DS | 25 •Ingin Selalu Berada Di Sisimu•

13.1K 1.6K 103
                                    

Follow dulu yang belum follow, nanti ku santet pakai cintaku loh 😡

Hari ini Khadafi mengambil cuti kerja, karena Xaula memintanya untuk menemani dirinya di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Khadafi mengambil cuti kerja, karena Xaula memintanya untuk menemani dirinya di rumah.

Khadafi terlihat sedang bersiap untuk sholat berjama’ah di masjid, namun Xaula menahan dirinya untuk pergi ke masjid. Dia benar-benar tidak mau ditinggalkan Khadafi kemanapun. Pokonya Khadafi harus terus di sampingnya hari ini.

“Aku mau sholat dulu, bidadariku.”

Xaula semakin mengeratkan dekapannya pada Khadafi, “Nggak boleh kemana-mana.”

“Aku nggak kemana-mana. Cuma ke masjid doang.”

Xaula menatap lekat manik mata Khadafi dengan wajah yang dicemberutin, “Kamu pergi, aku balapan nih,” ancam Xaula membuat Khadafi langsung masuk ke dalam kamar dengan menggendong dirinya.

“Ya udah aku sholat di rumah, kamu udah selesai uzur nya?”

“Ha? Uzur apaan? Undur-undur?”

Khadafi terkekeh melihat sang istri yang menggemaskan saat tidak mengetahui apa yang ia ucapkan, “Uzur itu halangan, bidadariku. Kemarin kamu bilang lagi halangan jadi nggak bisa sholat, ‘kan,” ucap Khadafi dengan menangkup wajah Xaula yang chubby itu.

“Oh ... datang bulan, gue cuma bohong kemaren hehe ... Lagi males aja sholat.”

“Astagfirullahaladzim. Hey bidadarinya Khadafi, sholat itu tiang agama. Sebaik-baik kamu hidup di dunia ini, tapi jika tidak mengerjakan sholat lima waktu, tiang itu akan hancur. Karena hanya sholat yang akan menyelamatkan kamu dari berbagai siksaan kubur dan di akhirat kelak.”

Khadafi menasihati Xaula dengan penuh kasih sayang, agar gadis ini mengerti apa yang dia katakan.

Xaula menunduk pasrah sambil tersenyum. Dia mengeratkan kepalan tangannya seakan menahan suatu rasa di dalam hatinya.

Xaula kembali menatap Khadafi dengan air mata yang berlinang. Dia langsung mendekap Khadafi dengan sangat erat. Dengan penuh kasih sayang. Dia sangat bersyukur dipertemukan oleh laki-laki yang benar-benar bisa membimbingnya.

Keinginan ini yang telah lama Xaula harapkan setalah ibunya memberikan rasa kecewa, dan parahnya Seno ikut memihak pada sang ibunda bukan pada dirinya.

Bagi Xaula, Seno adalah Abang terbaik yang ia miliki, bahkan sampai sekarang dia masih mengharapkan Seno kembali padanya dengan pelukan hangat yang selalu ia harapkan selama ini.

“Ustadz,” paraunya terisak dengan penuh kesedihan.

“Apa cantik?"

“Janji sama gue, apapun yang terjadi kedepannya jangan pernah tinggalin ataupun benci gue. Gue butuh lo, tadz, hiks …”

Khadafi mengangguk. Dia mengelus pucuk kepala sang istri dengan penuh kelembutan. Diangkatnya pinggang gadis itu, lalu ia bawa menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

DISKUSI SEMESTA [TERBIT DI SNOWBALL PUBLISHING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang