07 | maksudnya apa?

36 10 11
                                    

Dorr !! Aigo kamchagiyaaa~

.

.

- Cromulent -

"Permisi, aku dateng mamahh!!" Teriak gadis itu riang sambil mengetuk pintu rumah orang tuanya.

"AZELLLL!!!" Sang ibu membukakan pintu, menatap anaknya penuh rindu.

Empat bulan setelah kunjungan terakhir Azell ke Jogja untuk menemuinya, sang ibu sudah bisa melihat banyak sekali perubahan pada anak tunggal perempuannya.

"Tinggi banget dek sekarang," wanita yang dipanggil mamah oleh Azell merangkul pundak Azell, mengajaknya duduk di sofa ruang tamu.

"Hehe, iya dong. Anaknya Andrea gitu loh." Guraunya memanggil nama mamahnya.

"Hushh!!" Sambil tertawa kecil Andrea menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak satu-satunya yang sudah lama ia rindukan.

"Papah mana, mah?"

"Di atas dek, lagi kerja ngurus proyek." Azell mengangguk mengerti.

"Yaudah dek, bersih-bersih dulu ya?"

"Iya mah." Katanya lalu membawa koper berisi pakaian dan keperluannya ke kamar atas, dibantu oleh mamahnya.

* * *

"Aduh Nata, galau banget lo keliatannya," ledek Angel melihat Nata yang sedari tadi merenung.

Sekarang jam istirahat tapi Angel gabut banget karena gak ada Azell jadi jailin Nata aja. Si Nata juga bukannya main sama temennya malah menyendiri.

"Azellnya lagi jalan sama yang lain itu," karena tidak mendapat jawaban dari Nata, Angel berusaha membuatnya cemburu.

"Boong. Kan noona lagi ngunjungin rumah orang tuanya, di Jogja." Tuturan Nata membuat Angel terkejut.

"Lo tau dari mana anjir kalo rumah ortunya ada di Jogja?!" Refleknya terkejut.

"Tadi di kasih tau kan." Nata menjawab singkat.

"Sinting. Gue kan cuma ngasih tau kalo Azell mau ke rumah ortunya," Nata tidak menjawab perkataan Angel.

"Oy, Nata," Angek mencolek pundak Nata. Dari tadi Nata susah banget diajak bicara, ga kayak biasanya.

"Tumben diem banget." Angel heran. Tatapan mata Nata juga terlihat sayu.

"Kesurupan ya lo--"

"Gue mau sendiri dulu." Anjir? Angel shock berat.

Daripada Angel makin stress penasaran karena Nata, ia memutuskan meninggalkan Nata sendiri seperti yang Nata katakan.

Sambil pergi, Angel misuh-misuh sendiri. "Anjir, perasaan tadi gue gak ngasih tau rumah ortunya dimana yak?"

"Beneran enggak kan, Tuhan?" Katanya menghadap keatas, meminta jawaban Tuhan.

"Tuh enggak," seakan mendapat jawaban dari Tuhan, Angel mengangguk lega.

* * *

Senin malam hari ini Azell menghabiskan waktunya di ruang keluarga sambil menonton film bersama orang tuanya.

Bahagia rasanya bisa merasakan suasana kebersamaan kembali dan lega rasanya bisa terbebas dari tugas untuk tiga hari ke depan.

"Bosen anjir," batin Azell yang mulai menatap lengah layar TV di depannya.

Pikirannya sudah mulai pergi kemana-mana. Ia mengingat tentang sahabatnya, dan tiba-tiba rindu sekolah.

"Giliran masuk sekolah mau libur, giliran libur mau masuk sekolah. Dasar anak muda." Batinnya heran.

Bener juga yak.

"Bosen anjay, udah puncak komedi banget ini gue."

"Aku mau deh ketemu sama anaknya om Melvin..." ceplosnya yang sontak membuat mamah dan papahnya menatap Azell yang berada diantara mereka.

"Boleh kan mah, pah? Aku pengen tau mukanya kayak gimana, mau minta maaf juga," Azell menatap mata orang tuanya bergantian.

"Jangan, Zell. Mamah sama papah ngelarang itu untuk kebaikan kamu." Laki-laki yang dipanggil papah itu melarang tegas keinginan anaknya.

"Hidup kamu masih panjang, dan kemungkinan kamu ketemu orang baru tinggi banget. Mamah juga gak mau kalo sampe kamu ketemu dia, dia benci kamu, terus dia macem-macem ke kamu dan berpengaruh buruk untuk masa depan kamu."

Azell terdiam.

"Tapi mah, aku udah ga di Jogja lagi. Aku udah pindah, ga mungkin aku ketemu dia lagi." Ngeyel lagi si Azell.

"Sama aja dek. Udahlah, lagian keluarganya udah maafin kamu."

"Ya justru itu alesan yang bikin aku pengen ketemu sama anaknya om Melvin. Kalo emang keluarganya beneran udah maafin aku, buktiin mah." Sekarang gantian kedua orang tuanya yang terdiam.

Harus ngasih alesan apa lagi?

"Dek, kamu belom tau sesuatu yang kita udah tau. Jadi nurut sama mamah papah, ya?" Tangan mamahnya membelai halus rambut sang anak.

Mendengar kalimat itu, Azell dibuat bingung. Apa hal yang belum dia tau?

Akhirnya, Azell mengangguk pasrah dan berakhir kembalj menonton film yang ia harap sebentar lagi akan selesai.








"Angel, gue mau cerita."

"Apa euy? Spill!!" Suara Angel dari ponsel Azell terdengar sangat penasaran.

Setelah film membosankan tadi selesai, Azell langsung pergi ke kamarnya dan menelfon sahabatnya itu.

"Tadi mamah gue ngomong..." Azell menceritakan semuanya, semirip mungkin dengan apa yang tadi ia dengar pada Angel.

"Hah anjir?! Beneran??"

"Benerrrr. Maksudnya apa anjir, ga ngerti gue."

"Jangan-jangan ya Zell, keluarganya om Melvin belom maafin lo..."


































"Ralat, belom maafin apa yang udah kita lakuin dulu." Azell terdiam mendengar teori abal-abal Angel yang kalo dipikir-pikir bener juga.

.

.

- Cromulent -

Kalian ngerti? Azell, mamah sama papahnya ngomongin tentang apa?

Kalo aku sih, cukup tw 🥵🤙🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cromulent || Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang