𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝔻𝕌𝕃𝕌 𝔻𝕆ℕ𝔾 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝔹𝔸ℂ𝔸
Clarisa Sonia Alverina. Panggilannya Risa, gadis yang memilikki paras ayu dan pesona yang menawan. Dibalik sifat ceria dan bawelnya gadis itu juga dilanda misteri di dalam keluarganya, sifat serta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum Baca Aku Saranin Kalian Buat kasih Cerita Ini Di Perpustakaan Kalian, Supaya Kalo Author Up Nanti Kalian Dapet Notif-Nya...
. . . . ~Happy Reading Gaes~
PLAKKKK...
Tamparan keras mendarat di pipi mulus Risa. Risa memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan keras dari Ella.
"ANAK SIALAN! NGGAK BERGUNA! BISANYA CUMA BIKIN MALU!" Umpat Ella pada Risa.
"s-sakit." Rintih Risa pelan sambil mengusap pipinya yang panas.
Ella terkekeh geli lalu tersenyum smirk. tangan Ella beralih mengusap pipi Risa lembut, "Sakit? itu baru permulaan anak sialan!" Tutur Ella.
Ella menarik rambut Risa dengan kasar, membuat Risa merintih kesakitan.
"Akhhh...B-bund s-sakit hiks" Rintih Risa lirih sambil terisak, bahkan Risa tidak sadar sejak kapan air mata berhasil lolos dari bendungannya.
Ella melepaskan jambakkannya dari Risa. Memandang Risa sinis.
Ella memegangi dagu Risa "kamu itu nggak berguna, anak sialan, lalu buat apa kamu hidup? kamu nggak pantas hidup! lebih baik kamu lenyap!" Ujar Ella membuat hati Risa tersayat.
Risa mundur satu langkah menjauh dari Ella lalu tersenyum kecut "Bund salah Risa apa sih? kenapa Bunda segitu bencinnya sama Risa? Bunda ngga pernah hargai Risa, Risa bukan robot Bund, Risa punya perasaan. Dan Bunda ngga bisa hargai itu! Risa juga pingin diperlakukan layaknya seorang anak Bund, bukan seorang musuh. Apa pernah Bunda belai Risa? apa pernah Bunda kasih sedikit kasih sayang Bunda ke Risa? Nggak Bund! Perlakuan Bunda ke Risa beda sama perlakuan Bunda ke Bang Vian. seolah anak Bunda cuma Bang Vian,..." Ujar Risa lirih meluapkan seluruh isi hatinya selama ini.
Ella memandang Risa dengan tatapan sayu. Risa menghela nafas sebelum melanjutkan kata katanya "Sebenernya Risa anaknya Bunda bukan sih?"
Deg
Mata Ella membulat sempurna kala mendengar pertanyaan Risa. Ella berusaha menetralkan kembali ekspresi wajahnya "S-sudahi dramamu itu! Saya muak melihatnya! Tidak usah sok menderita!" Tutur Ella lalu berlalu pergi dari hadapan Risa.
Risa menatap kepergian Ella nanar. "Sampai kapan sikap Bunda bakal kaya gitu ke Gue?" Gumam Risa dengan suara serak membendung penderitaannya selama ini.
Cewek Bawel Vs Cowok Nyebelin
Gadis berkucir kuda itu memutuskan untuk merenungkan pikirannya di suatu tempat yang baru ia temukan dekat dengan kompleks untuk menenangkan dirinya.
