Chapter 6 Keretakan

16 5 2
                                    

Nolim melihat pemandangan yang tidak pernah dia lihat sebelumnya, jantungnya berdetak begitu kencang, rasa mual pun ia rasakan saat melihat kejadian tersebut.
“Melihat secara langsung rasanya bener bener beda” Batin nolim, dia melihat kearah kepala itu Sambil menelan ludah.

Orang orang pada berlarian setelah menyaksikan hal itu tapi ada juga orang berdiri mematung dan terjatuh lalu tidak bisa bergerak karna mengalami panic attack.

Nolim melihat ibunya yang bernapas dengan cepat, mata yang sangat jelas memperlihatkan ketakutan, tubuh yang mematung dia langsung menyadari bahwa ibunya juga mengalami panic attack.
“ibu....” dengan suara yang pelan sambil memegang tangan ibunya”

“hahhh!” ibunya yang terkejut dan tersadar mendengar suara nolim sambil memegang tangannya.

Monster Itu langsung melihat kearah ibunya nolim setelah mendengar suaranya dan monster itu pun langsung berlari kearah mereka.

Nolim yang menyaksikan monster itu berlari kearahnya pun mulai berlari ke arah monster tersebut.
“IBU....JANGAN KHAWATIRIN NOLIM IBU TAU NOLIM KUAT” dengan suara yang lantang sambil berlari kearah monster itu. Nolim mulai menarik napasnya kembali dengan suara lantang berkata ”BAWA MEREKA DARI SINI!!”

Melihat monster yang sedang berada didepannya dan mulai mengayunkan pedang oleh tangan kanannya dari atas kebawah nolim pun menghindari serangan tersebut dengan menggerakkan badannya kearah kiri.
“Kelihatan ini kelihatan sangat jelas. Ingat nolim ini bukan latihan sama ayah kamu” Batin nolim sambil Menghindari serangan monster tersebut.

Nolim pun langsung memukul lengan kanan Monster yang memegang pedang tersebut, dengan tangan kirinya. TIBA TIBA... Monster itu langsung menebas pedangnya kearah Nolim.
“Eh” dengan tatapan tajam melihat pedang yang diarah kan padanya sambil membungkukkan badannya.

Nolim pun langsung mundur untuk menjaga jarak dari monster tersebut.
“Gila untung ngehindar kalo enggak buntung ni pala ku”

Ibunya nolim yang sedang menyadarkan orang orang yang terkena panic attack sempat terkejut saat melihat anaknya.
“untung ga kena...”

Monster itu langsung menyerang nolim dengan serangan horizontal yang mengarah pada perut nya, nolim pun langsung mundur satu langkah menggunakan kaki kanannya untuk menghindari serangan tersebut. Lalu mulai menendang tangan kanan monster itu kembali dengan kaki kirinya dan langsung  mundur untuk menjaga jarak.

Disisi lain.

Saat Ibunya selesai menyadarkan orang orang yang terkena panic attack mereka mulai berlari untuk pergi menjauh. Tetapi tiba tiba ibunya menghentikan langkahnya.
“NOLIM..... JANGAN SAMPE MATI!!” dengan suara yang lantang dan tatapan penuh harapan yang ditunjukkan untuk anaknya.

Ibunya kembali berlari dengan harapan pihak militer akan segera sampai seperti yang mereka bilang saat tadi ditelepon.

Mendengar ucapan ibunya, Nolim tersenyum.
“Monster kepala banteng ini tingginya sekitar 2,5M dan soal kekuatan udah jelas dia kuat kalo ketebas aku bisa langsung mati, kalo kena pukul... Tulang gue bisa langsung patah atau mungkin, Mati” batin nolim sambil memperhatikan monster tersebut.

Nolim melihat monster itu mulai menebas dari atas kebawah dengan tangan kanannya, nolim pun langsung bergerak kekiri untuk menghindari serangannya dan sekali lagi memukul tangan kanan monster tersebut dengan tangan kirinya.

Nolim terus melakukan hal sama kepada monster itu menunggu monster itu menyerang, lalu menyerang tangan kanannya yang sedang memegang pedang dan mundur untuk menjaga jarak. Karena dia tahu sekali saja dia kena serangannya dia akan akan tewas.

Disisi lain.

Pasukan militer yang sedang bergerak kearah nolim.
“Monster minotaur lagi ya untung bukan warewolf, minotaur emang kuat tapi dia tidak lincah. Tapi kalau bertarung jarak dekat tetap saja bisa mati, aku harap anak itu masih dalam keadaan utuh”

“Ingat lawan kita minotaur jaga jarak kalian saat melawannya, kalau sampai terlalu dekat kalian bisa mati”

Kembali ke sisi nolim.

Monster Itu kembali menyerang dari atas tetapi arah serangannya kali ini kesebelah kiri, nolim pun menghindar kesebelah kanan lalu memukul tangan kanan monster itu dengan tangan kanannya.

Nolim melihat hal yang dia tunggu tunggu setelah memukul lengan kanan monster tersebut berkali kali, monster itu akhirnya kesakitan sehingga pedangnya terjatuh.

Nolim langsung mendekatkan diri kearah monster tersebut “Hei” sambil melihat wajah monster itu lalu melayangkan tangan kanannya yang sedang terbuka ke arah wajah monster itu untuk menutupi pandangannya.

Monster yang terkejut atas apa yang dilakukan oleh nolim pun mundur satu langkah.

Nolim yang tidak ingin menyia nyiakan momen itu pun langsung mengambil pedang dari monster tersebut.
“berat juga” sambil memegang pegang.

Monster yang melihat kejadian itu pun langsung bergerak ke arah nolim sambil melayangkan pukulan dari tangan kanannya, Nolim dengan posisi tubuh yang setengah jongkok menebas kaki kiri monster itu sehingga kakinya terpotong dan monster itu pun terjatuh.

Nolim pun mengingat apa yang ayahnya katakan.
“kalau melawan orang bersenjata kamu harus pokus mikirin gimana cara ambil senjata itu atau cara supaya dia ngelepasin senjata itu”

Setelah mengingat hal tersebut “Makasih yah atas infonya” Nolim dengan wajah tersenyum Sambil menebas pedang kearah leher monster itu.

Tetapi karna tenaga yang tidak terlalu besar tebasannya tidak membuat kepala monster itu terpenggal.
“Anji**” Nolim yang melihat lengan monster tersebut masih bisa bergerak dan mencoba untuk bangkit pun langsung menginjak pedang nya agar tebasannya menjadi lebih dalam.
“Mati kamu banteng anjing, eh bentar ini banteng bukan anjing”

Nolim yang kelelahan setelah pertarungan  tersebut langsung berlari untuk mengejar ibunya.
“hah hah hah” suara napas nolim.

“anjir la cape gila, hadeuh didepan pertigaan ke arah mana ya ibu lari”

Pada saat sampai di pertigaan Komplek nolim melihat kesebelah kanan. Dia melihat ibunya sedang berkelahi dengan makhluk yang baru saja dia lawan.
“Banteng Bang***” nolim dengan wajah yang marah.

Nolim yang sedang berlari tiba tiba merasa senang karna melihat ibunya bisa membuat pedang monster tersebut jatuh.
“Bagus” dengan wajah yang tersenyum.

TETAPI kesenangan tersebut menghilang karna ibunya terpukul dan terpental hingga punggungnya menabrak tembok.
“ANJ*** KAU...!!!” nolim yang berlari berteriak dengan suara yang lantang.

REX WORLD NOVUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang