Perkenalkan, dia Zora. Ia seorang gadis cilik yang dikenal sebagai anak yang pintar, rajin, ramah, dan baik hati. Ia memiliki sahabat bernama Lyla. Lyla memiliki kepribadian dan sifat yang sangat bertolak belakang dengan Zora. Lyla memiliki kepribadian yang pemalas dan tidak sopan. Bahkan, ia dijuluki sebagai anak yang nakal oleh teman-teman dan lingkungan di sekitarnya.
Zora dan Lyla menjalin hubungan persahabatan sejak Taman Kanak-Kanak hingga duduk di bangku kelas 2 SMP. Tetapi, persahabatan itu mulai renggang dan aneh ketika mereka duduk di bangku kelas 3 SMP.
"Zora, udah belajar belum nak?" Pertanyaan dari Ibu Zora yang selalu dilontarkan setiap malam, dan Zora mulai merasa bosan dengan kalimat tanya itu.
"Udah Bu, tenang aja."
Setelah belajar, biasanya Zora menelpon Lyla. Mereka bercerita tentang harinya masing-masing dengan perantara telpon genggam. Tetapi saat mereka duduk di bangku kelas 3 SMP, hubungan persahabatan itu mulai renggang.
Di pagi hari yang sejuk dan langit yang dipenuhi awan mendung, Zora berangkat ke sekolah dengan rambut panjang yang terurai dengan begitu indah. Kaki Zora yang mulai melangkah ke dalam gerbang sekolah, ia melihat Lyla yang sedang duduk termenung dengan tangan yang penuh dengan tanah lumpur. Zora berjalan menuju bangku yang di duduki oleh Lyla.
"Eh Lyla, tanganmu kenapa?"
Mungkin bagi Lyla pertanyaan itu sedikit sensitif, sehingga membuat Lyla yang duduk termenung itu tiba-tiba menangis tersedu-sedu.
"Zora, aku dihukum sama guru, gimana ini? Dan aku didenda, sedangkan aku ga punya uang sepeser pun." Lyla menjawab pertanyaan Zora dengan mata yang memerah dan pipi yang mulai penuh dengan aliran air.
"Lyla tenang dulu, kita selesaikan masalah ini bersama-sama ya?" Zora mencoba menenangkan Lyla. Karena tangisan Lyla dapat mengganggu teman-teman di sekeliling mereka.
Saat Lyla sudah tenang dan tangisannya sudah tak terdengar kembali, Zora mengajak Lyla untuk beristirahat di kelas. Sebenarnya bukan hanya takut mengganggu tema-teman di sekeliling mereka, tetapi juga karena cuaca di luar yang saat itu sedang mendung.
Karena rasa penasaran yang semakin kuat, Zora pun beranjak dari bangku kelas menuju kantor guru.Dengan alasan...
"Lyla, aku mau keluar sebentar ya."
Zora berkata seperti itu, supaya Lyla tidak melarangnya ke kantor guru. Ia berjalan di lorong sekolah sendirian. Melewati beberapa kelas, dan melewati puluhan murid-murid yang sedang berbincang-bincang.
"Permisi Bu..." Dengan rasa penasaran yang kuat, Zora memasuki kantor guru dengan langkahan kaki yang begitu cepat.
"Ada apa Zora?" Tanya wali kelas Zora yang sedang sibuk membuat soal ujian untuk kelulusan kami.
"Maaf Bu, saya mau bertanya mengenai masalah Lyla." Zora bertanya dengan tubuh yang sedikit bergemetar, karena semua guru tampak serius menatap layar komputer.
Setelah beberapa menit mereka mengobrol, disitulah Zora mengetahui pokok permasalahannya. Lyla dihukum dan didenda karena telah melakukan beberapa pelanggaran dan kesalahan.
1. Lyla sering terlambat masuk sekolah.
2. Lyla sering mengabaikan pr dan tugas sekolah.
3. Lyla merusak fasilitas sekolah.
4. Lyla sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan.Zora terkejut. Selama hubungan mereka renggang, ternyata begitu banyak masalah yang telah diperbuat oleh Lyla.
Usai wali kelas menceritakan segala hal tentang masalah Lyla. Ia mulai mencoba menjelaskan keadaan Lyla yang sebenarnya kepada wali kelas Zora."Maaf Bu, atas perilaku Lyla selama ini. Saya sebagai teman dekat Lyla sangat-sangat mengetahui kondisi Lyla. Lyla tinggal sendirian karena orang tua Lyla meninggal pasca kecelakaan dua tahun lalu, untuk dendanya biar saya yang menanganinya."
Wajah wali kelas Zora tampak sedih dan merasa bersalah karena telah menghukum Lyla dengan menggunakan tanah lumpur tanpa tau kebenaran tentang hidup Lyla yang sebenarnya.
apakah ada manusia yang menginginkan takdir tanpa orangtua?
Zora kembali ke kelas, tetapi Lyla sudah tidak ada di bangku yang tadi mereka berdua tempati.
"Loh, kemana Lyla?" Gumam Zora dengan mata yang melirik ke setiap sudut ruangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Renggang
Teen FictionPersahabatan seorang dua remaja yang sangat bertolak belakang dalam segi kepribadian dan keahlian. Perbedaan tersebut berpengaruh besar dalam hubungan persahabatan mereka. Hingga pada akhirnya, penyesalan lah yang menjadi hasil dari segala hasil. Ta...