Chapter Eight

171 26 0
                                    

Ku kasih bonus foto di mulmed :))

***

Sudah empat hari sejak insiden pelabrakan Sea oleh Sharon, dkk. dan kandasnya hubungan Arga dan Sea. Serta, permintaan Arga pada Calista untuk menyeriusi pertunangan mereka. Sejak saat itu, Arga dan Calista belum berinteraksi sama sekali.

 Arga paham betul bahwa permintaannya pada Calista sangat mendadak dan tidak logis. Maka dari itu, Arga memutuskan untuk sedikit mengambil jarak dari Calista. Agar cowok itu bisa memikirkan ulang apa yang telah dirinya utarakan pada gadis itu. Bisa jadi ia memang hanya terbawa perasaan dan mengambil keputusan sesaat karena dirinya baru putus dari Sea. Lagipula, sepertinya Calista juga melakukan hal yang sama. Terbukti dengan Calista yang lebih sering berada di kelas Gadis setiap ada kesempatan atau menyibukkan diri di studio dance saat istirahat maupun pulang sekolah.

Seperti halnya saat ini. Arga kembali menunggui Calista di depan studio dance yang kali ini pintunya terkunci. Dari tempatnya berada, Arga dapat mendengar suara riuh diiringi dentuman musik di dalam sana. Sepertinya anggota dance club masih sibuk berlatih. Cowok itu melirik jam tangannya. Sudah pukul 2 siang. Tumben sekali. Biasanya, hari sabtu seperti ini mereka hanya akan berlatih hingga jam 12 siang. Kecuali dengan orang-orang seperti Calista yang sangat mencintai hobinya yang akan mencuri-curi waktu tambahan untuk berlatih. Atau kecuali jika sekolah mereka akan mengadakan acara.

Arga baru teringat dengan acara pentas seni akhir tahun sekolah mereka. Bahkan OSIS saja belum mengumumkan acara rutinan sekolahnya yang masih 3 bulan lebih itu. Namun club dance sudah sibuk mempersiapkan diri.

Arga memutuskan untuk duduk di kursi yang tersedia di depan studio dance. Menyumpal telinganya dengan earphone seraya fokus pada serial tv di ponselnya yang baru-baru ini ia tonton.

Besok malam adalah hari dimana Arga dan Calista akan bertunangan secara resmi. Dan hari ini, mereka akan menginap di sebuah hotel tempat pertunangan mereka di langsungkan. Sebuah ballroom hotel bintang 4 yang menurut kedua remaja itu terlalu berlebihan. Jelas saja, karena mereka hanya bertunangan bukannya akan menikah. Lagipula, mereka hanya mengundang keluarga dan beberapa teman dekat saja. Atau mungkin juga beberapa rekan kerja Dimas ataupun Arjuna. Acara sederhana yang di adakan di sebuah ballroom mewah jelas sungguh berlebihan.

Kendati begitu, baik Arga ataupun Calista tidak ingin repot-repot untuk mencampuri urusan para orang tua. Mereka berdua hanya akan menerima jadi saja apapun yang dipersiapkan oleh orang tua mereka.

Sudah 30 menit berlalu bersamaan dengan para anggota dance club yang mulai berhamburan keluar. Tak terkecuali dengan Calista dan Sea. Arga pun buru-buru bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri Calista yang masih bercengkrama dengan dua orang teman lelakinya. Mereka terlihat sangat fokus dan masih belum menyadari kehadiran Arga.

Sementara, melihat bagaimana Arga langsung menghampiri Calista dan tidak memedulikan  keberadaan Sea membuat beberapa anggota club dance mulai berbisik-bisik. Sudah menjadi rahasia umum mengenai putusnya hubungan antara Arga dan Sea yang selama ini diirikan oleh sebagian siswa. Juga tentang beredarnya rumor mengenai Calista yang menjadi orang ketiga penyebab kandasnya hubungan mereka. Meski begitu, sebagian besar dari penggosip itu justru lebih mendukung hubungan Arga dan Calista. Bagi mereka, dilihat dari sisi manapun Calista terlihat jauh lebih cocok disandingkan dengan Arga—si kapten basket populer yang mereka elu-elukan itu.

Nothing Like UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang