3

194 34 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Nobusuke itu ingin

Aku saat ini sedang menyisir rambut haruki yang berantakan karena haruki baru saja selesai mandi.

"Pertandingan aniki kapan dimulainya?" Tanya Haruki.

"Masih dua jam lagi." Ucapku.

"Ya sudah ayo berangkat!" Ajak Haruki.

"Ya ayo." Ucapku.

Aku mengajak haruki untuk menonton pertandingan morisuke babak penyisihan prefektur tokyo untuk turnamen nasional nanti.

Aku sengaja memesan dua tiket setelah selesai aku menggandeng tangan kanan haruki untuk masuk ke dalam gym.

Ternyata pertandingan sudah dimulai dan aku hanya diam melihat hal itu sementara haruki malah menunjukkan ekspresi tersenyum saat mendengar soal penyelamatan bola oleh morisuke.

"Aniki hebat ya." Ucap Haruki.

"Iya pasti di masa depan jadi libero terhebat." Ucapku.

Di pertandingan pertama ternyata nekoma kalah oleh fukurodani lalu aku menghampiri morisuke sebentar.

"Mori!" Panggilku.

Morisuke menghampiriku lalu aku berjongkok membuat morisuke mengelus surai rambutku dan haruki.

"Kalau menang aniki traktir semangka ya." Ucap Morisuke.

"Yeah semangka!" Pekik Haruki senang.

"Jangan kemana-mana dengar kehebatan aniki ya." Ucap Morisuke.

"Tentu saja." Ucap Haruki.

"Yaku-san dipanggil kuroo-san." Ucap Lev.

"Baiklah sebentar lev." Ucap Morisuke.

"Wah haruki datang ya mendukung kakakmu." Ucap Kuroo.

"Begitulah kuroo-san." Ucap Haruki.

Lev melambaikan tangannya di depan wajah haruki membuat aku kesal lalu memutarkan tangannya.

"Diam kau tiang!" Kesalku.

"Eh maaf nobusuke-san!" Pekik Lev.

Aku melepaskan tanganku yang memutar tangannya lalu mengelus surai rambut haruki.

"Semangat ya aku menunggu traktiran semangka dari aniki." Ucap Haruki.

"Iya dukung aniki ya." Ucap Morisuke.

✔️ Yaku Morisuke Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang