• 2 •

48 5 0
                                    

Awali pagi hari dengan senyuman. Macam apa yang dilakukan Fajar sekarang. Ia sedang menyalakan musik pakai sound di kamar. Sambil nyanyi juga sih Fajar nya. Ia menyalakan musik dengan volume kecil.

Walaupun dengan volume kecil, Batara yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya pun tetap merasa terganggu. Ia memutuskan untuk menyumpal telinganya dengan headset dan menyalakan musik. Sejenak ia merasa tenang.

Namun lama-lama volume musik Fajar semakin keras. Hingga Batara tidak tahan dengan kebisingan dari ulah adiknya.

"Maniac~"

"You cannot stop with this feel- Uhuk-uhuk!"

Fajar tidak bisa mencapai High note.

"High note nya Mas Bang Chan kok susah banget sih?" Gerutunya.

Tok tok tok...

"Jar, kecilin tuh musik!" Kata Batara yang tidak tahan dengan musik keras dari Fajar.

Sadar akan perkataan abangnya, Fajar pun mengecilkan volume musiknya. "Iye, Bang."

Setelah di rasa suasana mulai kembali tenang, Batara kembali ke kamarnya dan melanjutkan aktivitasnya. Tak lama kemudian terdengar musik dengan volume full untuk kedua kalinya dan si Cakra yang menyanyi.

"Gusti, kula pun manut dalane~"

Memang kamar Batara itu berada diantara kamar Fajar dan Cakra. Sepertinya Batara salah memilih kamar.

"Ya Allah, berikanlah hamba banyak kesabaran."

🌙

Mari kita lihat Sandy, Ibnu dan Harsa. Sandy sedang menyapu kosan, sedangkan Harsa dan Ibnu main kejar-kejaran. Hal itu membuat aktivitas Sandy terganggu.

"Heh kalian berdua!" Panggil Sandy.

Harsa dan Ibnu pun berhenti.

"Bantuin gua nyapu gih."

"Gak mau. Kan hari ini waktunya Bang Sandy." Kata Ibnu.

"Gak mau ah. Nanti lelah." Kata Harsa.

"Lelah gundulmu. Itu lu kejar-kejaran juga bikin lelah!"

"Eh, selow aja dong, San." Kata Harsa.

"Puasa, Bang. Gak boleh marah-marah." Nasehat Ibnu.

"Ya abis kalian berdua ngerusuh mulu." Sandy melanjutkan aktivitasnya.

"Bukan Ibnu kalau gak ngerusuh, Bang."

Kemudian ia menyentil telinga Harsa, "Kena..." Ibnu langsung lari.

"Iiihhh... Sini lu..." Harsa yang mengusap telinganya pun kembali mengejar Ibnu.

"Aish, udah pada gede main kejar-kejaran. Punya temen kok gini amat."

🌙

To Be Continued

Cerita Ramadhan Kami ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang