ëpìsødė • 15 •

839 110 25
                                    

Sebelumnya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya~

" Oke gue percayain mereka sama lo, tolong ya non."

" Chan??" tampaknya Changbin ingin protes.

" Ngapa bin? Lo udah denger sendirikan kata Jisung dia bisa dipercaya. Udahlah kita nggak ada waktu mana kunci mobil lo kasih ke Vernon sana."

" Ck, oke-oke. ini. Awas kalo mate gue lecet gue gibeng lo. Ikutin mobil Chan baik-baik. " ancam dan perintah Changbin. Vernon hanya mengangguk paham.

Dalam hatinya ia berkata ini teman-temannya Minho kenapa aneh semua sih jadi ngeri sendiri gue.

" huk... Hhha... hhaa... Emang udah begitu darisananya kak biatin aja." jawab Jisung menahan sakit sepertinya ia masih punya kesadaran untuk membalas keingintahuan Vernon. Sementara Vernon tentu terkejut dengam jawaban tiba-tiba itu. Tapi sudahlah biarkan dia.

Setelahnya mereka pun berangkat ke tempat dimana Ryujin dan Seungmin berada.

.
.
.
.
.

" Bertahanlah kalian berdua." ujar Chan yang berkendara dengan begitu cemas saat mendengar Minho yang terus menggeram kesakitan di bangku penumpang belakang, selain Minho di belakang juga ada Changbin yang sibuk merawat temannya itu. Walau baru beberapa minggu bertemu sepertinya Changbin sangat menyukai Minho sebagai seorang teman.

Sementara disebelah Chan ada Hyunjin yang sibuk melihat arah yang ditunjukkan batu penunjuk yang di berikan Jisung padanya. Kata Jisung batu itu diberikan oleh Ryujin agar mereka bisa langsung pergi ke tempat persembunyian Ryujin selama beberapa ratus tahun yang lalu.

" Kak lewat jalan ini kak." arah Hyunjin saat batu itu mulai memberi petunjuk baru.

" Oke." Dengan sigap Chan langsung membelokkan mobilnya kearah yang Hyunjin tunjukkan.

Hyunjin melihat keadaan sekitar. Tiba-tiba, ia merasa dejavu saat mereka mulai memasuki area hutan lebat yang sangat ia tahu dimana itu.

Benar, tempat yang sedang mereka tuju tak lain dan tak bukan adalah hutan terlarang yang dulu pernah ia masuki bersama Jisung. Dan juga tempat dimana pertama kali ia, Jisung, Jeongin dan Minho bertemu.

Sungguh kebetulan macam apa ini. Ternyata hutan yang dulu mereka takuti itu adalah tempat persembunyian yang digunakan oleh penyihir selama beberapa abad silam. Pantas saja aura di hutan dan bukit itu begitu berbeda.

" Kak Minho lihat. Ini hutan dimana kakak dan Jisung pertama ketemu." ujarnya berharap bahwa Minho sedang memdengarkan. Ia berharap dengan mengingatkan ingatan indah pada Minho akan sedikit meringankan rasa sakit Minho.

Sebagai Alpha, Hyunjin sangat tahu pasti bagaimana rasa sakit saat sedang memasuki siklus rut. Apalagi jika benar apa yang dulu pernah dikatakan Jeongin padanya jika Minho belum pernah mengalami heat ataupun rut sama sekali, maka yang terjadi pada Minho saat ini adalah rut pertama. Pasti akan sangat menyakitkan bagi Minho apalagi di tambah tubuh Minho sedang melemah karena pengaruh racun yang tiba-tiba menguat itu.

Lunatic [Minsung] [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang