Chapter 9

230 42 4
                                    

Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya
.

.

.

Starlight in the moonlight

Dari pekarangan depan, Sakura melihat Sasuke keluar dari paviliun, diikuti Naruto dan beberapa pengawal. Sudah hampir 1 minggu Sakura tak keluar kamar, kakinya benar-benar sakit untuk digerakkan. Benang sialan milik Ino itu, membuat dirinya hampir sekarat. Hal yang membuatnya terkejut adalah tentang kemampuan Hana yang bisa mempelajari racun bunga kematian dengan cepat. Bicara tentang Hana, dia sudah bukan pelayan Sakura lagi. Sekarang ada Matsuri, pengganti Hana.

Sialan memang Sasuke! Seenak jidatnya berkata bahwa Hana akan diganti, tanpa berdiskusi dengannya.

Sakura menatap Sai yang memasuki pintu utama, mata mereka saling bertatapan. Sejak Sakura terluka, Sai selalu menemaninya, menurut Sakura, dibalik sifat Sai yang psikopat dia masih waras juga. Entahlah. Laki-laki berkulit putih, penuh senyuman palsu itu patut di waspadai.

"Bagaimana lukamu?" Sai mengambil tempat disamping Sakura.

"Ya, kau lihat pergelangan kaki kananku. Masih belum pulih." Sai hanya melirik.

"Apa kau tak menggunakan obat yang dia berikan padamu?"

"Aku rajin mengikuti perintah Shizune, jangan khawatir."

"Apa kau pikir aku buta, Sakura? Aku jelas melihat dia melempar botol kecil ke arah mu." Wajah Sai tetap tenang.

"Kau..." Raut wajah Sakura berubah tegang. Tidak boleh ada orang yang tau tentang ini, bagaimana bisa? Sai? Dengan jarak yang sejauh itu? Dengan gerakan cepat yang Ino lakukan, bahkan tak mampu mengecoh Sai.

"Kau terlalu ikut campur, Sai. Itu urusanku." Lanjut Sakura. Matanya menatap gerakan Sai yang menuang teh ke gelas dengan hati-hati.

"Sayang sekali, kau berurusan dengan orang yang salah, Sakura. Tenang saja, Sasuke tak mempersalahkannya."

Mata Sakura melotot. "Sasuke tahu tentang hal ini?!"

"Tidak ada dusta diantara kita bertiga, Sakura." Sai mengeluarkan buku dan alat lukisnya, mulai melukis pohon bunga Sakura.

"Kau harus tau Sakura, kami bertiga selalu terbuka satu sama lain, itulah kenapa Naruto kadang mengumpat pada Sasuke, karena ikatan kami begitu dekat."

"Tidak ada rahasia diantara kalian? Apa Naruto juga bercerita tentang seks panasnya pada kalian?" Sindir Sakura. Masa bodoh jika akhirnya mereka bertiga tau.

"Kami tau mana hal yang harus dibicarakan dan tidak dibicarakan, Sakura." Sai meletakkan kuasnya, memanggil salah satu pelayan untuk membawakannya kudapan.

"Penyerangan malam itu, tidak ada kaitannya dengan Hatake Kakashi, jadi kau aman Sakura. Gadis itu, Ino Yamanaka, anak dari perdana mentri Inoichi Yamanaka, kaki tangan keluarga Hatake yang setia. Seluruh keluarganya habis dibantai oleh ayah Kakashi, karena Inoichi gagal menjalankan tugasnya."

Perkataan Sai mencuri perhatiannya. Sehebat itukah Uchiha Itachi dalam menyelidiki seluk beluk seseorang. Uchiha memang gila!

"Tapi bagaimanapun juga Sasuke akan mengintrogasimu, Sakura. Sasuke perlu tau lebih dalam tentang racun yang menyerangnya. Nanti malam jika mereka pulang tepat waktu, akan ada kejutan untukmu."

Sakura memutarbola matanya, tak peduli dengan perkataan Sai.

"Aku berharap itu memang kejutan." Sakura memandang remeh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Starlight In The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang