekati ranjang Sakura. Gadis itu sibuk merapikan pakaian miliknya.

'Sial! Main pergi saja Hana! Bagaimana aku memakai ini!'

Sakura masih membelakangi Sasuke. Ia masih ribut dengan pakaiannya. Sampai tiba-tiba ada tangan yang membantunya merapikan yukata miliknya. Itu tangan Sasuke.

Sakura menahan napasnya. Deru napas Sasuke membuatnya merinding. Sekarang Sakura tepat berhadapan dengan Sasuke. Tangan Sasuke yang semula berada di bahunya, beralih ke punggungnya, mengelus lembut. Sakura yang awalnya terdiam, lantas melototi wajah dingin pria dihadapannya.

"Apa yang kau-- arghh!

'Uchiha Sasuke Sialan! Luka di punggungku kau tekan'  Batin Sakura menjerit.

"Ternyata memang masih parah." Sasuke berucap santai dan menjauhkan tangannya.

"Apa kau ingin menjelaskan sesuatu padaku, Sakura?"

"Tidak!" Tegas Sakura.

Intonasi Sakura yang penuh penekanan membuat Sasuke tak puas.

"Apa kau tau, kau sedang  berhadapan dengan siapa?"

"Aku tau, tidak usah menjelaskan, Jenderal, aku tau siapa anda, sepak terjang anda, dan bahkan siapa yang tak tau siapa itu Jenderal Uchiha Sasuke? Harum sekali namanya di semua rakyat Kerajaan Uchiha maupun kerajaan tetangga, sebagai orang yang selalu menjunjung tinggi keadilan dimanapun dan kapanpun. Jangan lupa, bahkan ia pun tak segan-segan membunuh siapa pun itu, termasuk mereka bangsawan besar yang terlibat korupsi dengan bukti-bukti nyata!"

"Bagaimana? Apa aku benar? Apa kau tersanjung sekarang?" Sakura memutar matanya.

"Kau begitu mengenal diriku rupanya."

Starlight In The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang