Chapter 8 Dunia Baru

7 2 0
                                    

Nolim benar benar merasakan hal yang tidak nyaman dengan raut wajah yang gelisah nolim terus memikirkan mengapa dia merasakan perasaan seperti itu.

Nolim pun mulai berjalan kembali untuk pergi dari rumah sakit sambil memikirkan apa yang sedang dia rasakan.

Nolim yang berjalan sambil memikirkan hal yang mengganjal dihatinya, tidak terasa bahwa dia akan sampai di gerbang rumah sakit.
“eh udah disini lagi, ko cepet amat ya”

Tetapi perasaan tidak mengenakan dengan rasa sakit yang dia rasakan pun datang.
“Anjir laa ko udah sampe sini malah sakit perut”

Nolim yang merasakan sakit perut pun pergi mencari toilet terdekat.
“Ahhhh dimana lagi toilet nya”

Nolim yang sudah mencari toilet cukup lama tetapi pada akhirnya dia tidak menemukannya.

Keringat dingin mulai mengalir dari wajahnya dengan tangan yang memegang perut, sampai akhirnya dia bertemu dengan seseorang perawat.
“Permisi kak, kalau toilet dimana ya”

“Mas cuma perlu lurus, belok kanan, trus lurus lagi nanti disana bakal ada ko”

“Baik terimakasih ya kak”

Nolim berlari sekuat tenaga untuk mencari toilet tersebut, hingga akhirnya dia menemukannya.
“Uhhh akhirnya nemu juga”

Nolim yang sedang dalam toilet dikarnakan merasa bosan akhirnya memainkan hpnya sambil melakukan buang air besar.
“Hmm sejak kejadian setahun yang lalu para pemimpin negara mulai menciptakan senjata baru” nolim sambil memperhatikan handphone nya “plung”.

Setelah beberapa menit dalam kesengsaraan akhirnya dia mendapatkan sebuah kelegaan.

Nolim yang sudah melakukan buang air besar mengalami sedikit kebingungan.
“Hmm langsung balik...” Nolim yang melihat ke arah lantai.
“Atau liat ibu lagi yah” sambil mengangkat kepalanya dan melihat ke arah depan.

Setelah berpikir dengan singkat nolim pun pergi kembali menuju kamar ibunya dengan langkah yang cukup cepat.

Disaat dalam perjalanan menuju ruangan ibunya, entah mengapa perasaan cemas yang tadi nolim rasakan kembali hadir.
“Kenapa perasaan gwe jadi enggak enak gini ya” dengan raut wajah yang terlihat khawatir.

Nolim merasa detak jantung nya begitu cepat sehingga dia memutuskan untuk berhenti dari jalan nya terlebih dahulu sambil menenangkan perasaannya.
“heuuuh hahhhh.... Heuhhh hahhhhh” nolim yang sedang menarik napas.

“Okey enggak usah mikirin yang macem macem” nolim yang mencoba berpikir positif sambil tersenyum.

Nolim yang sudah menenangkan perasaannya melanjutkan berjalan menuju ruangan ibunya.

Pada saat nolim sampai disana.

Dia... melihat ibunya masih tidak sadarkan diri.
“Huuhh masih belom bangun ternyata”

Nolim yang melihat ibunya masih belum sadarkan diri membuka lemari yang ada disana, disana terdapat banyak sekali makanan yang selalu nolim bawa untuk dia makan.
“Lah ko kaya ada yang kurang, ini cuman perasaan gwe doang atau gimana”

Nolim mulai mengambil salah satu makanan yang ada disana, dan dia pun langsung duduk untuk makan makanan itu.

Saat nolim sedang asik makan dia mendengar suara teriakan yang sangat keras, alarm peringatan pun berbunyi.
“Anjir apaan itu” Nolim yang melihat keluar.

Kamar yang ada di depan nya disebelah kanan yang bernomor satu mengeluarkan darah dari bawah pintu nya.

Orang orang yang ada diluar kamar itu mengetuk pintu tersebut dengan keras “brug brug brug brug”

Dan tiba tiba sebuah pegang menembus pintu itu, sehingga orang yang mengetuk pintu itu langsung tertebas.

Melihat kejadian itu mereka yang ada diluar berlarian, pedang yang menembus pintu itu mulai masuk kembali dan pintu tersebut hancur oleh sebuah lengan yang cukup besar.

Nolim yang melihat kejadian tersebut langsung berjalan menghampiri makhluk berlengan besar tersebut, sesuai yang nolim pikirkan makhluk tersebut ialah Minotaur.

Dengan emosi yang meluap luap nolim berjalan menghampiri minotaur tersebut, minotaur yang melihat nolim menghampiri nya langsung menebasnya.

Tetapi nolim berhasil menghindari nya lalu mendekatkan diri nya ke minotaur tersebut dan memukul dagu dari minotaur itu.

Setelah memukulnya nolim langsung mundur, karna nolim melihat pukulannya hanya membuat kepala dari minotaur tersebut mengangkat ke atas.
“Gila padahal kalo orang yang dipukul pasti dia langsung jatoh”

Minotaur merasa murka karena nolim sudah memukul dagunya, dan monster tersebut kembali melayangkan pedangnya.

Nolim yang melihat monster itu melayangkan pedangnya kembali menghindar.

Monster itu mulai menyerang dengan ganas tidak hanya menggunakan pedangnya ia juga menggunakan tangan nya, sehingga tembok pada hancur.

Hingga akhirnya aparat militer pun sampai dan menembaki Monster tersebut “dreddd dredddd dredd”

Disisi lain.

Ibunya nolim mulai menggerakan jarinya dan mulai membuka matanya, dia mendengar kegaduhan yang berasal dari luar.
“ Hmmm” ibunya yang mencoba membuka matanya.
“Silau banget”

Ibunya yang tidak mengerti situasi dan kondisi langsung mencoba bangun dari kasurnya untuk melihat apa yang sedang terjadi.
“aduh... lemes banget” berjalan perlahan.

Disisi lain.

Nolim tidak bisa melepas pandangannya dari hal yang ada didepan matanya, portal itu memperlihatkan pemandangan yang sangat indah.

“Nolim” nolim mendengar suara yang yang tidak asing dari kamar ibunya, iya pun langsung melihat kearah tersebut.

Nolim melihat ibunya yang berada dipintu kamarnya, dengan wajah yang amat sedih air mata yang mengalir nolim langsung ingin berlari untuk memeluk ibunya.

Tetapi sebelum nolim berlari portal yang ada dikamar tempat nolim berada langsung menghisap semua yang ada disana, barang barang yang ada dikamar itu bahkan aparat militer pun ikut tertarik.

Ibunya pun merasakan hisapan yang berasal dari portal tersebut sehingga dia ikut terseret dan terjatuh.

Nolim yang mulai terbang tersedot masuk kedalam portal tersebut hanya bisa berteriak dan portal itu menghilang.
“IBU.....” nolim dengan suara yang lantang.
“Nolim...” ibunya nolim dengan suara yang lantang.

Ibunya nya nolim yang melihat anak nya terseret masuk kedalam portal tidak bisa berkata kata, dan hisapannya pun selesai begitu portal itu menghilang.


REX WORLD NOVUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang