tolong suport aku dengan cara vote cerita aku.
Happy reading📖Jangan lupa kasih tanda kalo ada typo.
***
"Hallo"
"Kamu itu anak perawan, baru bangun tidur, jam berapa sekarang"omel di sebrang sana.
Hana langsung bangun melebarkan matanya ia mastikan yang menelponnya bukan bundanya, bisa gawat ini.
"Hana" teriak bundanya di ponsel.
"Ha"
"Ha ha jadi gila kamu"
"Hehe... Kenapa Bun?" Tanya Hana ia meringis pelan pertanyaan yang di lontarkannya yang tidak logis.
"Kenapa, kenapa, bunda sama ayah udah dari tadi telpon kamu, baru di angkat! Buka pintu, bunda sama ayah ada di depan apartemen kamu" kesal bundanya.
"Ha bunda ada di sini?"
"Iyah buruan buka!"ucap bundanya Greget, tak sabar inggin menjitak Hana yang tololnya murni.
"Sabar Bun, sini ponselnya ayah juga mau ngomong sama Hana" ucap ayah Hana dengan lembut. "Hana, nak ayah sama bunda ada di depan apartemen kamu, cepet di buka yah,bunda kamu kelepekan Mulu kaya cacing kepanasan." Bisik di akhir kalimat. Tapi masih di dengar oleh Hana dan bundanya. Hana terkekeh di pikirannya pasti bundanya masih mendengar apa yang di katakan ayahnya. Hal hasil mereka akan ribut, terbukti di ponselnya bundanya marah-marah.
Wina melotot apa yang di katakan suaminya ini. Ia langsung memukul bahu suaminya sampai suaminya meringis " sembarangan kalo ngomong!"
Wina merebut ponsel yang di pegang suaminya" Hana kamu denger nga sih, cepetan buka panas ini, nanti muka bunda item" bundanya memang dari dulu tidak pernah sabaran. Sabar Hana Mak loh belum di coblos sama bapak loh! Jadi begitu, marah-marah nga jelas.
"Iyah... Ini Hana udah ada di depan pintu koh, lagi buka bund, sabar yah orang sabar di sayang sama suami" goda Hana dan pintu apartemen di buka.
"Bagus jam segini baru bangun" Wina bercak pinggang. Ia menjitak anaknya itu.
"Apa sih Bun" Hana mengusap dahinya yang di jitak oleh bundanya.
"Apa-apa, lihat tuh mas anak kamu, hasil sering kamu manjain, sama aku aja di ngelawan" omel Wina melihat suaminya di sampingnya,
"Jangan gitu, anak aku anak kamu juga sayang, ingat Hana anak kita satu-satunya"
Wina berdecak melongos pergi dari suaminya dan anaknya itu. Ayah sama anak sama aja, nyebelin!.
"Astagfirullah.... HANA!" teriak Wina dan beristigfar apa yang ia lihat di ruang tamu.
Bagas dan Hana saling pandan, langsung menghampiri bundanya, Bagas membuang sembarangan koper yang ia bawa, ia takut istri tercintanya itu kenapa-napa.
"Bund... Kenapa? Kamu kepeleset? Atau ada yang sakit?" Tanya Bagas bertubi-tubi dan memeriksa seluruh tubuh istrinya itu.
Wina mengeleng-geleng kepalanya "bukan, mas lihat ruangan ini banyak sampah dan kotor"
"Sayang.. mas kira kamu kenapa"
Hana mengaruk tengkuknya " maaf Bund, ayah, Hana lupa bersihin. Lagian bunda sama ayah ngapain sih kesini mendadak hana kan belum beres-beres sama masak" Hana langsung berseru terang.
"Kamu itu perawan, jorok banget sih, anak siapa sih kamu?" semprot Wina
"Anak bunda ayah"jawab Hana polos.
"Kamu itu kalo di omongin sama orang tua, jawab Mulu"
Kalo nga di jawab pasti jawabannya kamu itu bunda lagi ngomong sama kamu, di kira bunda ini ngomong sama tembok. Kalo di jawab kamu itu ngelawan terus sama bunda, mau durhaka kamu sama bunda, mau masuk neraka kamu.
Poin pertama orang tua selalu benar.
Poin kedua anak selalu salah.
Poin tiga jika anak benar, kembali lagi ke poin pertama.
Aduhh pusing pala Aurora.
Wina menjewer telinga Hana "ampun bund, nga lagi-lagi deh" ucap Hana dengan sungguh-sungguh, ia udah besar masih aja di jewer di kira bunda gue anak kecil lagi.
"Sayang udah, kamu itu sama Hana pengennya marah-marah Mulu, kalo nga ada Hana kamu uring-uringan, ini ada sih hana kamu marahin" terang Bagas dan melepas tangan istrinya yang sedang menjewer Hana.
Hana mengusap telinganya, fixs pasti merah ujar ku dalam hati.
Wina cemberut " aku tuh kesel sama anak kamu, semenjak kamu bebasin Hana dia jarang ngabarin kita, yang kamu bilang tadi Hana anak satu kita satu-satunya, dia perempuan aku takut anakku kenapa-kenapa" ucap Wina menjelaskan ke resahan di dalam hatinya. Ia bundanya, ia juga yang melahirkan ia takut Hana anak satu-satunya kenapa-kenapa, apalagi Hana orang yang ceroboh.
"Ululu.... Sih bunda sweet banget sih, sini Hana peluk, Hana kangen bunda" Hana merenggangkan tangannya ia memeluk bundanya dengan sayang.
"Ayah, bunda hamil lagi yah" ujar Hana
Wina langsung menyubit pipi anaknya " sembarangan bunda sama ayah udah tua"
"Tua- tua gini masih bisa bikin kamu puas di ranjang,sayang" sindir Bagas tak terima yang di ucapakan istrinya itu.
"Sudah-sudah jangan ngomong jorok ayah, bisa-bisa Hana dewasa belum saatnya"
"Preet, umur 19 tahun kamu kira itu belum dewasa"
"Itu cuma umur ayah"
"Sudah-sudah ayah laper, ngomong sama kamu, kaya bunda keras kepala dan inggin menang" ujar Bagas dan pergi ke dapur.
"Ayah itu bukan dapur tapi toilet, dapur di sebelah satunya" teriak Hana supaya didengar ayahnya.
"Ayah tahu, ayah mau pipis dulu" bantah bahas.
Hana tertawa "suami bunda tuh"
"Suami bunda, ayah kamu juga" balas Wina geleng-geleng yang di lakukan suaminya.
_________________________________
Buat kalian terima kasih yang suda mampir dan baca cerita gaje aku.
Jangan lupa follow akun aku yah teman-teman 🥰
Aku cinta kalian❤️
Salam dari Tangerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY BILLIONAIRE
ChickLitBANYAK ADEGAN 21+ BUAT KALIAN TOLONG BIJAK DALAM BACA. DOSA DI TANGGUNG SENDIRI. ___________________________________________________ "Pak... mau daftar jadi sugar Daddy saya nga?" "Ha?" "Iyah bapak mau daftar jadi sugar Daddy saya nga? Saya bisa m...