Chapter 7 Dunia Baru

9 2 3
                                    

Satu Tahun kemudian......

Nolim yang sedang duduk dikursi, dengan memegang lengan ibunya yang didekatkan ke wajahnya sambil melihat ibunya yang sedang koma, dengan raut wajah tampak bersedih..
"Ibu.... Ayo bangun Nolim kangen..." tatapan yang dipenuhi dengan rasa penyesalan.

"Ini udah setahun lhooo, masa ibu enggak kangen Nolim"

Nolim terus memperhatikan ibunya dengan harapan ibunya akan segera sadar dan air mata pun mulai mengalir.
"I...ibu ma..ap, ka..kalo aja nolim datang tepat waktu i..bu pasti enggak akan kaya gini, i..bu ayo bangun" Nolim yang sedang menangis.

"I...ibu, se..sekarang bisnis kita udah nambah cabang lhoo, no...nolim keren kan... ,oh iya dismester kemarin ipk nolim e..empat lhoo bu.... Nolim yang sedang menangis dan mulai mengelap air matanya.

"He..he...heuhhhhh hah..hah....hahhhh" Nolim yang sedang menarik napas untuk menenangkan pikirannya.

Nolim yang sudah selesai menangis langsung memegang kepalanya dengan siku yang bertumpu pada kasur tempat ibunya yang sedang koma dengan tatapan tajam dan tampak kosong, dan mulai mengingat kejadian buruk yang telah berlalu.

Setahun yang lalu.

Nolim yang melihat ibunya terpukul dan langsung terpental hingga punggungnya menabrak tembok, benar benar membuat nya marah.
"ANJ*** KAU....!!!" Nolim yang berlari, berteriak dengan suara yang lantang.

Setelah nolim berteriak, monster itu melihat kearah nolim dengan wajah yang terlihat marah seakan tidak terima diteriaki anjing "warhhhh!!".

Monster itu, yang asalnya ingin menebas ibunya nolim, malah mulai berlari kearah nolim.

Pertarungan mereka benar benar tidak seimbang nolim yang selalu memukul monster, sedangkan serangan dari sang monster tidak pernah mengenai nolim.

Tetapi walaupun nolim terlihat mendominasi pertarungan, nyatanya pukulan yang dilayangkan nolim tidak begitu terasa oleh monster itu, dikarenakan nolim yang sudah kehabisan tenaga"
"Hah...hah....hah....sialan"

Nolim dengan mata yang sudah terlihat lemas dan pandangan yang mulai kabur masih terus memperhatikan monster tersebut.

Tetapi...karna tenaganya yang sudah mencapainya batasnya tubuhnya mulai tidak seimbang sehingga diapun terjatuh.
"Hah....hah...hah..."

"Sialan badan gw lemes banget, apa gw bakal mati ya.."

Sang monster yang melihat nolim terjatuh mulai mencoba menyerang nolim kembali "dreud dreuuuddddddddd " suara tembakan yang terdengar dari arah belakang ternyata mereka adalah pasukan militer dan monster yang menyerang nolim pun tewas.

Nolim yang benar benar kelelahan mulai melambaikan tangan kearah pasukan militer itu dan mulai mencoba merangkak kearah ibunya.

Pasukan militer yang sudah sampai ditempat mereka pun langsung membawa nolim dan ibunya dengan kendaraan mereka.
"Hei kamu yang ngebunuh Minotaur yang ada di blok C ya?" Mayor raka yang melihat nolim dengan tatapan penuh rasa penasaran.

"Mayor mana mungkin anak yang bahkan tidak membawa senjata seperti dia ,bisa membunuh minotaur" kapten rai yang terkejut setelah mendengar apa yang dikatakan mayor raka.

"Oh jadi si breng*** itu namanya minotaur ya, tapi bener bener mirip si kaya makhluk mitologi" batin nolim.

"iya" nolim sambil melihat ke arah mayor.

Pasukan pasukan militer yang terdiam setelah mendengar jawab dari nolim, mereka tidak menyangka dia masih hidup.

"Kerja bagus" Mayor dengan tatapan bangga sambil menepuk pundak nolim.

Pasukan medis yang berada di mobil pasukan militer memberi tahu pada nolim bagaimana keadaan ibunya.
"Ibu kamu tulang lengannya hancur, tulang bahu sebelah kanan bergeser, dan mungkin ada bagian bagian lain lagi yang terluka terutama di bagian kepala mungkin terluka parah"

Dengan wajah yang tampak sedih pihak medis meminta maap kepada nolim"
"Tapi dikarenakan kami tidak membawa peralatan yang mumpuni, kami hanya bisa memberitahu dan mengobati pada titik tertentu, yang jelas kita harus membawanya segera ke rumah sakit"

Saat diperjalanan nolim banyak sekali melihat mayat mayat korban dari penyerangan monster, dan darah pun dimana dimana saking banyak nya korban hingga darah pun menggenang.

Saat dirumah sakit nolim diberitahu bahwa ibunya terluka parah, tulang lengan hancur, 3tulang rusuk retak, tulang bahu sebelah kanan bergeser, tulang bahu kiri dan kanan retak, dan bahkan mengalami pendarahan diotak.

Dikarnakan hal tersebut dokter memberi tahu nolim ibunya akan koma entah sampai berapa lama sampai dia sadar.

Kembali kemasa kini.

Nolim mulai berjalan keluar dari kamar ibunya dengan banyak sekali hal yang dia pikirkan.
"Ini udah setahun dari kejadian itu, eh enggak masih sisa 15 hari sebelum ibu koma" batin nolim.

"sekarang bulan mei tanggal 10 ibu masuk kesini tanggal 25 mei, kenapa perasan aku ga enak gini yaa, jangan jangan......"batin nolim dan "bug" nolim yang tidak sengaja menyenggol seseorang.

"Mas kalo jalan jangan ngelamun"

"ah iya maaf ya mas"

Nolim kembali berjalan keluar dari rumah sakit sambil melanjutkan apa yang tadi dia pikirkan.
"Masuk kesini tanggal 25 sekarang tanggal 10, kenapa kaya ada yang kelewat ya" nolim yang bergumam sendirian dan menggaruk kepalanya.

Nolim yang tiba tiba menghentikan langkahnya, sambil memasang wajah yang tampak ketakutan, karna mengingat apa yang dikatakan nazar.
"Viralnya dua minggu yang lalu" kata kata nazar yang teringat oleh nolim"

"Sialan masa si ini tanggal pertama tragedi itu bang***, tapi kalaupun ini tanggal pertama enggak mungkin kejadian lagi kan?"

Saat nolim sedang asik mengomel sendirian, tiba tiba dia merasakan ada sesuatu hal yang tidak dapat dia ungkapkan.
"Perasaan apa ini"

REX WORLD NOVUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang