Kengerian Unison

137 46 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Viktor menyaksikan kubah sulur di hadapannya dengan syok. "Andy!" pekiknya. Dia menerjang mendekat, tapi masih banyak sulur-sulur yang meraihnya. Viktor berusaha mengumpulkan Energi, dan—Ya Tuhan!—bekas cambukan dan segala siksaan kemarin membuat tubuh Viktor tak bisa mengimbangi gejolak Energinya! Ia terjatuh saat sebuah sulur menjegal kakinya. Viktor berguling di tanah, merutuki kelemahan fisik, lantas mendapati Rod menerjang.

Viktor sempat menghindar, meski punggungnya terasa nyeri luar biasa saat lukanya yang masih segar terdesak tanah bebatuan. Viktor mengerang kesakitan. Matanya sempat mengawasi Rod yang menghantam tanah dengan keras. Sang Kapten Aliansi meraung dan meraih Viktor dengan berang. Ia menarik kerah baju Viktor dan mereka berdua berguling di atas sulur-sulur duri yang menggelepar.

"Bajingan!" seru Rod sembari menghantamkan kepala Viktor ke tanah. Dia mengangkat satu tangan dan melemparkan bola api ke wajah Viktor, tapi pria di bawahnya dengan cepat meleburkan api itu menjadi udara kosong. Rod menggeram marah, memutuskan untuk meninju wajah Viktor dengan tangan kosong. Viktor balas meraih kerah jubah Rod, menghentaknya mendekat, dan Viktor membenturkan dahinya ke hidung Rod. Saat Rod terdorong dengan hidung remuk dan terjatuh ke tanah, Viktor menekan dada Rod dengan lututnya. Ia balas meninju wajah sang kapten dengan bertubi-tubi.

"Keparat!" Viktor balas mengumpat. Ia menimpakan banyak tinju seiring dengan kata-kata yang terucap. "Apa tidak cukup bagimu membawa-bawa Sean?!"

Rod berang. Ia memusatkan Energinya di wajah sehingga kulitnya memerah panas. Viktor tidak mau kalah. Dia membekukan tangannya dan setiap pukulan menimbulkan asap. Rod masih tidak habis pikir. Ia menyentak tangannya dan menancapkan kuku-kukunya pada punggung Viktor. Pria itu meraung dan melontarkan tubuhnya menjauh.

"Kau yang berkhianat, Viktor!" teriak Rod. "Kau, dan sepupu-sepupumu yang terjatuh, dan orang tuamu yang berengsek!"

Ucapan itu cukup untuk membuat Viktor lupa dengan situasi tubuhnya. Ia mengangkat tangan, membekukan sulur-sulur yang berusaha menggapainya, lantas mengarahkan sulur beku itu agar menghunjam Rod. Namun, Rod menangkisnya dengan api, melelehkan Energi Viktor, dan membakar sulur-sulur itu. Api dengan cepat berkobar, menyambar ke segala arah, dan akhirnya membakar sesemakan di sekeliling mereka. Terdengar jeritan-jeritan asing saat sulur-sulur itu menggelepar di kaki mereka.

Viktor tersentak menyadari bahwa api itu merambat dengan cepat ke kubah duri yang semakin mengecil, bahkan mungkin telah menyentuh kulit Andiane atau Franco di dalamnya! Viktor berusaha membekukan api-api itu, tetapi percuma, yang disambut oleh tawa jumawa Rod karena Viktor belum mampu menguasai Energinya dengan baik.

Namun, tawa Rod dengan segera terhenti saat kubah itu tiba-tiba meledak.

Baik Viktor maupun Rod sama-sama terpental oleh Energi yang luar biasa besar itu. Api-api menyalak-nyalak ke udara, berikut potongan sulur-sulur yang terlempar dan membakar rumput-rumput yang tertimpa. Labirin itu dengan cepat berubah menjadi lautan api. Asap hitam menyelimuti udara, berpadu dengan asap api bagaikan hujan badai yang mengguyur tanpa cela.

Ketika Viktor berusaha bangkit dan berusaha memahami apa yang terjadi, kedua matanya menangkap pemandangan paling mengerikan yang tak ingin dibayangkannya.

Melayang di udara, sebuah sosok familiar mengangkat tangannya. Rupa wajahnya tidak jelas; ada bayang-bayang yang menduplikat di sisi-sisinya, sehingga mata-mata telanjang yang berusaha menatap wajah itu takkan pernah menemukan posisi tepat dari wajah yang terdistorsi itu. Asap hitam menyelubungi seluruh tubuhnya, sehingga tidak jelas apakah itu tubuh lelaki atau perempuan, dan asap itu menyelubungi seluruh tubuh seolah-olah rambutnya pun ikut menyatu. Asap hitam menggelora di permukaan tubuhnya bagaikan badai yang bergelung-gelung di langit kelam. Api menyambar-nyambar dari sisi-sisi tubuhnya. Gelombang Energinya terlampau kuat, bahkan Viktor maupun Rod sama-sama merasakan kepala mereka berdentam-dentam saat berusaha menatapnya, dan Energi mereka bergejolak tak karuan.

Unison.

Sosok Unison itu tidak bertahan lama. Muncul sosok Lakar di balik mereka, dan sang Lakar menghantamkan Energinya ke sosok Unison itu. Tubuhnya menyentak-nyentak seolah akan meledak lagi. Viktor dan Rod otomatis berjalan mundur, dan benar saja, wajah itu membuka mulut dan menjerit. Suaranya memekik, dan Viktor mengenal betul suara Andiane dan Franco dari dalamnya, kemudian asap hitam meledak sekali lagi. Ledakan ini cukup untuk memadamkan seluruh api dan melenyapkan kabut hitam yang menyelubungi mereka. Viktor dan Rod sekali lagi terdorong oleh gelombangnya yang sangat besar, dan saking kuatnya hempasan itu, mereka sama-sama merasakan Energi mereka terkuras habis.

Sepintas kemudian, seluruh manusia yang ada di labirin rusak itu tergeletak tak berdaya, termasuk Andiane dan Franco yang telah terpisah. Para Lakar baru datang, setengah mengutuk kerusakan yang ada, tetapi setidaknya para Aliansi telah terkalahkan seluruhnya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Burst of Darkness ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang