9

106 19 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Rencana

Aku baru saja pulih kemarin jadi rencana sedikit diubah dari jadwal seharusnya bahkan morisuke bilang harus menungguku benar-benar pulih.

"Yaku-kun antarkan pesanan ini ke meja nomor dua."

"Baiklah sebentar." Ucapku.

Aku mengantarkan pesananku ke meja nomor dua setelah itu kembali lagi menuju ke tempat biasa aku berdiri.

Sore harinya

Aku keluar restoran dan melihat morisuke disana membuat aku heran akan hal itu namun tidak mempersalahkannya sama sekali.

Aku dan morisuke jalan-jalan sebentar sebelum kembali ke rumah lalu membeli beberapa perlengkapan untuk nanti pergi.

"Sepertinya kita bisa pergi nobu." Batin Morisuke.

"Katamu nanti." Batinku.

"Aku merasakan kalau touchan dan kaachan mengetahui soal rencana kita berdua." Batin Morisuke.

"Baiklah aku paham." Batinku.

"Kau pulang duluan." Batin Morisuke.

"Lalu mori mau kemana?" Batinku.

"Aku ke rumah kai dulu." Batin Morisuke.

"Baiklah." Batinku.

Aku dan morisuke berpisah jalan karena ini juga suatu cara agar semua rencana yang kususun berdua dengan morisuke berjalan lancar.

Tiba di rumah ternyata ada kedua orangtuaku membuat aku terdiam sejenak.

"Darimana kau?" Tanya Touchan.

"Aku pulang kerja." Ucapku.

"Kau tidak kuliah saja?" Tanya Kaachan.

"Nanti saja tahun depan." Ucapku.

"Terserah kau saja." Ucap Touchan.

"Kakakmu kemana?" Tanya Kaachan.

"Entahlah sejak pagi aku tidak bertemu dengannya." Ucapku.

"Kalian berdua masih bermusuhan?" Tanya Touchan.

"Menurut touchan." Ucapku.

"Morisuke berlebihan lagipula kan haruki pergi karena takdir bukan karena kesalahanmu juga." Ucap Kaachan.

"Touchan dan kaachan tidak sedih begitu?" Tanyaku.

"Sedih iya tapi jangan berlebihan hingga begini juga lagipula hidup harus terus berlanjut juga." Ucap Kaachan.

✔️ Yaku Morisuke Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang