Institut Elentaire, Dahulu

378 86 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Andiane jarang bepergian dengan kapal. Seumur hidupnya, ia hanya pernah menaiki kapal dua kali, karena Papa kurang menyukai perjalanan jauh dengan membawa putrinya. Sehingga, ketika mereka tiba di pelabuhan, Andiane tak bisa menyembunyikan senyum sepanjang perjalanan. Ia menikmati situasi sekeliling, berhenti tanpa sadar meski Viktor terus melangkah, dan itu membuat sang pria agak gemas dan akhirnya setengah menyeret Andiane di sisa perjalanan menuju geladak kapal.

Perjalanan menuju Institut memakan waktu satu hari satu malam. Ketika matahari kembali mengintip di ufuk timur, kapal telah melambat di sebuah pelabuhan kecil. Hanya ada beberapa perahu tertambat yang terombang-ambing di sisi lain pelabuhan. Tak banyak orang berlalu lalang, kecuali dua kereta kuda yang melintas untuk menjemput para tamu. Dari kejauhan, rumah-rumah batu berderet memagari jalan, berpadu dengan pohon-pohon tinggi menjulang yang menantang langit. Kebanyakan rumah memenuhi lereng bukit, yang semakin jarang jumlahnya di puncak bukit, berbatasan dengan gerbang raksasa yang melindungi siapa pun untuk mengintip ada apa di balik bukit itu.

Di balik gerbang dan pagar setinggi dua puluh kaki itulah tempat dimana institut terbaik sedunia tersembunyi, tepat di tepi lembah yang luar biasa luas.

Salah satu kereta kuda yang tadi melintas rupanya datang untuk menjemput mereka. Sepanjang perjalanan Viktor mulai sering bersuara. Selama di kapal lalu, Andiane berusaha keras untuk memancing Viktor agar tidak terus-terusan bungkam. Ia berhasil setelah mereka melalui makan siang, dan kini, Viktor kembali melanjutkan obrolannya tentang kehidupannya semasa Institut dulu.

"Mulanya murid-murid di Institut tinggal bersama di asrama yang ditentukan, tapi aku tidak menyukai keramaian. Di tahun kedua, aku pindah ke rumah dinas Profesor Weston bersama dua murid lain. Aku benar-benar ingin belajar bersamanya."

Atau, "Menjadi dehmos, terutama dehmos Paduan yang memiliki banyak cabang Energi, itu tidak mudah. Aku harus menentukan Energi mana yang ingin kupelajari lebih dahulu. Kau tahu, aku melalui banyak malam untuk merenung, tetapi sebuah kejadian konyol justru menentukan arahku pergi. Aku mempelajari Energi air terlebih dahulu."

Atau, "Aku ingat pernah mengusili banyak teman sekamarku. Mungkin itu salah satu alasan mengapa mereka tidak mencegahku untuk pindah ke rumah Profesor, tapi mereka justru rindu padaku saat masa-masa ujian tiba."

"Kau pasti murid teladan."

"Ahhh, aku nyaris gagal di semua mata pelajaran di tahun pertama." Viktor tersenyum melihat perubahan ekspresi Andiane. "Namun, pengulangan semua mata pelajaran itu justru membuatku benar-benar memahami dasar kekuatanku. Sebenarnya itu cara yang baik untukmu juga, Andy. Dan cukup satu hal yang perlu kaulakukan; kau harus tahan dengan omelan para profesor dan cemoohan kawan-kawanmu."

Andiane tertawa dan Viktor menambahkan, "Bukankah memang seperti itu? Untuk menjadi seseorang yang lebih baik, kau harus melewati ujian yang lebih berat."

A Burst of Darkness ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang