3

1.8K 382 582
                                    

# HAPPY READING GUYS

     Sudah terhitung dua puluh menit Ebra menguyur tubuhnya. sambil sesekali mengusap wajah, Ebra teringat pada Ara, gadis kecil yang di pinjamkan jaketnya satu jam yang lalu, akhirnya Ebra selesai membersihkan tubuhnya, dan segera memakai handuk yang sudah disiapkannya.

"Apa benar itu dia?, atau mungkin cuma namanya saja yang mirip!" sambil menggosok gigi Ebra bertanya pada dirinya yang berada di depan kaca.

"Apa benar itu dia?, atau mungkin cuma namanya saja yang mirip!" sambil menggosok gigi Ebra bertanya pada dirinya yang berada di depan kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karena dilanda oleh perasaan campur aduk, akhirnya Ebra memutuskan untuk mencari tahunya besok.

Tanpa memakai pakaian Ebra berbaring di atas kasur empuknya, niatnya cuma memejamkan mata beberapa saat, namun karena tubuhnya lelah akhirnya Ebra tertidur sampai melewatkan jam makan malam.

Rania sudah beberapa kali mencoba membangunkan putra sulungnya untuk makan malam, namun tak kunjung mendapat sautan dari Ebra. akhirnya Rania menyerah.

"Kak Valo" 

"Apa?"

"Kak Valo mau ndak jadi pacalnya Ala?"

"Ngak!"

"Kalo istli mau ndak?"

"Ngak Ara, kakak ngak mau, kita masih kecil ngak boleh pacar-pacaran"

"Ish kenapa syih?"

"Masih kecil, belajar dulu yang benar"

"Belalti kalo Ala udah besal, boleh pacalan?"

"Emm"

"Kak Valo janji ya sama Ala" ucap Ara sambil menyodorkan jadi kelingking mungilnya

"Iya janji" sahut Ebra kecil sambil menautkan jari kelingkingnya

"Iya janji" sahut Ebra kecil sambil menautkan jari kelingkingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, kalo Ala udah besal nanti jadi istli kak Valo juga ya?. Nanti kita buat baby ucu yang banyak".

"Iya"

MR. JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang