06 | misteri pertama

36 9 3
                                    

Dor-!! Aigo kamchagiyaaa~

.

.

- Cromulent -

"Lo masih keinget sama kejadian itu?" Topik di minggu siang ini dibuka oleh seorang gadis yang memegang segelas americano dingin.

"Ya iyalah! Gimana mau lupa coba. Gue nyelakain orang! Bapak orang!" Ucapnya pelan namun penuh tekanan.

"Tapi lo udah dimaafin sama keluarganya, kata mamah lo. Lagian itu kejadian udah lama banget."

"Tapi anaknya aja kabarnya punya penyakit mental karena kecelakaan itu." Gadis yang duduk di kursi kafe setelah pergi ke salon itu frustasi.

"Iya juga..." sahabatnya ikut bingung.

"Gue sering didatengin dalem mimpi. Ada cowo, dia keliatan gila, tapi bukan gila, tapi dibully sama temennya, dikatain gila." Katanya belibet, namun sang sahabat masih mengerti.

"Kyk si bocil itu anjir!"

"Iya makanya. Kalo gue liat dia dikatain gila sama temennya, bawaannya ngerasa bersalah terus dan ngerasa dia tuh gak gila."

"Karena?"

"Ya karena mimpi gue itu. Gue jadi keinget anak yang sering muncul di mimpi gue."

"Oowh, iya yah." Lawan bicara sang gadis asing itu mengangguk.

* * *

"NOONAAAAAA!!"

"Eh Nataa????" Azell beranjak dari duduknya.

"Noona habis potong rambutt??" Nata Nata berbinar menatap rambut Azell.

"Hehe iya, sekalian ngopi." Kata Azell.

Emang mantep banget sih, kalo siang-siang gini, di hari minggu, lagi gabut-gabutnya terus ngopi gitu. Sama temen lagi, jadi bisa sekalian gibah.

"Btw, bagus gak cuy?" Tanya Azell sambil memamerkan rambut barunya.

"BAGUS BAGUS!! NATA SUKAA!" Nata menjawab sambil melompat-lompat kecil.

"Udah nih, kalo udah berdua gue jadi nyamuk." Angel menyela, sambil menatap gemas duo couple krinj itu.

"Apasih lo jomblo! Iri yh!" Azell menatap Angel songong.

"Idih, sorry ya. Jomblo-jomblo gini yang penting ga suka sama berondong." Setelahnya, Angel menyeruput kopi pahitnya.

Sepej bgt gueh. Angel halu.

"Maksut nya affah yah kack?" Azell berpose: 😅👆🏻

"Affah aja deck." Azell menempeleng kepala Angel.

"Btw lo habis dari mana?" Azell kembali berfokus pada Nata, penasaran kenapa ni bocil satu bisa tiba-tiba kesini.

"Dari gramedia beli buku, sama habis konsultasi, noona. Terus pengen coba menu baru di cafe ini, eh malah ketemu kalian."

"Konsultasi apa? Konsultasi gizi?" Pertanyaan Azell membuat Nata tertawa kecil.

"Pfft-- bukan lah, noona!! Ini konsultasi ke psikiater,"

Lantas Angel dan Azell saling melirik.

"Psikiater?" Nata mengangguk, menjawab Azell.

"Azell," Angel menarik tangan Azell supaya mendekat kearahnya.

"Boleh ga sih gue mikir kalo dia..." belum selesai Angel berbisik, Azell mengangguk mengerti. 

Lalu Azell menjauhkan telinganya dari mulut Angel, dan kembali membahas topik baru dengan Nata.

"Nata, lo kalo pake sepatu, pake kaos kaki abis itu kaos kaki dulu, baru sepatu abis itu sepatu, atau kaos kaki terus sepatu abis itu kaos kaki terus sepatu lagi?" Ya gitulah ya kira-kira.

* * *

"Kak Angel!!!" Teriakan laki-laki menggema memanggil Angel yang sedang berjalan di koridor menuju kelasnya.

"Eh, Nata?" Angel menengok ke belakang, menangkap Nata yang tengah menghampirinya.

Nata berhenti di depan posisi Angel berdiri sambil mencari-cari sesuatu yang menghilang.

"Tumben jomblo?" Nata menyadari sesuatu.

"Noona-nya mana?" Lagi-lagi Nata membuka suara. Senin pagi ini, mata Nata melihat ada yang kurang di samping Angel.

Padahal baru kemaren noona kesayangannya itu masih menampakkan daksanya.

"Oalaaahhh, nyari noona tengilmu itu toh?" Angel akhirnya menemukan alasan kenapa bocil itu celingak-celinguk.

"Iyaa, dia kemana?"

"Izin ke luar kota, ngunjungin mamahnya."

"Noona gak tinggal bareng toh sama mamahnya?" Nata bertanya penasaran.

"Iya."

"Kenap--"

"Ada deh," putus Angel membuat Nata tak bisa menjawab rasa penasarannya.

"Oh..."

"Yaudah ya, gue ke kelas dulu." Final Angel.

"Iya kak, bye!" Nata mengacungkan jempol lalu pergi meninggalkan Angel.

.

.

- Cromulent -

Udah mulai ada tanda² nih kids, gimana²?

Cromulent || Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang