7."ada apa dengan mas bulan?"

18 5 1
                                    

"kan gue udah bilang yn itu nggak bisa di bunuh." Kata Taeil pada Jeno, Renjun, Jaemin, dan Shotaro untuk ke sekian kalinya.

"Ya terus kok Lo bisa tau bang?!" Tanya Renjung mengejar.

Ya gimana dari tadi subuh mereka berempat ngejar-ngejar Taeil minta kejelasan tapi bukannya jelas malah di bikin tambah pusing. Taeil malah selalu ngejelasin hal-hal nggak penting kek contoh kita bisa ngelakuin apa aja kalo nggak ada yn atau bisa sekaya Chenle cuma modal berangan-angan.  

Fucek kalo kata Yuta mah Fucek!

Taeil selalu ngalihin pembicaraan bahkan sampe sekolah pun dia malah ngomongin sering bolos dan yang lainnya. Injun capek, Nana capek, Nono capek, Taro juga capeeeeeekkkk.

"Ck mending kalian tanya yn. Tanya sama gue kalian nggak akan dapet apa pun!" Kata Taeil merebahkan dirinya di atas rumput lapangan.

Jangan tanya kenapa karena dia juga capek di kejar-kejar manusia-manusia kek Injun,Nana, Jeno sama Shotaro. Masih mending ini belum nambah Yangyang sama Haechan. Kalo anak 00 udah ngumpul Fix Taeil bakal penuaan dini.

"Ya masa kita mau bunuh yn nanya dulu!" Jaemin selaku pencetus pembunuhan berencana terhadap yn merasa tak puas.

" Dia juga pengen mati Jaem jadi nggak papa." Kata Taeil menatap ke arah Roof top.

Yn ngobrol sama taeyong disana.

"Tau deh bang serah deh serah!" Kata Jeno pergi diikuti yang lainnya.

"Gue nggak bakal bisa kasih tau apa yang kalian tanyain karena gue juga cuma kebetulan liat dia hancur." Gumam Taeil terduduk di atas rumput.

Ada apa dengan Taeil?





Ting

Taeyong berdiri di tepi beton pembatas roof top. Matanya menatap ke bawah. Syalan sebenernya dia nggak berani cuma nggak tau kenapa semuanya seakan sulit dia kendaliin. Kakinya yang lemes malah tambah kokoh berdiri.

'apa nih? Kenapa anjir? Gue kok bisa begini?' — batin Taeyong kebingungan.

"Bubu!!" Teriakan itu dari Yn.

Cewek itu berdiri di ambang pintu menuju roof top. Seragamnya lengkap dengan rambut yang di gerai. Bukan cewek yang tadi ngobrol sama Taeyong.

"J-jangan lompat tolong jangan." Ucap Yn panik mulai menangis.

"Yn sorry." Kata taeyong dramatis.

' heh ngomong apa sih? Apaan!!! gue mati duluan ini? Ya Allah kenapa?"

Batin Taeyong sudah menangis. Namun kenyataannya ia masih kokoh berdiri disana.

"No!!! H-hiks.. engga! Jangan lompat h-hiks.. s-semua pasti ada jalan keluarnya!!" Kata Yn semakin histeris.

"Hahaha engga yn masalah ini nggak ada endingnya. Mama gue udah pergi, dan sekarang papa malah mau nikah lagi. Bahkan belum ada dua tahun setelah mama meninggal. Dan lagi perusahaan papa otw bangkrut, apa ada harapan? Kemungkinan besar setelah lulus SMA gue... nggak bisa lanjut kuliah. Beban." Kata Taeyong dengan tegar berjalan mondar-mandir di beton pembatas itu.

' author sialan! Napa juga harus gue yang jadi anak broken home? Bentar lagi miskin, mana gue otw mati . Ini ada yang bisa ganti naskahnya nggak sih? "  — batin Taeyong yang galau brutal diujung kematian.

"Gue harap jatoh dari lantai 6 bisa ngurangin beban gue dan bisa ketemu mama." Kata Taeyong tersenyum.

Setelahnya Taeyong pun menjatuhkan dirinya. Dengan hati yang pasrah.

yn as anak prik.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang