01 | lucu

110 36 10
                                    

Dorr-!! Aigo kamchagiyaaa~

.

.

- Cromulent -

Jemari lentik seorang gadis kini masih saja menggulir layar ponselnya. Lagi nge-stalk cogan nie.

Hari ini tuh jumat sore, terus cuaca lagi hujan, sambil makan mie soto kuah sambil nge-scroll ig, besok libur, beuh Azell benar-benar bahagia sekarang.

"ANGELLLLLLL!" Azell berseru keras memanggil sahabatnya itu.

"Nggih, hapunten teteh Azell?" Angel menyahut dari dapur.

Kini Angel berada di dapur, sedang membuat mie instan rasa soto di rumah Azell. Soalnya Azell dulu pernah bilang 'Anggap aja rumah sendiri.'

"Liat deh, sinih!" Azell ngegas.

"Sabar njrot, ini gue ke ruang tamu sambil bawa mie!" Balas Angel gak kalah ngegas.

"Liat deh ganteng banget gila!" Karena tak sabar, Azell mendekat pada Angel, lalu menyodorkan ponselnya.

"Ini siapa anjir ganteng banget," setelah duduk, Azell kembali berbicara.

"Lo gatau?!"

"Enggak," dengan polos, Azell menggeleng.

"Pernah ngeliat mukanya sih, tapi gak tau-tau banget tentang dia." Lanjut Azell

"Gila lo! Itu dekel sering jadi bahan perbincangan tau!" Angel berseru.

"Hah, yang bener?" Bak orang kudet, Azell menautkan alisnya bingung.

"Pengen ngomong kasar boleh gak sih," saking capeknya ngadepin Azell, Angel menghela napas berat.

"Namanya siapa buruan! Mau gue gebet," gurau Azell.

"Anjir lo." Angel menyenggol Azell, membuat kuah indomie yang tersisa di mangkok Azell hampir tumpah.

"Santai cugh! Kenapa sih emangnya? Dia udah punya pawang?"

"Ya gak gituu. Tapi dia kan dekel kita anjir,"

"Ya terus?"

"Lo gak inget?" Azell menggeleng pelan.

"Gaplok nih!" Angel melayangkan tangannya, beepura-pura ingin menabok Azell.

"Lo udah pernah janji sama diri lo supaya gak suka sama dekel, gila!"

"Lah iya," Azell mengangguk. Dia dulu jijik banget soalnya dideketin dekel genit nan tengil gitu.

"Dasar dongo."

"Yeu, daripada lo bulol!" Azell membalas.

"Eh tapi ya, gw mau deh dipanggil noona," Azell kembali berbicara.

Wajahnya memerah membayangkan jika dirinya dipanggil "noona"

"Idih, cukup tau."

"Yoi sayang,"

"Jijik mba."

"Xixixi kirain suka," Azell genit.

"Sebenernya keluarganya tau, cuma belum ada dana aja buat ngobatin." Final Angel meledek Azell sambil menyeruput kuah mie rebusnya.

* * *

"Ngel!" Sambil melangkahkan kaki memasuki halaman sekolah, Azell memanggil Angel.

Cromulent || Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang