Chapter 2 Keretakan

77 8 4
                                    

Tidak terasa waktu berlalu, beberapa mata pelajaran pun kini selesai dan mulai memasuki waktu istirahat.

Aku bersama Raka dan Nazar pun pergi untuk membeli makanan, selama dalam perjalanan aku masih tetap memikirkan apa yang sedang terjadi. Kenapa banyak sekali orang hilang dan kenapa banyak sekali orang yang berpikir adanya dimensi lain. Tunggu dimensi lain? Bukannya raka bilang dia melihat dimensi lain itu aku harus menanyakannya.
"ka tadi cerita lu gimana anjir lanjutin, hampir lupa gw"

"tadi ketawa bang*** !!, sekarang lu nanya lagi gimana si" raka dengan nada kesal

"refleks anjir, lu tadi ceritanya belum beres ayo cerita lagi jangan punungan la" nolim yang dipenuhi rasa penasaran

"nanti ya nolim mahardika gw laper mau makan dulu"

"hahaha okok"

Setelah berjalan beberapa menit akhirnya kami pun sampai dikantin, lalu kamipun membeli makanan. Pada saat kami makan pada saat itu pula raka melanjutkan cerita nya, walaupun dia seakan malas membicarakannya karna kita sudah menertawakannya tadi.
"jadi gini kalian tau kan kalo mau ke rumah gw itu harus lewat gang kecil?kemarin waktu gw mau pulang nah pas di gang kecil itu gw kaya liat dimensi lain coy"

Dimensi lain? Kotak kah? Bulet kah? Segitiga?siku siku?.
"kalo ngejelasin yang bener anjir dimensi kaya gmn?" nazar yang nampak kesal

Raka pun tertawa sambil melanjutkan ceritanya setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan nazar.
"wkwkwk sabar anjir belom juga beres, jadi gini kalian bayangin dah didepan kalian itu ada gambar. Nah tapi bentuknya ga kotak ga bulet juga jadi bisa dibilang enggak beraturan, cuma yang gw liat tinggi sama lebarnya itu kurang lebih satu meter"

Aku dan nazar pun mulai mengerti seperti apa gambaran dari bentuk portal yang dilihat oleh raka.
"oh ok ok gw ngerti, lu ngerti ga lim?"

"ngerti ko gw zar"

Nazar yang mulai memperhatikan raka dengan serius sambil tersenyum.
"Lu liat itu portal ga ngayal kan wkwk"

Raut wajah raka pun berubah seakan terkejut setelah mendengar apa yang dikatakan nazar.
"anjir laa gw kira kalian pengen tau karna percaya anjir"

Aku dan nazar pun mulai tertawa terbahak bahak.
"hahahah gila lu zar, pundung nanti si raka hahaha"

"hahahah canda ka canda hahaha, kagak la lim dia engga mungkin pundung engga mungkin"

Raka pun menarik napasnya kembali sambil mengangkat tangan nya dari bawah sampai ke hidung lalu menurunkannya kembali untuk menenangkan emosinya.
"anjir lu, sialan lah"

Kamipun lalu melanjutkan makan kami hingga selesai, tidak terasa pula waktu istirahat kami sebentar lagi akan selesai, kami pun kembali menuju kelas kami.

Saat kami sudah di kelas kami, kami pun Langsung terkejut karna dosen kami pak hajar sudah tiba dikelas.
"e..ehhh pak, bapak ngapain disini kan...."

"ngapain disini? Kamu ga mau bapak masuk kelas hah?" Pak hajar yang yang memotong pembicaraan raka membuat dirinya sendiri emosi.

Saat pak hajar berkata seperti itu raka pun panik, lalu ia mulai menjelaskan apa maksud dari perkataannya sebelumnya.
"enggak pak enggak maksudnya gini pak, kan sekarang masih jam istirahat masuknya 10 menit lagi, terus juga yang lain belum pada ke kelas pak"

"terus kenapa, Memang siapa yang bilang kita mulai belajar sekarang?. Sudah kalian duduk sana"

Kami pun langsung pergi ketempat duduk kami, pada saat ini suasana kelas benar benar hening tidak ada satupun yang berbicara, yah tentu saja walaupun sekarang masih jam istirahat tapi dikelas kami sudah ada dosen kami Pak Hajar.

Dalam keheningan itu tidak terasa jam istirahat telah selesai, lalu kalimat pembuka untuk pelajaran selanjutnya ialah.
"ok sekarang kumpulkan tugas minggu kemarin lalu bagikan jangan ke orangnya lagi, yang tidak mengerjakan silakan pulang"

Aku yang terpokus pada kalimat "yang tidak mengerjakan silakan pulang" mulai berpikir ko pulang? Kan biasanya silakan jajan lagian sudah pelajaran ini kan ada pelajaran selanjutnya.
"pak ko pulang? Sesudah ini kan ada pelajaran pak riko"

Pak hajar pun tersenyum sambil menjelaskan.
" sudah pelajaran bapak para dosen akan mengadakan rapat, oleh karna itu kalian sudah pelajaran bapak pulang saja"

Dalam hatiku tidak, dalam hati orang orang yang ada dikelas ini "anjir la kenapa engga dipulangin pas udah istirahat aja" iya, itulah kata hati kita.
"kenapa? Kalian ngarep dipulangin waktu udah jam istirahat ya? Hahahahah, ga usah kaget gitu bapak tau ko apa yang kalian pikirin. Terus udah pada ngumpulin ni? Ada yang tidak mengerjakan ?" Pak hajar yang meledek anak anak dikelas

"semua mengerjakan pak" anak anak sekelas

"bagus kalo gitu, Nolim bagiin bukunya"

"baik pak"

Aku pun lalu mulai membagikan buku yang tadi dikumpulkan kepada teman teman ku, karna akan segera kami periksa benar atau salah nya.
"udah beres lim?

"udah pak"

Pakk hajar pun mulai memberitahukan kepada kami jawaban yang benar dari tugas itu. Sekarang aku hanya berharap nilai ku bagus.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REX WORLD NOVUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang