~HAPPY READING~
Seorang gadis dengan seragam yang tidak rapi serta atribut yang tidak lengkap berjalan memasuki perpustakaan sekolah. Baru menginjakkan kaki beberapa langkah Michell memutar bola mata jengah melihat buku-buku perpustakaan yang begitu banyak berjejeran, Michell yang tergolong murid yang jarang memasuki perpustakaan benar-benar terpaksa datang ke tempat maut menurutnya jika bukan sedang mencari sahabatnya.
Sudah 5 menit Michell mengelilingi perpustakaan mencari Rian. Dari kejauhan Michell akhirnya menemukan sosok yang tenah Ia cari sedang duduk di kursi pojok sembari membaca komik. Tanpa membuang-buang waktu Ia segera mendekat kearah Rian, laki-laki itu tampak badmood.
"Nyeh, dicari dari tadi tenyata galau disini."
Rian mendongak menatap Michell.
"Tumben lo kesini?" Rian mengangkat sebelah alisnya.
"Sebenernya gue juga gak sudi kesini, tapi gue penasaran soal kemarin. Lo berhasil bawa Sandra balik kerumahnya?"
Pandangan Rian kembali menatap buku komik yang sedari tadi Ia baca.
"Iya berhasil, justru karena kejadian kemarin gue jadi ngerasa ada yang ganjel di hati gue."
"Gue jadi ngerasa bersalah."
Kata-kata Sandra kemarin terus terngiang dikepalanya membuatnya merasa bersalah.
'Lo gak usah sok ngatur hidup gue. Gak usah sok peduli!'
'GUE DIGINIIN SAMA BOKAP GUE ITU KARENA LO. SADAR LO!'
'Lo pasti tau kalo bokap gue itu gila harta, lo tau kalo gue bakal dijahatin sama bokap gue kalo kita putus. Tapi apa? Lo gak peduli soal itu!'
'GUE BENCI SAMA LO!'
Michell mengkerutkan keningnya. "Bukan salah lo. Dia harusnya lebih pinter dari pada bokapnya. Kalau dia udah punya lo kenapa dia jalin hubungan sama Devan? Dia tau sifat bokapnya itu kayak setan kalau marah terus kenapa dia masih pertahanin Devan coba."
"Gue udah denger dari Pasha ternyata Sandra jadian sama Devano itu udah lama sebelum Sandra jadian sama gue." Ucap Rian.
Michell mendengus. "Tetep aja sasimo dia, si Sandra udah jadian lama sama Devano terus dia pacaran sama lo karena lo tajir terus ternyata dia selingkuh juga sama Farel karena bokapnya lebih tajir lagi. Gila gak habis pikir sih gue, udah bener lo putusin dia" Celetuk Michell.
Rian menutup komiknya.
"Gue yakin Sandra itu cuma ngikutin kemauan bokapnya. Sama kayak gue." Nada bicaranya berubah menjadi lirih di akhir kalimat.
"What, lo juga?"
"Jujur, salah satu alasan gue mutusin Sandra juga karena gue masih bingung sama perasaan gue ke Sandra, gue merasa kayak gak punya rasa sepeisal ke Sandra dari dulu gue cuma nganggep dia teman. Gue dipaksa bokap gue dengan alasan karena bokap gue sama Sandra itu deket dan nasib gue waktu itu juga jomblo terus gak dapet-dapet pacar makannya gue kayak dijodoh-jodohin." Jelas Rian. "Dari situ gue ngerasa sama-sama munafik." lanjut Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Bawel Vs Cowok Nyebelin
Teen Fiction𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝔻𝕌𝕃𝕌 𝔻𝕆ℕ𝔾 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝔹𝔸ℂ𝔸 Clarisa Sonia Alverina. Panggilannya Risa, gadis yang memilikki paras ayu dan pesona yang menawan. Dibalik sifat ceria dan bawelnya gadis itu juga dilanda misteri di dalam keluarganya, sifat serta...