Gada salahnya kan vote dulu?
Makasih banyak yang udah vote^^★★★
"Ren! gua bener-bener minta maaf! gua khilaff." teriak seorang pria di pinggiran jalan tengah malam mengejar irene yang berlari cukup kencang; juga terpincang.
Namun, tetap saja perbandingan lari seorang wanita dan pria tetap unggul pria sehingga pria tersebut dapat mencengkram tangan irene dengan cukup erat.
"LEPASIN GUA! LO-" ucap irene terjeda sedikit untuk berusaha melepaskan cengkraman itu "LO GA LEBIH DARI SEORANG BAJINGAN HO GUA BENCI SAMA LO!" Sambung irene dengan berteriak.
Ya, orang yang mengejar irene adalah suho. Orang yang tergila-gila dengannya.
"Gua bener-bener minta maaf, apa harus gua sujud di hadapan lo biar lo maafin gua? Tuhan aja maha pemaaf dan masa lo yang cuman ciptaannya aja ga pemaaf?" Ucap suho sedikit memaksa.
"Tuhan emang pemaaf, tapi ga dengan gua yang jelas-jelas perbuatan lo ga pantes buat di maafin. Sekarang lepasin gua atau gua teriak." Ancamnya.
"Teriak aja rene ga akan ada yang denger." Tantang suho.
Karena sudah benar-benar diatas ambang batas kesabaran, irene dengan polosnya mengigit tangan yang mencengkramnya itu dengan sangat amat kuat dan mungkin luka yang dihasilkan akan lebih dari lebam biasa.
"AA-!" Teriak suho; langsung menjambak rambut irene dan melemparnya ke tanah. Untungnya irene sigap menahannya dengan tangan dan alhasil tangannya sedikit tergores.
Hal itu tidak membuat irene mengabaikan kesempatan untuk melarikan diri; dia dengan cepat berdiri dan kembali berlari. Suho? Dia mengabaikan irene dan berlari ke arah yang sebaliknya.
Sudah cukup lama irene berlari hingga akhirnya dia tiba-tiba datang tepat di tongkrongan seulgi. Entahlah, suho anak kaya raya namun tidak mempunyai akal. Dia membawa irene yang jelas-jelas tempatnya tidak jauh dengan tongkrongan seulgi.
"SEULGI!" Panggil irene dengan berteriak. Seulgi melirik kearah suara orang yang sudah sangat familiar itu dan sedikit terkejut. Irene di matanya saat ini benar-benar jauh dari biasanya; dengan noda darah di kaki, rambut kusut dan jalan yang terpincang berlari kearahnya.
Seulgi dengan tak segan langsung berlari kearahnya dengan wajah yang khawatir. Tidak khawatir bagaimana? Pacarnya jelas-jelas seperti orang yang terkena bencana alam.
"seulgi..." Lirih irene di dekapan seulgi; karena saat sudah sampai di hadapannya seulgi langsung memeluk irene dengan erat dan terus mengecupi pucuk kepalanya dengan tangan yang terus membelai rambutnya dan juga punggungnya tanpa henti.
"Kenapa? Kamu kenapa hum? Siapa yang buat kamu gini? Kenapa kamu gabisa di hubungi?" Tanya seulgi tanpa henti setelah melepas pelukannya dan menangkup kedua pipinya.
"M-mau pulang dulu.." Jawab irene dengan sedikit sesenggukan; jujur dia masih sedikit shock dengan kejadian beberapa jam yang lalu.
"Iya ayo pulang." Seulgi berbalik badan sebentar sebelum berpamitan dengan temannya. "Woy gua pulang duluan ya!"
"Yoi" jawab mereka serentak.
"Kenapa si irene?" Tanya lisa sambil masih melihat mereka menaiki motor sebelum akhirnya melaju pergi.
"Gatau, besok pasti seulgi cerita." Timpal Wendy.
"Yeu seulgi ma bisa bertindak dulu baru cerita wen." Jawab lisa dapat anggukan dari moonbyul.
★★★
Saat ini, irene masih memeluk seulgi sangat erat di ranjang miliknya. Seulgi tentunya senantiasa membalas pelukan dan juga mengelus punggung irene agar tenang walaupun saat ini pikiran dirinya tidak tenang.
"Masih belum siap cerita?" Ucap seulgi memecah keheningan setelah satu jam lamanya sejak irene selesai membersihkan dirinya.
Masih tidak mau menjawab. Namun, irene sedikit mengendurkan pelukannya dan mendongak melihat mata seulgi yang terdapat banyak sekali pertanyaan dan juga rasa kekhawatiran nya.
"Kenapa? Masih sakit kakinya?" Tanyanya lagi dan di angguki oleh irene; seulgi hendak duduk namun ditahan oleh tangan Irene; seulgi pun kembali di posisi semula.
"Janji gakan marah waktu aku cerita?" Tanya irene dengan suaranya yang serak; dan juga tatapan matanya yang sedikit takut.
Seulgi sedikit keheranan sebelum mengangguk ragu. Melihat jawaban yang tidak pas irene bertanya lagi tetap dengan suara seraknya; kali ini dengan mengangkat jari kelingkingnya "Janji?"
"Janji" Jawab seulgi yakin kemudian menautkan jari kelingking mereka berdua. Dengan begitu irene langsung menceritakan semuanya kejadian yang ia alami nya dari awal.
Tbc..
Hayo tebak ada apa sama irene?
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolahan (seulrene)
Teen FictionKisah cinta anak sekolah Bahasanya ga baku^^ "aku bakal perjuangin kamu"-seulgi "coba aja kalo bisa"-irene GxG area! KALO GA SUKA GAUSAH MAMPIR^^