🄵🄸🅅🄴 : 𝙱𝚕𝚞𝚎 𝙷𝚘𝚞𝚛

121 15 5
                                    

-ˋˏ ༻☃️༺ ˎˊ-

❝  It's pretty, isn't it? ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝  It's pretty, isn't it?

✦ ·  ·  ·  ·  ──────────── ·  ·  ·  · ✦

Jarum panjang dan jarum pendek nyaris menunjukkan pukul setenga
oh lima ketika akhirnya kaki mereka menginjak area Hiroshima Peace Memorial Garden. Pengunjung sudah tak terlalu padat, dan udara juga sudah tidak terlalu menyengat.

Sedari tadi, sebenarnya Yosano merasa cemas, kepalanya tidak dapat berhenti menoleh ke arah Ranpo yang berjalan tak jauh di belakangnya sembari mendekap buket bunga erat-erat. Lewat dari bergandengan tangan ini, Yosano bisa merasakan seiring waktu langkah Ranpo melambat.

Tetapi, dia tidak bisa melakukan apa pun. Jika memaksa istirahat, sudah pasti pria itu akan marah-marah lagi kepadanya. Yosano sendiri tidak mengerti mengapa Ranpo begitu bersikeras.

"Oh?" Suara Ranpo mendadak mengagetkan Yosano, langkahnya juga berhenti.

"Ada apa?" tanya Yosano heran.

Ranpo mengulurkan tangan, ia menunjuk sebuah gedung besar di hadapan mereka. "Sepertinya museum itu sudah mau tutup? Pengunjungnya sudah nyaris tak terlihat."

Hal itu membuat Yosano buru-buru membuka ponsel, kemudian mengakses internet. Tangannya dengan cepat mengetik 'Hiroshima Peace Memorial Hall' di Search Bar, lalu menekan ikon kaca pembesar untuk mengakses apa yang ia cari.

"Ahh, ternyata museumnya hanya buka sampai jam lima." Yosano membuang napasnya dengan gusar setelah membaca informasi jam operasional museum tersebut.  "Kita terlambat. Seharusnya kita kemari dulu, baru berbelanja."

"Belum, belum, kok! Jangan sedih! " ungkap Ranpo menepuk-nepuk bahu Yosano. "Sekarang 'kan masih jam setengah lima, masih ada waktu setengah jam lagi untuk berkeliling di sana. Kita masuk museumnya saja dulu, baru mengitari taman. Kalau tamannya sendiri buka 24 jam, bukan? "

Yosano memeriksa jadwal di ponselnya kembali. "Woah, benar! Kau jenius, Ranpo-san!"

"Memang begitulah aku, kau baru tahu, heh? ~" Ranpo meletakkan kedua tangannya di pinggang, mengangkat kepalanya dengan angkuh.

"Iya,iya," balas Yosano seadanya. "Ngomong-ngomong kau tahu jam operasional semua itu dari mana? Apakah kau sempat melakukan research sebelumnya?"

"Hmph, apa itu research? Orang jenius sepertiku ini tidak perlu melakukan hal ribet seperti itu. Dan daripada terus berbicara, mending kita bergegas kalau masih ingin menikmati dalam museum, waktu kita tidak banyak." Ranpo melanjutkan perjalanannya, meninggalkan Yosano begitu saja.

"Tunggu aku! Hei, Ranpo-saaan!"

◇◇◇

Perhitungan Ranpo benar, meski waktu operasionalnya sudah menipis, mereka tetap dapat memasuki museum itu dan berjalan-jalan. Petugas memberi mereka waktu 30 menit untuk berkeliling sebelum tempat tersebut benar-benar tutup.

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑾𝒂𝒌𝒆 𝑴𝒆 𝑼𝒑 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝑫𝒆𝒄𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓 𝑬𝒏𝒅𝒔 ┊RANPOSANO ˎˊ˗✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang