11

112 88 16
                                    

"jangan anggap aku sebagai kenangan masalalu yang bisa kamu tinggalin dan buang, anggaplah aku sebagai jantungmu yang terus berdetak sampai berhenti pada saatnya nanti" - Araka
.
.
.

"jadi?" tanya ara ketika dinda mengucapkan hanya sepotong sepotong membuatnya penasaran.
"iya dengerin dulu !"
"ya lu lama anjer ! "
"nah ngegas ngegas" Rain menatap mereka berdua dan juga ingin segera mendengar apa yang akan di katakan oleh

"iya ini mau cerita sayang sayangkuu ... jadi kan gue pas keluar itu.."

flashback

Saat Dinda berjalan keluar kamar mandi dan hendak kembali ke kelasnya, namun ia melihat seorang guru bk dan 2 siswa di belakangnya.

"kayak kenal" gumam dinda

Dinda berjalan agak jauh dari kedua sissa dan guru itu, ia melihat dari kaca kelas pantulan bayangan kedua siswa itu.

"nah kan gue kenal orangnya" gumam dinda lagi.

Dinda terus berjalam dan sesekali bersembunyi di balik pintu pintu kelas, orang yang melihatnya sebenarnya merasa sangat aneh dengan tingkah lakunya , tapi mereka tidak menegur dinda.

Dinda terus mengikuti sampai akhirnya kedua siswa itu masuk ke dalam ruang bk, dinda sedikit mengintip dari balik jendela dan pura pura duduk di kursi sebelah pintu bk, ia memasang telinganya untuk mengetahui apa yang sedang di bicarakan.

"kalian itu sudah dewasa kenapa berbuat onar apakah tidak mempunyai malu?!" teriak guru bk tersebut.

"kita cuma bercanda pak" suara itu terdengar seperti suara vino, lembut dan tenang.

"busett becanda ga tuh" ucap dinda pelan , ada beberapa kata dan kalimat yang tidak dapat ia dengar karena terhalang oleh pintu, untung pintunya sedikit terbuka jadi ia bisa mendengar.

"masih bercanda di hadapan saya ?!" di dalam terdengar suara gebrakam meja dan suara guru bm itu naik satu oktaf.

"kami ga musuhan pak nih buktinya"kali ini raka angkat bicara

dinda mengintip kembali dari jendela dan melihat raka sedang merangkul bahu vino,

"jika kalian mengulangi lagi saya tidak akan segan segan menskors kalian berdua , dari sekolah maupun tim basket kalian, kalian ini sudah kelas 12 tinggal satu langkah lagi kalian bisa lulus dan meninggalkan sekolah ini"

"alena di pindahkan bu karena kelakuanya yang sudah keterlaluan"
"iya saya juga gemes banget sama anak itu, sudah tidak mengerjakan tugas tugas , di tambah kelakuannya yang sangat tidak bisa di toleransi lagi"

Dinda tidak sengaja mendengar pembicaraan dua guru wanita yang melewatinya.

'what the? di keluarin ? alhamdulillah- batin dinda

Dinda sepertinya berubah pikiran untuk mendengarkan sampai akhir karena ia tau guru bk itu akan berceramah panjang kali lebar yang membuat ia mengantuk, karena ia sudah menangkap inti dari pembicaaran tersebut, ia memutar tubuhnya dan berjalan meninggalkan ruangan bk. Dan lagi ia mendapat satu informasi yang sangat bagus untuk semuanya..

Dear Araka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang