3 Bulan Kemudian
Pagi hari yang begitu cerah embun pagi yang sudah bermunculan dari permukaan dan kicauan bunyi burung dengan udara yang sangat sejuk. Kediaman Haris dan Qiran masih penuh dengan kesunyian, Qiran pun terbangun dari tidurnya dan dengan wajah malas dan badan yang begitu berat dia pun merasakan sedikit sakit kepalannya ketika terbangun.
" Ehmmmmm.... kok kepala ku tiba-tiba sakit yah, Qiran melihat jam sudah menunjukkan Jam 07:00, Mas Haris sudah berangkat belum yah aku belum Buatkan dia Sarapan " Qiran Terbangun berjalan dengan Goyah karena menahan Rasa sakit kepalanya. Qiran pun terpakasa berjalan hingga akhirnya dia pun terjatuh dan tak sadarkan diri.
Haris sudah siap dengan pakaian kerjanya dia menggunakan Kemeja Panjang biru muda dilapisi dengan Jas hitam dengan celana Hitam sedang memakai jam tangannya dan dia pun melihat Jam yang sudah meninjukkan pukul 07:05 , terheran melihat jam yang sudah mulai siang Qiran belum juga memanggilnya untuk sarapan pagi.
" Sudah jam segini kenapa Qiran belum memanggilku untuk sarapan yah tumben banget biasanya sudah teriak teriak panggil-panggil saya... Mas... Mas... Mas... Mas Haris... Sarapan Mas, sambil menirukan suara dan gaya bicara Qiran " Haris pun keluar dari kamarnya menuju ruang makan dan terlihat meja makan belum tersedia apapun dan tak terlihat Qiran.
" Qiran ... Qiran ... Qiran... "Haris memanggil sambil mengetuk pintu kamar Qiran, tak dengar suara sautan dari Qiran, dia pun mulai bingung dan panik tak biasanya Qiran dipanggil beberapa kali tidak membukakan pintu kamarnya. Haris membuka paksa gagang pintu kamar tapi ternyata terkunci, sambil memanggil manggil nama Qiran "Qiran.. Qiran buka pintunya ... Qiran adakah kamu di dalam sanah jangan bikin saya panik Qiran Please buka Pintunya Qiran"tak kunjung di bukankan pintu Haris pun menobrak Pintu kamar QIran dengan tubuhnya
Braaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak.....Suara hentakan pintu kamar Qiran
"Qiraaaaaaaaaaaaaaaaan... Haris teriak kencang memanggil Qiran, melihat sudah tergeletak lemas tak berdaya."
Haris dengan panik menggendong Qiran dan langsung menggelatakkannya di atas kasur dan Haris pun segera memanggil Dokter Pribadinya Qiran
"Hallo dok, Please bisa datang ke rumah saya, Qiran tak sadarkan diri Dok, apa yang harus saya lakukan, mohon segera datang Dok "
"Baik saya segera kesana... " Dokter nya pun segera menuju ke kediaman Haris dan Qiran.
"Sayang... hallo sayang ... kamu bisa ke rumah tidak aku panik banget tiba-tiba Qiran tak sadarkan diri, aku bingung harus berbuat apa " Haris dengan nada panik memanggil Rian melalui telepon genggamnya.
" Oke aku kesana, kamu coba beri hidungnya dengan olesan minyak kayu putih, kamu jangan panik yah. aku segera kesana " Rian menjawab telepon dari Haris
Haris yang masih panik langsung mencoba mencari minyak kayu putih dan dioleskan di sekitar hidung Qiran. '' semoga Qiran segera sadar , Qiran...Qiran...'' sambil menepuk pelan pipi Qiran dan akhirnya Qiran pun mulai membuka matanya dengan perlahan.
'' hmmmmmm...duh sakit banget kepala aku '' Qiran membuka mata dengan mengeritkan keningnya menahan rasa sakit di kepalanya dan terkaget melihat Haris sudah berada di hadapannya.
'' Mas Haris... ngapain kamu disini... '' Qiran terbangun kaget sambil bersandar di tempat tidurnya dan mendekap selimutnya.
'' Qiran akhirnya kamu tersadar juga... kenapa kamu kaget gitu sih, biasa aja saya tidak melakukan apa-apa sama kamu jangan ke GeEran deh kamu ini kaya tidak tau siapa saya aja ''
'' Hehehe... kirain Mas udah khilaf dan berubah gitu .... '' Qiran tersenyum melihat Haris
'' Hadeuhhhhh.... kamu ini gak Akan yah .. dan tidak akan pernah '' Sahut Haris
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Love
FanfictionTak akan pernah ada yang tau kapan , dimana , dengan siapa cinta itu akan datang dengan orang dan waktu yang tepat , akankan dua insan ini akan mendapatkan cinta yang sesungguhnya , akan kan mereka menyadari bahwa inikah ketulusan cinta atau hanya...