04. Airpods

16 7 0
                                    

"Hai Jora." Vicero datang dengan membawa nampan berisikan soto dan sambal cabai. Dia duduk di bangku sebelah kanan Zora.

"Apa? Jora? Namaku Zora!" Bentaknya terhadap Vicero.

"Ya bodo amat lah." Ucap Vicero sembari menuangkan sambal cabai ke mangkuk sotonya.

Kantin mulai sepi karena adanya keberadaan Zora. Zora tak melihat Lyla dari pagi tadi setelah teman-temannya membawa Lyla pergi ke UKS tadi pagi. Zora khawatir tentang keadaan Lyla, tapi di sisi lain, ia juga membenci Lyla.

Perut mereka sudah kenyang dan di meja kantin hanya tersisa mangkuk yang kosong. Vicero mengajak Zora untuk ke kelas, karena lonceng masuk akan segera berbunyi. Baru saja ia menginjakkan kaki di pintu kelas, teman-temannya langsung pergi menjauh dari Zora dan beranjak keluar kelas. Zora melihat ada banyak sekali sampah di dalam laci mejanya. Sampah plastik, sampah botol, dan sampah kertas. Vicero yang berdiri di belakangnya itu tiba-tiba langsung bergegas jalan menuju meja milik Zora. Zora hanya diam mematung karena terkejut akan hal sejauh ini telah terjadi kepadanya.

"Jora! Ga mau bantu aku nih?" Tanya Vicero dengan keadaan tangan penuh dengan sampah-sampah.

"Maaf, maaf." Zora berjalan dari pintu menuju ke mejanya, ia mengambil bebarapa sampah dan membersihkannya dengan air minum miliknya.

Tak lama usai membersihkan sampah, tiba-tiba lonceng berbunyi keras yang menandakan bahwa kelas akan memulai pelajaran.

Mata pelajaran telah berlalu. Suasana sejuk di pagi hari berubah menjadi suasana panas di siang hari, teman-teman Zora yang mulai bosan dengan mata pelajaran, dan mata yang mulai mengantuk membuat suasana kelas menjadi sunyi.

Baru saja Zora hendak mendengarkan musik di airpods-nya, lonceng sekolah berbunyi begitu keras. Murid-murid dari kelas lain berlarian untuk baris di depan sekolah.

"Ehhh ayo baris!!!" Seru salah seorang teman Zora yang duduk di bangku paling dekat dengan jendela.

Semua teman-temannya mulai berlarian ke depan sekolah untuk berbaris sesuai kelasnya masing-masing. Vicero yang sedang tertidur tiba-tiba terbangun dan merebut tangan Zora yang awalnya sedang memegang airpods.

"Ayo buruan baris!" Seru Vicero kepada Zora yang masih terduduk dengan pikiran linglung.

"Selamat siang anak-anak. Maaf atas kesalahan info. Ujian akan dilaksanakan besok. Untuk jadwal akan dikirim guru di grup sekolah, terima kasih."

Suasana mulai berisik. Mereka sangat terkejut akan pernyataan yang baru saja disampaikan oleh kepala sekolah mereka. Semua murid dipulangkan lebih cepat supaya dapat belajar untuk ujian besok. Zora berlari ke dalam kelas untuk mengambil tas dan airpods-nya yang masih tergeletak di atas meja. Tetapi saat ia memasuki kelas, matanya yang mulai melirik kesana-kemari mencari keberadaan airpods miliknya.

"Airpods-ku hilang!!!" Celetuk Zora.

Airpods milik Zora yang awalnya tergeletak di atas meja itu tiba-tiba sudah tidak ada lagi. Ia mulai mencari di laci dan di bawah meja. Zora pikir, airpods-nya terjatuh. Baru saja ia ingat, bahwa Vicero yang memegang cctv di sekolah ini. Zora berlari ke bawah untuk mencari Vicero.

Ia melihat Vicero sedang berjalan menuruni tangga sekolah.

"Vicero! Bantu aku!" Zora yang terengah-engah usai berlarian, langsung menepuk pundak kanan Vicero dengan begitu keras.

"Eh Jora, bantu apa?" Vicero berbalik badan tepat di anak tangga ke 8.

"Lihat cctv dong, airpods-ku hilang." Ucapku dengan lantang.

"Nanti aja deh, aku ke rumah kamu." Vicero menjawab sekaligus berjalan menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.

Ternyata benar...

Jika kamu kehilangan seseorang, maka akan ada orang baru yang datang kedalam hidupmu lagi

Renggang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang