My Wife ✧2

1.8K 158 2
                                    

Hari demi hari sudah Limario lalui, sudah terbiasa dengan kata berumah tangga dari gelar barunya itu. Seminggu berjalannya pernikahan mereka juga nampak biasa-biasa saja seperti hari biasanya. Bangun, mandi, sarapan, sekolah, pulang, bersantai sambil menonton/ngegame, kerja tugas, tidur. Begitulah hari-hari monoton yang dilalui oleh seorang Limario Manoban. Tak ada yang spesial. Oh! hanya ada satu, yaitu tiap hari melihat bidadari cantik yang berlalu lalang disekitar apartement miliknya. Hehe

Juga tak kunjung ada kabar tentang sang kakak tidak membuat Limario cemas. malah ia mendoakan kakaknya itu agar tidak pulang pulang kerumah biar dia merasa menyesal karena sekali lagi membuat keluarga mereka malu, meski masalah kali ini tak ada yang tahu, tetapi tetap saja itu menyinggung perasaan keluarga Jennie terutama Jennie sendiri yang dikhianati oleh sang pacar. bukannya menikah dengan pacarnya, ia malah menikahi adik dari pacarnya yang usianya jauh dibawahnya. bukankah itu sangat menyakiti hatinya kan?

Tapi, tak pernah sekalipun Limario melihat Jennie yang menangis karna pernikahan mereka. Datar, bicara agak dingin, cuek, itulah yang Limario lihat. tapi tetap saja ia cantik meski tanpa senyum yang dia tunjukkan padanya.

Sekarang hari sabtu. dan setiap Sabtu dan Minggu akan libur disekolah nya. jadi saatnya untuk mengistirahatkan otak dari tugas-tugas yang diberikan oleh sang guru. Limario anak yang rajin mengerjakan tugas, jika ia tidak mengerjakan tugasnya, maka alasannya hanya satu yakni ia ambil libur dan tak tau jika ada tugas yang diberikan oleh guru.

Baiklah mari kita lihat aktifitas Limario dipagi ini.

"Haahh" helaan nafas Limario terdengar berat

"Bosan sekali. Jennie kerumah eommanya dan tak ada wajahnya yang memberiku energi" gumam Limario lesuh

Limario tak munafik. Ia memang punya pacar yang sangat cantik, yakni Rose. tapi Jennie juga tak kalah cantik dari Rose. tidak senyum aja cantik, apalagi tersenyum, makin cantik tuh istrinya si Manoban.

"Oh my wife.. i miss youu" celoteh nya gak jelas

Limario memang masih remaja. jadi, sifat playboy nya masih berkobar dikit didalam tubuhnya.

TingNong.. TingNong..

"Eghhh siapa si pagi-pagi sudah buat orang mager aja" ngomelnya

"Kalau Jennie pasti langsung masuk" gumam Limario lalu dengan langkah malas berjalan kepintu utama unit apartement nya

"Astaga! ggawat!.." heboh Limario setelah melihat orang yang diluar ternyata Rose

"Untung udah ganti pin nya. jika tidak, pasti Rose langsung nyelonong masuk, dan.. omg.. dia pasti akan melihat fotoku dan Jennie memakai baju pengantin.. tidak bisa dibayangkan!" Celoteh Limario yang panik tak jelas dibalik pintu

TingNong..

"Oh baby.. maafkanlah aku yahh ... untuk saat ini lebih baik kau tidak tau dulu, beri aku waktu ya sayang" ujar Limario berbicara sendiri sembari menyenderkan punggungnya kepintu

Suara bellnya pun berhenti berbunyi, seketika lega perasaan Limario. Lim lalu mengintip kembali dan Rose ternyata sudah tidak ada lagi didepan pintu unitnya.

"Haahh.. untung Jennie tidak disini"

Limario masih merasa jantungnya bereaksi akibat Rose yang tiba-tiba datang. kenapa juga ya Limario tidak mengambil rumah yang dihadiahkan mertuanya, ia malah lebih memilih tinggal disini. Mungkin karna lokasi sekolahnya dekat dari apartementnya..

Sementara dibawah..

"Ouchh.."

"Eoh.. ma-maaf.."

My Wife [Jenlim]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang