[06] Rayna x Rey

14K 98 0
                                        

"Gue pernah nyesel cerita kayak gini, setelah tau respon dia malah mojokin gue dan jijik maybe?" Reyna menatap pria dihadapannya.

"ーtapi kali ini. Gue ga peduli, gue ngerasa perlu ngelepasin beban itu lagi setelah sekian lama. So yeah, gue udah pernah married. Sebelum nikah gue udah ngasih tau kalau gue pernah fwb-an sama 2 cowok. Dan dia nerima itu, kita jadian. Karena gue ga akan mungkin main sama orang lain kalau gue punya cowok beneran. You know like, fwb itu kayak pelepas kesepian gue tapi versi kebablasan aja."

Pria bernama Rey yang baru dikenal Rayna 2 jam lalu itu mengangguk-angguk sambil sesekali menyeruput kopi panasnya.

"Terus ya sekarang gue disini, gue udah cere. Dicerein sih sebenernya." ia tertawa getir. Memori lama itu kembali menghampiri isi pikirannya.

"Kenapa? I'm sorry to ask this. But lo keliatan masih muda, i mean you looks so fine." ucap Rey dengan hati-hati.

"Hmm gatau pasti. He's super dominant dan gue selalu nurut sama dia, gue rutin olahraga waktu dia bilang gue udah ga enak, gue jaga badan dan ga main sana sini. Gue ga marah sih, gimanapun kewajiban gue buat ngasih yang terbaik sama dia. I think he's bored and need someone who young than me or yang lebih expert? I don't know." Rayna terkekeh lalu meneguk coklat panasnya.

Rey sedikit terkejut mendengar pernyataan Rayna. Hanya satu yang terlintas di kepalanya, he's a bastard.

Obrolan mereka berlanjut, Rey juga sedikit bercerita mengenai kehidupan dan alasannya mencoba fwb.

Mereka memutuskan pergi ke apartemen Rayna, ia pikir juga jauh lebih aman ketimbang ia yang harus pergi ke apartemen Rey. Walau Rayna tahu, Rey bukan orang sembarangan. Ia kenalan temannya di kantor. Namun tidak ada salahnya untuk tetap berhati-hati jika mungkin sesuatu terjadi.

"Ini apartemen gue, sorry agak berantakan. Gue gatau bakalan secepet ini jadi gue belum siap-siap." ucap Rayna malu, ia menyisir setiap inci ruangan dengan matanya. Takut-takut ada benda tak senonoh yang tergeletak sembarangan.

Rey menangguk, "Gue bisa maklum. Lo kan sibuk kerja. Gue denger-denger juga lo rajin lembur."

Mereka berdua terkekeh.

"Gimana ya, beli skincare butuh kerja keras." jawab Rayna.

Kemudian ia mempersilakan Rey duduk di sofa sementara ia masuk ke kamar, bersih-bersih, dan mengganti pakaiannya dengan yang lebih nyaman.

Rayna keluar dengan balutan baju tidur atau lebih tepatnya lingerie dengan motif bunga-bunga yang menambah kesan manisRambutnya ia gulung keatas, memperlihatkan leher jenjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayna keluar dengan balutan baju tidur atau lebih tepatnya lingerie dengan motif bunga-bunga yang menambah kesan manis
Rambutnya ia gulung keatas, memperlihatkan leher jenjangnya. Rey menatap Rayna lekat, lalu tersenyum, "So pretty."

Pipi rayna sedikit memerah, sudah lama sekali ia mendengar seseorang memujinya, "Jadi lo mau apa? Mau gue blow job or anything else?" tanya Rayna.

IMAGINE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang