Bab setelah empat
Agra dan Audrey kini tengah menikmati dinner mereka. Makanan mewah telah tersedia disana. Semuanya di siapkan dengan begitu spesial oleh Agra hanya untuk wanita yang sangat di cintainya.
"Syukurlah sekarang kamu bisa kembali lagi padaku. Tahukah kamu bahwa selama ini aku tak pernah berhenti memikirkanmu?" ucap Agra seraya tak henti menatap Audrey penuh cinta.
"Maaf Agra. Saat itu aku tak bisa apa-apa. Mamaku tinggal bersama denganku di luar negeri. Dia memantau semua kegiatanku."
"Why? Aku masih tak mengerti kenapa mereka tidak menyukaiku. Apa yang harus aku lakukan agar mereka menyetujui hubungan kita. Aku ingin segera menikahimu. Kita bangun keluarga impian kita. Please help me."
"Aku tak tahu Agra. Tapi aku yakin mereka pasti punya alasan tertentu."
Audrey menangis. Lagi-lagi Agra kembali menenangkannya. Menghampirinya dan kini duduk berdampingan dengannya.
"Shuuuttt it's ok jangan bersedih. Kita jalani saja hubungan kita jangan sampai orang tua kita mengetahuinya. Namun aku janji selama kamu masih mencintaiku kita akan selalu bersama. Dan jika nanti waktunya sudah tepat. Aku akan menikahimu."
"Promise?" ucap Audrey seraya menatap manja Agra.
"I'm promise."
"Thankyou Agra." Audrey kini bermanjaan pada Agra. Tangannya bergelayut di lengan pria yang sangat di cintainya. Agra menciumi puncak kepalanya penuh cinta.
Agra tampak begitu bahagia. Rasanya dia tak ingin menodai kebahagiaan ini. Namun ada hal yang harus dia katakan pada Audrey. Yaitu tentang pernikahannya bersama dengan Kayla. Karena jika di tutupi. Mungkin suatu saat nanti ini semua akan menjadi masalah besar yang akan mengancam hubungan keduanya. Dan Agra tak ingin itu terjadi.
"Sayang?" Agra menyentuh kedua pipi Audrey dengan kedua tangannya yang besar. Hingga kini mata indah keduanya saling bertatapan.
"Hmmm?"
"Ada yang ingin aku bicarakan padamu?"
"Tentang?"
"Tapi kamu harus berjanji bahwa tidak akan marah."
"Tentang apa dulu sayang?"
Agra terdiam. Bingung harus memulainya dari mana.
"Ok aku tidak akan marah." Audrey mencoba menenangkan Agra. Agar sang kekasihnya itu bisa mengatakan apa yang ingin di bicarakannya.
Agra menghela nafas. Raut wajahnya begitu gugup. Dia takut Audrey marah. Namun di sisi lain dia harus mengatakan yang sebenarnya. Ah sungguh serba salah.
"Sayang mau bicara apa?"
Agra menatap Audrey penuh pengyakinan. "Sebenarnya aku sudah menikah sayang."
Deg
Hati Audrey seakan terhantam besi yang berat saat mendengar kata-kata itu. Dirinya kini menatap Agra tak percaya. Kepalanya menggeleng kuat. Tubuhnya terasa lemas seketika.
"Apa maksud mu Agra?" tanya Audrey dengan bibir yang bergetar.
"Aku bisa menjelaskannya sayang."
"Menikah? Menikah dengan siapa Agra? Tadi kamu mengajakku untuk berumah tangga denganmu. Tapi ternyata kamu sendiri sudah menikahi wanita lain!" ucap Audrey dengan air mata yang kini kembali berlinang di pelupuk matanya.
Agra tak tega melihat Audrey yang seperti terpukul dengan kenyataan ini.
"Begini sayang. Papaku memaksaku untuk menikah dengan seorang wanita yang di pilihkannya sendiri untukku. Wanita yang di besarkan di panti asuhan tempatnya selalu memberikan santunan bagi anak yatim sejak lama. Aku sudah tentu menolaknya. Tapi Papa terus memaksaku. Aku menurutinya karena aku tak ingin mengecewakannya. Dia sudah tua. Aku takut tiba-tiba saja Allah memanggilnya kapan saja dan aku belum bisa mengabulkan keinginannya. Tapi percayalah sayang. Pernikahan ini bukan atas dasar cinta melainkan keterpaksaan. Bahkan setelah enam bulan kami akan berpisah. Aku berjanji selama itu aku tak akan menyentuhnya."
![](https://img.wattpad.com/cover/303248343-288-k73953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Pilihan
RomansSeorang pria yang berprofesi sebagai dokter di jodohkan oleh Ayahnya dengan wanita cantik dan shalihah yang di besarkan di panti asuhan. Awalnya dia tidak mencintai wanita itu karena ada nama seseorang di dalam hatinya yang bersemayam begitu lama da...