Selama makan malam pikirannya sudah kacau banyak yang di pikirannya dan pada akhirnya dia memutuskan untuk pergi setelah dia rasa kekasihnya pergi meninggalkan rumahnya,tanpa berpikir panjang langsung segera menghampiri kendaraan roda empatnya dan mulai mengendarainya dengan sangat cepat tetapi masih dengan hati-hati. Dia sadar akan kerinduan dengan sosok yang selama ini dia rindukan yang sudah lama dia idamkan untuk memeluknya bahkan lebih dari itu. Semakin malam dan tak terasa rintik hujan pun membasahi seluruh jalan raya. Dingin udara malam dan hujanpun semakin deras. Dia yang di dalam mobilpun sudah mulai merasa kaku seluruh tubuhnya karena dinginya malam hanya pelukkan hangat yang dia inginkan. Bukan Teh Hangat , Susu cokelat panas atau Hot Coffe tapi dia membayangkan pelukkan hangat dari orang yang sangat dia cintai selama ini. Tak lama dia pun sampai ke tempat tujuan,detak jantungnya sudah mulai berpacu dengan cepat, sebelum turun dari mobilnya dia mencoba untuk menengkan dirinya mengatur nafasnya agar dia tetap tenang dan sekiranya sudah lebih tenang dia pun membuka mobilnya dan mencoba untuk membuka pintu rumahnya yang terlihat kosong. Dia tahu akan keadaan rumahnya dan mulai memasuki rumahnya,melihat ke sana kemari pada setiap sudut ruangan dan akhirnya dia memutuskan untuk menaiki tangga yang dia yakinkan bahwa orang yang dia cari berada di lantai atas.
***
Rendra akhirnya pulang dengan wajah yang bingung dan kesal bahkan kecewa setelah yang dia rasakan selama makan malam dengan Aresh,tak seperti biasanya dia diperlakukan Aresh seakan dia tidak di anggap. Ketika dia menceritakan kesehariannya selama dia bekerja di hari itu Aresh hanya menjawab dengan anggukan atau hanya sekedar mengucapkan '' Oh gitu" , " Terus "dengan tanggapan yang sangat datar. Apa yang terjadi sebenarnya dengan Aresh dan pikiran kacau Rendra pun sudah mulai meracuni dipikirannya.
"Ada apa dengan kamu Resh, aku terlihat asing di dekatmu,apakah kamu tidak mencintaiku lagi atau apakah kamu ada orang lain di hati kamu,"Arrrrrrrrrrrrrgggggggggggghhhhhhhhhhhhhh teriak rendra sambil memukul setir mobilnya.dan dia pun berhenti di pinggir jalan untuk menenangkan pikirannya.
"Jika kamu benar memiliki orang lain...aku tidak akan pernah melepaskan kamu Resh, hanya aku yang bisa memilikimu bukan orang lain."
Arrrrrrrrgggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhh........Teriak Rendra di tepi jalan yang sepi dan hening.
***
"Sayang ehmmmm... kamu temenin aku yah malam ini, setelah siang tadi aku berharap malam ini saja kamu tidur denganku sayang, rasanya sudah lama kita tidak tinggal bersama sayang aku rindu ini semua "Jelas Ryan menghampiri Haris.
"Ehmmm...yah hari ini aku tidur sama kamu,kamu tenang saja sudah kuberi kabar Qiran sebelum kamu minta tadi bahwa aku tidak pulang malam ini karena ada pekerjaan yang harus segera di selesaikan"senyum Haris dan mulai menatap Ryan.
Ryan pun segera mengirimkan pesan singkatnya pada seseorang.
"You go with her and Im with him :) "
" Sayang kamu hari ini milik aku yah dan selamanya kamu milikku.. " Jawaban Ryan yang menghampiri Haris dan langsung mencium bibir tipis Haris...
" Hanya di cium sedikit saja nih ...gak lebih kah ehmmmmm " tanpa pikir panjang Haris yang sudah tidak tahan akan kerinduannya pada Ryan selama ini dia pun menarik pinggang Ryan dan langsung menerobos bibir Ryan dengan lumatan lembut dan Ryan pun membalas dengan pautan yang lebih lembut lidah mereka pun bermain di rongga mulut mereka. Ryan pun melepaskan pergulatan bibirnya dengan Haris karena dia sudah merasakan sulitnya bernafas dan dia mengatur nafasnya ...
" Sayang huft...huft ... aku ambil nafas dulu sayang..."
"I want you Ryan..." Haris yang sudah menggilapun langsung mendorong Ryan hingga terjatuh dan terbaring di kasur, kini Haris sudah berada di atas tubuh Ryan dan dia pun sudah mulai membuka seluruh kancing kemeja Ryan dengan kasar sambil mengulum bibir Ryan penuh dengan kehangatan. Dari Bibir Haris mulai menuju kuping Ryan di jilat dan di kulum kuping hingga turun keleher hisapannya pada leher yang kencang sehingga membentuk tanda merah pada leher Ryan dan dari situlah timbulah desahan Ryan... "Aaaahhhhh....baby...aaaahhhh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Love
FanfictionTak akan pernah ada yang tau kapan , dimana , dengan siapa cinta itu akan datang dengan orang dan waktu yang tepat , akankan dua insan ini akan mendapatkan cinta yang sesungguhnya , akan kan mereka menyadari bahwa inikah ketulusan cinta atau hanya...